TUHAN itu pahlawan perang; TUHAN, itulah nama-Nya.
(Keluaran 15:3)
Ketakutan datang dalam kehidupan manusia ketika manusia melawan Tuhan, ibarat seseorang yang sedang menghadap matahari maka wajahnya akan bercahaya. Demikian juga ketika manusia berpaling dari Tuhan maka yang ada adalah kegelapan, bahaya, malapetaka dan sebagainya. Banyak orang yang takut datang beribadah kepada Tuhan karena ketakutan dan kekuatiran. Firman Tuhan mengatakan bahwa orang benar yang kuatir di hadapan orang fasik seperti mata air yang keruh dan sumber yang kotor (Amsal 25:26). Sebagai warga kerajaan, seharusnya kita menjadi mata air yang jernih. Ketika Adam jatuh dalam dosa, dia bersembunyi daripada Tuhan sebab dia takut karena telanjang. Kesadaran ini adalah kesadaran akan diri sendiri bukan kesadaran akan Tuhan. Ketakutan tidak ada dalam rencana Tuhan. Didalam kasih yang sempurna tidak ada ketakutan.
Segala macam ketakutan pasti bukan berasal daripada Tuhan. Dalam Yesaya 9:6 disebutkan beberapa nama Tuhan kita dan sayang sekali ayat ini seringkali hanya disebutkan ketika kita merayakan natal.
6 (9-5) Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.
(Yesaya 9:6)
Nama yang disebutkan pertama adalah Penasihat Ajaib (Wonderful, Counselor). Wonderful artinya pembuat mujizat. Councelor artinya bahwa Tuhan adalah Sang Hikmat dimana Kristus telah menjadi hikmat bagi kita. Nama Tuhan yang selanjutnya adalah Allah yang Perkasa (Mighty God – El Gibbor) dan Bapa yang kekal (Everlasting Father). Nama terakhir yang disebutkan adalah Raja Damai (Princeof Peace – Sar Shalom), artinya yang bisa yang berkuasa mengadakan damai dan menghentikan peperangan. Juga peperangan yang terjadi dalam kehidupan rumah tangga kita.
Disebutkan tadi bahwa nama Tuhan kita adalah Allah yang Perkasa, oleh sebab itu maka judul Firman Tuhan adalah Fearless Warrior. Tuhan adalah Pahlawan Perang dimana bangsa Israel yang adalah bangsa budak saat menyeberangi laut yang dibelah dan Tuhan mengubur bangsa Mesir yang mengejar mereka. Jangan hanya menganggap Yesus sebagai Juru Selamat sebab Dia adalah Pahlawan Perang.
Jika kita mempelajari Injil Lukas 8, ada sebuah peristiwa penting dimana Yesus meredakan angin ribut, Yesus mengusir roh jahat dari orang Gerasa dan Yesus menyembuhkan anak Yairus serta menyembuhkan seorang perempuan yang sakit pendarahan. Dalam peristiwa ini ada empat ketakutan yang dihadapi manusia di luar Tuhan yaitu ketakutan akan Danger (bahaya), Demons (roh-roh jahat), Disease (sakit penyakit) dan Death (kematian).
Pada hari itu, waktu hari sudah petang, Yesus berkata kepada mereka: “Marilah kita bertolak ke seberang.” Yesus bergerak dari Kapernaum di utara menuju selatan daerah suku Gad yang disebut Gadara atau Gerasa. Dan ketika mereka sedang berlayar, Yesus tertidur. Sekonyong-konyong turunlah taufan ke danau, sehingga perahu itu kemasukan air dan mereka berada dalam bahaya maut. Maka datanglah murid-murid-Nya membangunkan Dia, dan bahkan menuduh Yesus tidak peduli jika mereka binasa. Iapun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: “Diam! Tenanglah!” Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali. Maka takutlah mereka dan heran, lalu berkata seorang kepada yang lain: “Siapa gerangan orang ini, sehingga Ia memberi perintah kepada angin dan air dan mereka taat kepada-Nya?” Tuhan Yesus berkata kepada mereka: “Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?” Ketakutan terjadi karena tidak adanya iman. Murid-murid gagal mengenali siapa Tuhan Yesus.
Ketakutan selanjutnya adalah ketakutan akan roh-roh jahat. Setibanya di di daerah orang Gerasa, baru saja Yesus turun dari perahu, datanglah seorang yang kerasukan roh jahat dari pekuburan menemui Dia. Orang itu diam di sana dan tidak ada seorangpun lagi yang sanggup mengikatnya, sekalipun dengan rantai, karena sudah sering ia dibelenggu dan dirantai, tetapi rantainya diputuskannya dan belenggunya dimusnahkannya, sehingga tidak ada seorangpun yang cukup kuat untuk menjinakkannya.
