Bacaan Setahun:
Im. 23-24
1 Tim. 4
ESENSI ATAU GENGSI
“Rendahkanlah dirimu di hadapan Tuhan, dan Ia akan meninggikan kamu.”Yakobus 4:10
Setiap orang memiliki harga diri. Ada orang yang dapat hidup berpadan dengan apa yang ada pada dirinya. Namun ada pula yang mempertahankan gengsinya demi harga dirinya. Ia mempertahankan gengsinya karena ia tak mau diremehkan atau dianggap kecil dan rendah. Apakah anda tergolong orang yang lebih mempertahankan gengsi atau memilih esensi kehidupan? Apa yang dapat kita pelajari dari esensi atau gengsi? Mengapa kita perlu mempelajari hal esensi atau gengsi?
Yang pertama, rendahkan diri di hadapan TUHAN. Tetapkan diri untuk merendahkan diri di hadapan TUHAN. Merendahkan diri di hadapan TUHAN adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan kita. Merendahkan diri di hadapan TUHAN adalah esensi kehidupan yang sangat penting. Merendahkan diri artinya menyadari bahwa diri kita tidak berhak menyombongkan diri. Sesungguhnya tidak ada yang bisa kita sombongkan dalam kehidupan kita. Semakin kita merendahkan diri di hadapan TUHAN, semakin terbuka pintu kesempatan dari TUHAN kepada kita. TUHAN punya banyak cara untuk memberikan promosi kepada anak-anak-NYA yang merendahkan diri di hadapan-NYA. Mulailah membuang gengsi saat mengerjakan pekerjaan dan pelayanan kita. Sesungguhnya tak ada pekerjaan besar atau kecil sebab setiap pekerjaan yang dipercayakan kepada kita adalah sebuah kepercayaan yang diberikan TUHAN kepada kita. Setiap kepercayaan TUHAN itu harus kita pertanggungjawabkan dengan sungguh-sungguh. Jangan pernah sia-siakan setiap kepercayaan yang TUHAN berikan kepada kita. Jika kita setia dengan kepercayaan yang diberikan oleh TUHAN kepada kita, maka TUHAN akan menambahkan kepercayaan-NYA kepada kita. Apa yang kita pilih, esensi atau gengsi?
Yang kedua, hidup dalam kebenaran. Hidup dalam kebenaran adalah pilihan dan keputusan yang sangat penting bagi anak-anak TUHAN. Hidup dalam kebenaran berarti berani hidup apa adanya bukan ada apanya dan juga bukan hidup mengada-ada. Hidup dalam kebenaran berarti berani membuang gengsi demi esensi kehidupan yang sudah TUHAN berikan kepada kita. Esensi kehidupan itu adalah keselamatan dan kepercayaan yang sudah TUHAN berikan kepada kita. Jika kita hidup dalam kebenaran, maka kita tak perlu malu dan gengsi karena kita melakukan kebenaran. Jangan kompromi dengan dosa. Saat kita kompromi dengan dosa, saat itu pula kita memberontak dan tidak menghormati TUHAN. Mari kita berfokus kepada TUHAN dan bukan sibuk mempertahankan diri atau gengsi kita. (DW)
Questions:
1. Mengapa ada orang yang mempertahankan gengsi kehidupannya?
2. Bagaimana cara anda hidup dalam kebenaran?
Values:
Seorang warga Kerajaan Allah adalah pribadi yang mengutamakan esensi kehidupan dan bukan gengsi.
Lakukanlah dan utamakanlah hal-hal yang penting dan mendesak, buang segala gengsi dan lakukan kebenaran.