Fruitful Living | Pdt. Eluzai Frengky Utana

(16) Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain.” (17) Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain.” (Yohanes 15:16-17)

Kita harus menyadari bahwasannya setiap daripada kita dipilih oleh Tuhan Yesus dan ditentukan untuk menghasilkan buah kebenaran. Kita akan menerima hal-hal yang datang dari Tuhan sesuai dengan kehendak-Nya, apabila kita menggenapi amanat Kristus untuk hidup berbuah. Salah satu perintah Kristus yang dimandatkan atas kita adalah mewartakan kasih-Nya kepada segala bangsa dan memuridkan mereka.

(3) Tidak tahukah kamu, bahwa kita akan menghakimi malaikat-malaikat? Jadi apalagi perkara-perkara biasa dalam hidup kita sehari-hari. (1 Korintus 6:3)

Otoritas dan kepercayaan yang Allah berikan bagi kita begitu bernilai, kita diciptakanNya serupa dan segambar dengan-Nya membuktikan bahwa tidak ada satu mahluk yang mampu menandingi citra manusia. Bahkan, manusia dimampukan menghakimi malaikat yang dikenal karena kehebatannya.

Perlu kita ketahui definisi pemuridan adalah proses dibentuk dan diubahkannya seseorang kepada citra Yesus Kristus melalui bentuk ketaatannya kepada Dia. Murid dapat diartikan sebagai seorang pelajar dan bukan sekadar pengikut. Kita bisa saja mengikuti seseorang tetapi, tidak belajar dari dia, hal ini juga berlaku jika kita mengikut Kristus tetapi, kita tidak belajar dari-Nya dan menghidupi kebenaran-Nya.

 (8) Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku.” (Yohanes 15:8)

 (24) Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya:”Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku (Matius 16:24)

Menyangkal diri adalah menyangkal aroganisme yang ada dalam diri kita, sebab hidup kita adalah anugerah dari Tuhan. Ketika kita terus menyangkal diri sembari memikul salib, maka kita masuk dengan satu tujuan yaitu mematikan kedagingan yang ada dalam diri kita sehingga citra wujud Kristus nampak nyata.

(27) Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. (Lukas 14:27)

Tuhan Yesus tidak pernah menuntut kita untuk mengikuti-Nya sebab Dia menghargai kehendak bebas umat-Nya. Tetapi, begitu kita menetapkan keputusan untuk mengakui Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat maka kita dituntut untuk meneladani kehidupan Kristus.

(7) Sebab sebagai pengatur rumah Allah seorang penilik jemaat harus tidak bercacat, tidak angkuh, bukan pemberang, bukan peminum, bukan pemarah, tidak serakah, (8) melainkan suka memberi tumpangan, suka akan yang baik, bijaksana, adil, saleh, dapat menguasai diri, (9) dan berpegang kepada perkataan yang benar, yang sesuai dengan ajaran yang sehat, supaya ia sanggup menasihati orang berdasarkan ajaran itu dan sanggup meyakinkan penentang-penentangnya. (Titus 1:7-9)

Self-Discipline (Disiplin Diri)

(16) Sebab itu aku senantiasa berusaha untuk hidup dengan hati nurani yang murni di hadapan Allah dan manusia. (Kisah Para Rasul 24:16)

Sebagai Murid Kristus, kita harus belajar dalam penyangkalan diri dan memikul salib dengan ungkapan syukur sebab Tuhan menyertai langkah kehidupan kita ke depan. Apabila ada orang di sekitar kita yang menebarkan kebencian, fitnah, kebohongan, maka kita harus merangkulnya dan percaya bahwa Allah sang sumber mujizat mampu mengubah kebencian menjadi mengasihi, fitnah menjadi kebenaran dan kebohongan menjadi kejujuran.

Effort (Upaya)

(22) Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri. (23) Sebab jika seorang hanya mendengar firman saja dan tidak melakukannya, ia adalah seumpama seorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin. (Yakobus 1:22-23)

Orang yang hidup dalam kebenaran firman Tuhan, berupaya untuk tidak menantang masalah tetapi mengalah untuk menang sebab umat Tuhan adalah umat lebih dari pemenang dalam segala perkara.

Living God’s Word (Menghidupi Firman Tuhan)

(10) Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar.  (Lukas 16:10)

Murid Kristus harus menghidupi Firman Tuhan dalam kehidupannya, sebab berkat Tuhan mengalir dari kesetiaan Murid Kristus yang taat akan firman-Nya dan takut akan Dia.

Faithful (Setia)

(16) Sebab itu aku senantiasa berusaha untuk hidup dengan hati nurani yang murni di hadapan Allah dan manusia. (Kisah Para Rasul 24:16)

Orang yang setia adalah mereka yang menghidupi kebenaran firman Tuhan tanpa menggaungkan atau berkoar-koar di mana-mana. Mujizat yang terjadi oleh kuasa Roh Kudus melalui pelayanannya tidak diumbarkan melalui media sosial demi kepentingan diri sendiri. Orang yang taat belum tentu setia, tetapi orang setia sudah tentu taat.