Kedatangan Yesus didaerah orang Gad adalah untuk menggenapi janji dan nubuatan mengenai Sang Mesias. Janji untuk suku Gad dalam kitab Kejadian adalah ia akan diserang oleh gerombolan, tetapi ia akan menyerang tumit mereka (Kejadian 39:19). Nama Gad artinya troop (tentara). Dalam kitab Ulangan, Tuhan juga berjanji kepada suku Gad, Tentang Gad ia berkata: “Terpujilah Dia yang memberi kelapangan kepada Gad. Seperti singa betina ia diam dan menerkam lengan, bahkan batu kepala. Ia memilih bagian yang terutama, sebab di sanalah tersimpan bagian panglima; ia datang kepada para kepala bangsa itu; dilakukannya kebenaran TUHAN serta penghukuman-penghukuman-Nya bersama-sama dengan orang Israel.” Tuhan adalah panglima perang kita, Dialah Fearless Warrior yang kita perlukan di dalam setiap peperangan dalam hidup kita. Sebagai pengikut Kristus kita akan dikenali ketika hidup kita bebas dari ketakutan (fearless).
Untuk mencapai daerah Gerasa, tidaklah mudah, seseorang harus memanjat dataran tinggi dan kadang harus merangkak naik. Tuhan Yesus sengaja datang ke tempat itu bukan untuk bertemu dengan seseorang yang terpandang melainkan demi membebaskan seorang yang dirasuk roh-roh jahat sekian lama. Orang itu siang malam berkeliaran di pekuburan dan di bukit-bukit sambil berteriak-teriak dan memukuli dirinya dengan batu. Melihat Yesus datang, roh-roh jahat dalam diri orang itu tersungkur dihadapan Yesus dan memohon dengan keras ia berteriak: “Apa urusan-Mu dengan aku, hai Yesus, Anak Allah Yang Mahatinggi? Demi Allah, jangan siksa aku!“ Karena sebelumnya Yesus mengatakan kepadanya: “Hai engkau roh jahat! Keluar dari orang ini!“ Kemudian Yesus juga bertanya kepada orang itu: “Siapa namamu?” Jawabnya: “Namaku Legion, karena kami banyak.”
Jika kita mempelajari bahasa asli Alkitab maka roh jahat yang dimaksud Yesus adalah roh najis. Kenajisan membawa roh-roh jahat yang lainnya dalam diri orang itu, yaitu roh jahat, teror, sadis, mengamuk, pembunuh dan roh bunuh diri. Kita diberikan kuasa untuk mengusir roh-roh jahat karena Roh yang ada di dalam kita, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia ini (1Yohanes 4:4). Mari periksa keadaan kita, jangan biarkan kenajisan ada dalam hidup kita.
Kemudian setan-setan itu memohon kepada Yesus, supaya Ia jangan memerintahkan mereka masuk ke dalam jurang maut, dan meminta kepada Yesus, supaya Ia memperkenankan mereka memasuki babi-babi yang ada sana lalu Yesus mengabulkan permintaan mereka.
Melihat hal ini, seluruh penduduk daerah Gerasa menyuruh Yesus supaya Ia meninggalkan daerah itu sebab mereka sangat ketakutan. Sesungguhnya tujuan Yesus datang ke daerah itu adalah untuk membebaskan Gad dan mereka menolak. Dan orang yang telah ditinggalkan setan-setan itu memohon supaya ia diperkenankan menyertai-Nya. Tetapi Yesus menyuruh dia pergi, kataNya: “Pulanglah ke rumahmu dan ceritakanlah segala sesuatu yang telah diperbuat Allah atasmu.” Orang itupun pergi mengelilingi seluruh kota dan memberitahukan segala apa yang telah diperbuat Yesus atas dirinya. Orang itupun pergi mengelilingi seluruh kota dan memberitahukan segala apa yang telah diperbuat Yesus atas dirinya.
Karena orang-orang di Gadara tidak menginginkan lagi keberadaanNya, kemudian Yesus berlayar kembali dan setibanya maka datanglah seorang yang bernama Yairus. Ia adalah kepala rumah ibadat. Sambil tersungkur di depan kaki Yesus ia memohon kepada-Nya, supaya Yesus datang ke rumahnya, karena anaknya perempuan yang satu-satunya, yang berumur kira-kira dua belas tahun, hampir mati. Dalam perjalanan ke situ Yesus didesak-desak orang banyak. Adalah seorang perempuan yang sudah dua belas tahun menderita pendarahan dan yang tidak berhasil disembuhkan oleh siapapun. Ia maju mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jumbai jubah-Nya, dan seketika itu juga berhentilah pendarahannya. Ketika Yesus masih berbicara, datanglah seorang dari keluarga kepala rumah ibadat itu dan berkata: “Anakmu sudah mati, jangan lagi engkau menyusah-nyusahkan Guru!” Tetapi Yesus mendengarnya dan berkata kepada Yairus: “Jangan takut, percaya saja, dan anakmu akan selamat.” Singkat cerita, anak itupun Tuhan Yesus bangkitkan dari kematian. Yesus Sang Panglima Perang kita telah mengalahkan ketakutan-ketakutan yang dialami oleh setiap manusia, juga ketakutan akan Disease (sakit penyakit) dan Death (kematian). Amin. (RSN).