FROM GUIDELINE TO GODLINESS | Pdm. Dr. Gary Adhianto

(4) Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya TUHAN, tunjukkanlah itu kepadaku.
(5) Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan aku, Engkau kunanti-nantikan sepanjang hari. (Mazmur 25:4-5)

Di dalam kehidupan kita, banyak panduan-panduan yang harus kita ikuti dan jalankan, jika tidak diikuti dan dijalankan dapat menyebabkan kegagalan atau hal-hal yang fatal. Sebagai seorang dokter, setiap panduan yang ada harus benar-benar dijalankan. Panduan tersebut adalah pedoman yang dilakukan oleh seorang dokter di dalam menangani para pasiennya agar mereka mengalami kesembuhan. Jika seorang dokter gagal melakukan panduan-panduan itu maka resikonya pasien akan mengalami kesakitan yang berkepanjangan bahkan membawanya sampai kepada kematian. Contoh lain, panduan juga ada pada pekerja bangunan ataupun pekerjaan teknik. Setiap ahli bangunan dan ahli teknik juga harus bekerja mengikuti panduan yang ada. Jika mereka tidak mengikuti panduan pekerjaan maka kemungkinan bangunan yang dibangun atau alat-alat teknik yang digunakan menjadi rusak dan menghabiskan biaya yang tidak sedikit. Ada juga suatu profesi yang harus benar-benar menerapkan panduan secara ketat dalam pekerjaannya yaitu seorang pilot pesawat terbang. Jika ia tidak mengikuti panduan yang ada maka akan menyebabkan kerusakan pesawat dan membahayakan nyawa banyak orang.

Panduan dalam bahasa Inggris adalah guideline, dari kata dasar guide dan dari kata ini pula muncul kata guidance (petunjuk). Sesuai tema kita bulan ini guide maka kita akan sama-sama belajar mengenai  From Guideline To Godliness. Guideline memiliki dampak bagi orang banyak. Demikian juga ketika hidup kita mengikuti setiap panduan yang ada dalam Firman Tuhan maka hidup kita akan berdampak bagi orang banyak. Tuhan bekerja berdasarkan rencanaNya yang sudah ditetapkan tujuan dan diberitahukanNya sejak dari mulanya (Yesaya 46:9-10). Sehingga apa yang dikerjakanNya sempurna dan teratur.

Rancangan Allah yang pertama adalah menciptakan manusia laki-laki dan perempuan menurut gambar dan rupa Allah supaya berkuasa atas berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi. (Kejadian 1:26). Allah memberikan guideline yang pertama yaitu petunjuk mengenai segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji menjadi makanannya. Allah juga menempatkan pohon kehidupan dan pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat di tengah-tengah taman Eden dimana Tuhan menempatkan manusia serta memberikan larangan agar jangan sekali-kali memakan buah pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat sebab pada hari manusia memakannya pastilah mati. (Kejadian 1:29-31, 2:9, 17). Namun manusia gagal melakukan guideline Allah sehingga manusia terusir dari taman Eden dan bumi terkutuk. Segala sesuatu yang tadinya normal menjadi abnormal.

Setelah kejatuhan manusia, bumi tidak bertambah baik, kehidupan manusia juga semakin jahat sampai Allah menghancurkan bumi dengan air bah, hanya Nuh dan sekeluarga yang diselamatkanNya. Karena kecenderungan manusia untuk berbuat dosa maka dengan kasihNya, Allah memilih Abraham dan memberikan perjanjianNya bahwa melalui Abraham Allah akan menjadikan umat pilihannya sebagai harta kesayanganNya dan menjadi kerajaan imam dan bangsa yang kudus bagi Allah sendiri. Untuk itu Allah memberikan guideline berupa 10 perintah Allah agar bangsa Israel sungguh-sungguh mendengarkan firmanNya dan berpegang pada perjanjianNya (Keluaran 19:5-6). Jadi sekarang jika kita sungguh-sungguh mendengarkan firman Tuhan dan berpegang pada perjanjianNya maka kita dipilih dari segala bangsa menjadi umat kesayanganNya.

Lagi-lagi Bangsa Israel gagal menggenapi rencana Allah maka Allah penuh kasihNya datang kepada manusia yaitu Firman yang menjadi manusia melalui pribadi Yesus, segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia.  Semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya (Yohanes 1:1-14). Jadi jika hari ini kita sungguh-sungguh mendengarkan firman Tuhan dan berpegang pada perjanjianNya maka kita menjadi harta kesayangan Tuhan dari antara segala bangsa, tetapi melalui Kristus kita dijadikan anak-anaNya.

Kita manusia berdosa yang seharusnya tidak berharga, tetapi jika kita sungguh-sungguh percaya kepada Kristus dan berbalik dari kehidupan kita yang jahat maka Kristus akan menebus dan menyelamatkan hidup kita. Untuk itu Allah memberikan guideline yang ketiga yaitu sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah.” (Yohanes 3:3). Kelahiran baru merupakan titik balik bagaimana kita memiliki kehidupan yang baru di dalam Kristus.

Selanjutnya, guideline untuk mencapai kehidupan yang saleh di dalam Tuhan (Godliness) adalah tetap tinggal di dalam Kristus dan Dia ada di dalam kita, sebab sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kita tidak berbuah, jikalau kita tidak tinggal di dalam Kristus. (Yohanes 15:4). Tinggal di dalam Yesus maka hidup kita akan menghasilkan buah. Satu fase kehidupan kekristenan bahwa hanya kasih karunia dan kebenaran Tuhan yang menjadikan hidup kita baru, bukan karena perbuatan baik ataupun usaha kita.

Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, (Efesus 2:8)

Buah yang kita hasilkan adalah pertobatan, kehidupan kita bisa berdampak bagi orang-orang di sekitar kita. Langkah selanjutnya adalah kita menjadi kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah, yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru. Yang dibangun dan terus bertumbuh menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan dan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh (Efesus 2:19-22). Hidup kudus bukan supaya kita masuk surga, melainkan sebagai ekspresi kita akan kasih Allah, keselamatan dan kasih karuniaNya yang telah kita terima.

Mari bangun hidup kita melalui dasar-dasar yang sudah diberikan oleh para rasul dan para nabi serta Yesus sebagai batu penjuru sehingga hidup kita semakin kuat. Praktekkan hidup dalam kesalehan sehingga hidup kita dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah sebagai imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kita memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib. Hidup kita tidak hanya menghasilkan buah pertobatan, tetapi juga buah Roh Kudus yaitu kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Amin. (RCH)