FIRMAN DAN JANJI TUHAN ADALAH SEGALANYA
Bacaan Setahun:
2 Raj. 1-3
2 Tes. 3
“Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.” (Matius 6: 33)
Firman Tuhan atau kata orang, yang mana yang lebih penting? Tentu saja bagi kita warga Kerajaan-Nya, firman Tuhan harus menjadi yang utama dalam kehidupan kita sehari-hari bukan? Akan tetapi, jika perkataan seseorang itu adalah tokoh terkenal yang sukses atau mungkin seorang pendeta yang terkenal, bahkan banyak membuat mujizat dalam setiap pelayannya, yang manakah yang akan ditaati?
Kadangkala, kita lupa, tokoh agama atau siapapun itu, adalah manusia juga. Jika pengajarannya, nasihat-nasihatnya tidak sesuai dengan kebenaran firman Tuhan, sudah seharusnya kita tolak. Saya sendiri bahkan pernah berada dalam fase ‘percaya saja apa kata pendeta’ karena dengan begini saya tak perlu repot merenungkan firman dan percaya saja apa kata pendeta tersebut. Saya juga tidak perlu takut salah menafsirkan karena menurut saya, pendeta tentu saja lebih rohani, lebih bijak, dan lebih kudus daripada saya.
Sayangnya, lama kelamaan, saya malah terombang-ambing dalam berbagai ajaran. Kata-kata para pendeta ini rupanya tidak seragam. Ada yang bilang boleh melakukan A, ada yang bilang tidak boleh melakukan A. Ada pendeta bilang harus begini, ada pendeta bilang bukan begini tapi harus begitu. Lama-lama, malah jadi pusing sendiri. Yang mau ditaati yang mana? Kok berbeda semua?
Padahal, firman Tuhan mengatakan dengan jelas: ”Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN! Ia akan seperti semak bulus di padang belantara, ia tidak akan mengalami datangnya keadaan baik; ia akan tinggal di tanah angus di padang gurun, di negeri padang asin yang tidak berpenduduk.” (Yeremia 17:5-6). Jadi, ternyata, percaya sepenuhnya kata-kata pendeta juga tidak benar. Kita harus merenungkan firman Tuhan sendiri. Firman Tuhan dan janji Tuhan adalah segalanya, kita harus menghargai firman dan janji Tuhan lebih dari segalanya.
Jangan takut untuk berdoa minta hikmat dari Tuhan dan merenungkan firman sendiri bersama Tuhan. Bukan berarti lantas kita menjadi acuh tak acuh terhadap nasihat-nasihat seorang hamba Tuhan, mereka juga adalah hamba-hambaNya yang bisa saja dipakai Tuhan untuk menasihati kita, menegor perilaku salah kita. Yang harus ditekankan adalah bukan semata-mata menggantungkan kehidupan kita sepenuhnya kepada seseorang, sekalipun dia adalah hamba Tuhan yang ‘luar biasa’. Kita harus terus berproses untuk mengenal Tuhan dengan baik dan benar melalui hubungan pribadi, mengenal-Nya melalui perenungan firman-Nya setiap waktu. Anda mengerti? (PF)
Questions:
1. Apakah kita boleh merenungkan firman Tuhan sendiri?
2. Bagaimana cara kita merenungkan firman Tuhan?
Values:
Jangan ragu merenungkan firman dan bertanya kepada Tuhan jika tidak mengerti.
Kingdom Quote:
Membaca firman Tuhan juga merupakan cara berkomunikasi dengan Tuhan hingga kita dapat memahami kehendak-Nya.