EMPAT KEKAYAAN

Bacaan Setahun: 
Amos 3-4 
Kis. 13 

EMPAT KEKAYAAN 
“Karena itu kami senantiasa berdoa juga untuk kamu, supaya Allah kita menganggap kamu layak bagi pangglian-Nya dan dengan kekuatan-Nya menyempurnakan kehendakmu untuk berbuat baik dan menyempurnakan segala pekerjaan imanmu, sehingga nama Yesus, Tuhan kita, dimuliakan di dalam kamu dan kamu di dalam Dia, menurut kasih karunia Allah kita dan Tuhan Yesus Kristus.” 2 Tesalonika 1:11-12

Sebagian besar atau mungkin hampir semua manusia di muka bumi ini jika diperhadapkan dengan pilihan: kaya atau miskin, pasti tanpa berpikir panjang akan memilih kaya. Bahkan kita sebagai warga Kerajaan pun tidak perlu munafik kalau diri kita juga menginginkan kehidupan yang serba kecukupan, maksudnya cukup satu rumah di setiap kota, cukup satu mobil untuk setiap merk, cukup makan makanan enak setiap harinya dan seterusnya. Akan tetapi tentu kita tidak akan memfokuskan kehidupan kita ke arah sana. Kita dipanggil untuk menjadi duta Kerajaan-Nya di bumi ini dengan memaksimalkan setiap potensi yang ada di dalam diri kita.
Menurut beberapa pakar, berbicara soal kekayaan tidak melulu soal kekayaan materi atau financial alias punya harta benda melimpah. Rupa-rupanya ada setidaknya empat jenis kekayaan yang mungkin saja sudah kita miliki semuanya, atau minimal satu. Empat kekayaan itu di antaranya: kekayaan financial, kekayaan intelektual, kekayaan sosial, dan kekayaan spiritual.
Kekayaan financial. Tentu kita sudah paham betul perihal ini. ini berbicara mengenai harta benda yang kita miliki. Jika Anda sudah dipercayakan Tuhan kekayaan financial, seharusnya Anda bisa memaksimalkan posisi Anda saat ini untuk Kerajaan-Nya di bumi. Semisal saja dengan membantu orang-orang miskin, menyekolahkan anak-anak yang tidak mampu ke sekolah favorit, memberikan modal usaha bagi mereka yang mau berusaha, dan seterusnya.
Kekayaan Intelektual. Dimaksudkan di sini terkait dengan ‘kepandaian’ Anda, tentu saja bukan hanya soal seberapa tinggi tingkat sekolah Anda, melainkan seberapa cerdas Anda, atau kita biasa menyebutnya sebagai orang berhikmat. Pergunakanlah kepandaian Anda untuk turut juga membangun Kerajaan-Nya. Menulis buku untuk menginspirasi orang lain, menuangkan ide-ide kreatif supaya bisa dimanfaatkan orang lain misalnya.
Kekayaan sosial. Dimaksudkan di sini bahwa rupanya di antara kita ada orang-orang yang ketika diminta bantuannya, ia sangat ringan tangan. Bahkan beberapa di antaranya rela mengorbankan hak-haknya demi bisa membantu orang lain. Mungkinkah Anda termasuk di antaranya?Kekayaan spiritual. Tentu saja ini perihal penguasaan Anda terkait hal-hal kerohanian. Maksudnya adalah Anda begitu cakap ketika berbicara mengenai hal rohani, sekalipun mungkin bukan sebagai seorang pemuka agama (pendeta). Pergunakan wawasan Anda tentang spiritual ini untuk menguatkan sekitar Anda.
Pada prinsipnya, jangan berkecil hati jika saat ini Anda belum memiliki semua kekayaan tersebut. Jikalau baru salah satunya, tetap maksimalkan pelayanan Anda di sana. Tetapi teruslah berusaha untuk memiliki keempatnya, tentu saja dengan cara-cara yang benar sesuai kebenaranNya, untuk membangun Kerajaan-Nya di bumi ini. Amin. (HB)

Questions :
1. Apakah Anda sudah memiliki empat kemampuan? Jika belum, kekayaan apa yang sudah Anda miliki?
2. Bagaimana cara Anda memaksimalkan kekayaan yang saat ini ada pada diri Anda?

Kelebihan Anda saat ini, itulah kekayaan yang Tuhan berikan untuk memaksimalkan panggilan Anda sebagai duta Kerajaan-Nya.