Faithful to The King | Pdm. Wayan Suryawan

Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita! Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara supaya kamu dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari. Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan. (Wahyu 2:10)

 

Di masa dua tahun Pandemi, ada banyak orang yang mengalami permasalahan dalam hal ekonomi, hubungan dalam keluarga, bahkan ada yang mengalami kehilangan karena keluarganya meninggal dunia. Jika kita masih hidup sampai hari ini, semua hanya karena anugerah-Nya. Untuk itu, berapapun usia kita sekarang,  kita harus bertanya mengapa kita masih diizinkan hidup sampai hari ini?

Dalam tema bulan ini, kata ‘faithful’ memiliki arti teguh dalam memenuhi janji-janji atau ketaatan kepada kewajiban. Beberapa pertanyaan yang perlu kita renungkan:

Apa yang kita pelajari dari kesetiaan?

Mengapa kita harus setia?

Bagaimana kita dapat setia?

Apa hubungan setia dengan iman?

Sesungguhnya Tuhan telah memberikan tugas pelayanan yang khusus kepada setiap kita, baik kita sebagai generasi tua maupun generasi muda. Generasi muda yang berusia 25 tahun ke bawah akan menjadi pemimpin-pemimpin kerajaan Allah di berbagai bidang dalam masa beberapa puluh tahun ke depan. Untuk itu generasi ini perlu didoakan dan didukung untuk menggenapi destiny-nya.

Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah. (Kisah 20:24)

 

Bagi generasi yang saat ini berusia sekitar 50 tahunan ke atas, tugas kita adalah memberi teladan kesetiaan sampai akhir, bagi generasi yang lebih muda.

Saudara-saudara, ikutilah teladanku dan perhatikanlah mereka, yang hidup sama seperti kami yang menjadi teladanmu. (Filipi 3:17)

Rasul Paulus mengingatkan kita untuk mengikuti teladannya dan juga teladan mereka yang melayani Tuhan bersama-sama dengan dia. Kita harus selalu mengingatkan diri kita untuk waspada dan berjaga-jaga. Kita tidak dipanggil untuk sekedar menikmati hidup, tetapi untuk setia menjadi teladan dalam setiap tantangan kehidupan.

Namun usia muda tidak membatasi kita untuk menjadi teladan, bahkan kita memiliki begitu banyak potensi untuk menjadi teladan dalam membagi kasih Kristus dan menjadi teladan melalui tingkah laku kita.

Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu. (1 Timotius 4:12)

Sekalipun kita belum bisa menjadi teladan yang sempurna, namun kita bisa meminta Tuhan untuk memampukan kita. Simpanlah firman Tuhan dalam hati kita, dan jagalah tingkah laku kita seturut dengan firman-Nya.

Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu. Dengan segenap hatiku aku mencari Engkau, janganlah biarkan aku menyimpang dari perintah-perintah-Mu. Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau. (Mazmur 119:9-11)

Kelemahan orang muda umumnya terlalu bersemangat sehingga tidak bisa menguasai diri. Untuk itu  orang tua harus mendidik dan mengarahkan anak-anak mereka untuk menjaga tingkah laku kita seturut dengan firman-Nya.

Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu. (Amsal 22:6)

Demikian juga orang-orang muda; nasihatilah mereka supaya mereka menguasai diri dalam segala hal (Titus 2:6)

Ketika prinsip-prinsip di atas sudah tertanam di hati generasi muda, maka orang tua dapat membebaskan anak-anaknya untuk mengejar mimpi mereka sendiri, berdasarkan gairah (passion) dan panggilan (calling) yang Tuhan berikan kepada mereka. Jangan malah memaksakan anak-anak kita untuk memenuhi mimpi orangtuanya. Ucapkan doa deklarasi, bahwa anak-anak dan generasi muda kita akan dibangkitkan sebagai pemimpin-pemimpin dan bintang-bintang Tuhan di zaman mereka. Maka pada waktunya Tuhan akan menjawab doa ini dengan cara-Nya yang ajaib.

Selain itu, sebagai generasi yang lebih tua, kita kita perlu mengajar dan mendorong generasi muda, untuk juga memuridkan orang-orang muda di sekitar mereka, sehingga makin banyak orang muda yang mengenal kasih Tuhan dan diselamatkan.

Apa yang telah engkau dengar dari padaku di depan banyak saksi, percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain. Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus. Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya. (2 Timotius 2 :2-4)

 

Berapapun usia kita saat ini, Tuhan telah memberikan tugas pelayanan yang khusus kepada setiap kita.  Lakukanlah bagian kita dengan setia dan jadilah teladan bagi orang-orang di sekitar kita. Apapun tugas dan tanggung jawab kita, Tuhan memperhatikan kesetiaan kita dan akan mengaruniakan kepada kita mahkota kehidupan dan nama-Nya dipermuliakan. Amin. (VW).