“Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di mana saja Injil diberitakan di seluruh dunia, apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia.”
(Markus 14:9)
Tema bulan ini adalah promoting (mempromosikan). Maksud dari promoting ini adalah kehidupan kita ditinggikan baik secara kuantitas maupun secara kualitas seperti yang belum pernah terjadi sebelumnya. Saat ini sedang kita mungkin sedang dalam kondisi yang sulit, tetapi Tuhan tidak pernah merencanakan hal yang buruk atas hidup kita bahkan Dia tidak merencanakan masa depan kita hancur. Keadaan yang buruk sekalipun akan membuat kita belajar bahwa kita akan menikmati promosi dari Tuhan.
Kita akan belajar dari seorang wanita yang mendapatkan promosi dari Tuhan Yesus secara luar biasa, sehingga Yesus berkata bahwa di mana saja Injil diberitakan di seluruh dunia, apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia. Kisah wanita yang mengurapi Yesus dan menyeka kaki Yesus dengan rambutnya ada tertulis dalam keempat kitab Injil.
Pertanyaannya, apakah kisah dalam keempat kitab Injil ini dilakukan oleh wanita yang sama? Kalau Yesus demikian besar memberikan promosi kepada wanita ini pasti disebutkan nama, asal dan siapa wanita ini. Kitab Lukas menyebutkan bahwa wanita ini dikenal sebagai seorang pendosa, tetapi kitab Matius, Markus dan Yohanes menyebutkan bahwa wanita ini adalah Maria, saudara Marta dan Lazarus dari Betania.
Hal-hal apa saja yang menyebabkan Yesus memberikan apresiasi dan penghargaan yang begitu tinggi serta mempromosikan Maria:
Maria Justru Makin Mencari Yesus, Meski di Tengah Ancaman dan Bahaya
Hari raya Paskah dan hari raya Roti Tidak Beragi akan mulai dua hari lagi. Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat mencari jalan untuk menangkap dan membunuh Yesus dengan tipu muslihat, (Markus 14:1)
Pada saat yang gawat dan berbahaya, ketika Yesus sedang menjadi orang yang paling dicari oleh imam-imam dan ahli-ahli taurat. Maria mendatangi Yesus dengan berbagai resiko dan hambatan yang harus dilaluinya. Tidak ada ketakutan sedikitpun dalam diri Maria karena ia bertemu dengan Juru Selamat yag sesungguhnya. Maria menjadi berani karena kasihnya kepada Tuhan. Kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih (1 Yohanes 4:18). Dalam Perjanjian lama kita juga bisa belajar dari kehidupan Daniel, ia adalah seorang yang hidupnya saleh, lurus dan jujur sehingga Daniel senantiasa mendapatkan promosi dari Tuhan. Namun banyak orang yang tidak suka kepada Daniel sehingga mereka mencari celah untuk menjatuhkan dan menyingkirkan Daniel. Daniel tidak gentar sedikitpun akan titah raja untuk tidak berbakti kepada Allahnya, karena kasihnya kepada Tuhan. Daniel tetap berdoa kepada Tuhan Allahnya sekalipun harus menanggung resiko dimasukkan ke dalam goa singa.
Maria Rela Memecahkan Buli-Buli Pualamnya Agar Tercium Keharuman Isinya
Ketika Yesus berada di Betania, di rumah Simon si kusta, dan sedang duduk makan, datanglah seorang perempuan membawa suatu buli-buli pualam berisi minyak narwastu murni yang mahal harganya. Setelah dipecahkannya leher buli-buli itu, dicurahkannya minyak itu ke atas kepala Yesus. (Markus 14:3)
Maria tidak datang kepada Yesus dengan tangan yang kosong. Maria membawa suatu buli-buli pualam berisi minyak narwastu murni yang mahal harganya. Setelah dipecahkannya leher buli-buli itu, dicurahkannya minyak itu ke atas kepala Yesus. Minyak tidak akan tertumpah keluar dan tercium keharumannya jika buli-buli itu tidak dipecahkan. Demikian juga dengan hidup kita, sering kali kita merasa lebih sayang kepada buli-buli pualam yang indah dan buli-buli itu akan dipecahkan ketika kita mau menyangkal diri dan memikul salib. Dengan menyangkal diri dan pikul salib karena Kristus maka manusia rohani kita akan tercium keharumannya.
Maria Berani Memberi Yang Termahal Dari Dirinya
Ada orang yang menjadi gusar dan berkata seorang kepada yang lain: “Untuk apa pemborosan minyak narwastu ini? Sebab minyak ini dapat dijual tiga ratus dinar lebih dan uangnya dapat diberikan kepada orang-orang miskin.” Lalu mereka memarahi perempuan itu. (Markus 14:4-5)
Harus ada pengorbanan dan harga yang harus dibayar untuk mendapatkan minyak narwastu yang murni. Namun ada orang yang menjadi gusar sehingga memarahi Maria. Dunia ini lebih mengutamakan azas kepatutan dan kelayakan sehingga jika itu tidak pantas dan layak dianggap sebagai suatu pemborosan. Memang minyak tersebut dapat dijual tiga ratus dinar lebih yaitu sekitar gaji satu tahun pekerja pada waktu itu. Penilaian pemborosan disampaikan oleh Yudas Iskariot seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan Dia, dan Yudas adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya. Yudas beralasan bahwa dengan uang tersebut dapat digunakan untuk membantu fakir miskin (Yohanes 12:4-6). Demikian juga seringkali manusia memakai kedok moralitas sebagai alasan untuk tidak memberikan yang terbaik bagi Tuhan. Maria adalah contoh yang luar biasa karena ia berani memberikan yang termahal dari dirinya karena Tuhan sesungguhnya sudah membayar dan menebus kita dengan harga yang sangat mahal, yaitu dengan darah dan nyawa-Nya yang tidak sebanding dengan apa yang kita dapat berikan sehingga tidak ada pemborosan untuk Tuhan.
Maria Mengasihi Yesus Lebih Dari Berkat Dan Pertolongan-Nya
Tetapi Yesus berkata: “Biarkanlah dia. Mengapa kamu menyusahkan dia? Ia telah melakukan suatu perbuatan yang baik pada-Ku. (Markus 14:6)
Berkali-kali Yesus memberikan apresiasi kepada Maria karena Maria senantiasa memberikan yang terbaik dari dirinya. Maria lebih mengasihi Yesus lebih dari berkat dan pertolongan-Nya sehingga Maria telah memilih bagian yang terbaik yang tidak akan diambil daripadanya. Mungkin Marta sangat sibuk mempersiapkan segala sesuatu untu Yesus, tetapi apa yang dilakukan Maria adalah bagian yang terbaik.
Kita tidak cukup berdoa saja sekalipun berdoa meskipun doa itu penuh kuasa dan dahsyat. Kita tidak cukup ke gereja saja sekalipun ke gereja membuat kita semakin dekat dengan Tuhan. Namun ada suatu hal yang perlu kita lakukan supaya Tuhan melihat bukan yang baik-baik saja, tetapi yang terbaik dari kehidupan kita yang sudah kita berikan untuk Dia. Amin (RCH)