EQUIPPED | Pdt. Dr. Christy Indra Tjiptamulya

Tetapi engkau telah mengikuti ajaranku, cara hidupku, pendirianku, imanku, kesabaranku, kasihku dan ketekunanku… ;

Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.
(2 Timotius 3:10; 16-17)

 

Setiap dari kita perlu diperlengkapi, karena iman kita akan bertumbuh ketika senantiasa diperlengkapi. Sarana dalam mempelengkapi hidup kita adalah penganiayaan dan pembacaan Firman Tuhan atau Kitab Suci. Rasul Paulus dalam suratnya kepada Timotius di 2 Timotius 3:10-17 menegaskan bahwa ia memperlengkapi Timotius melalui teladan hidupnya sehingga Timotius mengikuti ajaran, cara hidup, pendirian, iman, kesabaran, kasih dan ketekunan dalam melayani Tuhan. Teladan hidup Paulus tidak hanya berlaku bagi Timotius saja, tetapi juga berlaku bagi kita semua yang ingin diperlengkapi dalam menghadapi aniaya dan kesukaran sehingga iman kita bisa bertumbuh.

Ajaran Rasul Paulus yang utama adalah mengenal Yesus Kristus sebagai Tuhan dan juru selamat dalam hidup kita, sebab barang siapa yang percaya pada kematian dan kebangkitanNya akan diangkat sebagai anak-anak Allah. Sebagai anak-anak Allah kita juga harus bertumbuh mengerjakan keselamatan yang telah dikaruniakan dalam hidup kita. Rasul Paulus juga memberikan teladan cara hidup untuk tidak mencari keuntungan dari pelayanan yang dilakukannya, justru dengan usaha dan kerja kerasnya sebagai tukang kemah, Rasul Paulus membiayai sendiri pelayanannya.

Rasul Paulus sebagai seorang pemberita Injil yang radikal memiliki pendirian bahwa ia harus memberitakan Injil dalam setiap kesempatan baik atau tidak baik waktunya, sebab jika ia tidak memberitakan Injil maka sepertinya sudah mati. Teladan ini juga harus kita kerjakan dalam hidup kita dengan hidup menjadi saksi Kristus melalui tindakan dan perkataan kita sehingga hidup kita menjadi berkat. Rasul Paulus juga memberikan teladan iman yang kokoh kepada Kristus dalam setiap tantangan dan aniaya yang dia hadapi.

Rasul Paulus memiliki tingkat kesabaran dan kasih yang luar biasa. Sekalipun dalam penjara ia tetap memberitakan Injil. Ia berani menjamin Onesimus di hadapan Filemon dan masih memberikan kesempatan kepada Onesimus untuk bertobat dan berubah. Teladan ketekunan Rasul Paulus juga tidak perlu diragukan lagi, ia kerap kali berada di dalam penjara; didera di luar batas; berada dalam bahaya maut, lima kali disesah orang Yahudi, tiga kali didera, satu kali aku dilempari dengan batu, tiga kali mengalami karam kapal, sehari semalam terkatung-katung di tengah laut dan berbagai bahaya lainnya namun ia tetap bertahan dalam iman kepada Kristus.

Teladan Paulus apa yang sudah kita lakukan dalam hidup kita sehari-hari?

Langkah-langkah agar hidup kita bisa diperlengkapi sesuai dengan teladan hidup Rasul Paulus adalah:

MENGIKUTI TELADAN PAULUS

Memang tidak mudah mengikuti teladan hidup Rasul Paulus, apalagi ketika kita terbiasa hidup dengan enak dan nyaman atau ketika segala sesuatunya telah tersedia dalam hidup kita. Untuk itu kita harus berjuang dan berusaha sungguh-sungguh dengan tuntunan yang sudah Tuhan berikan dalam hidup kita bahwa kita telah diperlengkapi dengan kuasa Allah yang sanggup untuk meruntuhkan benteng-benteng dan mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kita harus menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus, sehingga ketaatan kita menjadi sempurna (2 Korintus 10:4-6).

SIAP MENGHADAPI ANIAYA

Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya,
(2 Timotius 3:12)

Timotius telah ikut menderita penganiayaan dan sengsara seperti yang telah diderita oleh Rasul Paulus, tetapi dalam semua penganiayaan itu Tuhan telah melepaskan dari semua penganiayaan itu. Oleh sebab itu hidup kita harus mulai menyesuaikan diri dengan tata cara dan tatanannya Tuhan, kita harus membuang perbuatan-perbuatan kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata terang. Kita harus hidup dengan sopan, bukan dalam pesta pora dan kemabukan, bukan dalam percabulan dan hawa nafsu, dan bukan dalam pertengkaran serta iri hati (Roma 13:12-13).

BERPEGANG PADA KEBENARAN TUHAN

Rasul Paulus menegaskan kepada Timotius bahwa orang jahat dan penipu akan bertambah jahat, mereka menyesatkan dan disesatkan. Tetapi hendaklah tetap berpegang pada kebenaran yang telah kita terima dan yakini, dengan selalu mengingat orang yang telah mengajarkan semua kebenaran Firman Tuhan (2 Timotius 3:13-14). Tuhan telah memberikan kepada kita rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,  untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus sehingga kita tetap berpegang pada kebenaran Tuhan sampai mencapai kedewasaan iman. (Efesus 4:11-12).

TETAP BERBUAT BAIK KEPADA SEMUA ORANG

Sebagai orang percaya yang hidup dalam kebenaran Tuhan kita akan mengalami aniaya dan tidak disukai oleh dunia ini, tetapi kita harus tetap berbuat baik kepada semua orang sekalipun kepada mereka yang membenci kita. Setiap manusia kepunyaan Allah telah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik (2 Timotius 3:17). Kita harus menampilkan sesuatu yang berbeda dengan dunia, ketika dunia membalas kejahatan dengan kejahatan, tetapi kita membalas kejahatan dengan kebaikan dan tetap mengampuni.

PAKAILAH SELURUH PERLENGKAPAN SENJATA ALLAH

Hidup kita di dunia seperti di dalam medan pertempuran, sebab musuh kita bukan melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara. Kita harus senantiasa mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah untuk bertahan melawan tipu muslihat Iblis (Efesus 6:11-13). Kita harus senantiasa sadar dan berjaga-jaga, sebab lawan kita si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Kita harus melawannya dengan iman yang teguh. Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kita dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan hidup kita.

Marilah kita terus diperlengkapi dengan hal-hal tersebut, sehingga kita mengalami tingkat pertumbuhan iman menuju kedewasaan menuju keserupaan dengan Kristus melalui teladan hidup Rasul Paulus. Amin. (RSN).