Generasi Pilihan Pembawa Pengaruh | Pdt. Eluzai Frengky Utana

Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib (1 Petrus 2:9).

 

Tema Bulan Februari 2024 ini yaitu The Salt of The Earth. Mari kita belajar bersama-sama yaitu G 3 P singkatan dari Generasi Pilihan Pembawa Pengaruh. Kata “Pilihan” dalam 1 Petrus 2:9 tertulis kita adalah “Bangsa yang Terpilih sebagai Identitas kita.”  Kata “Yang Terpilih, dalam Bahasa Ibrani yaitu “Am Segula” yang memiliki arti kesayangan Tuhan, sebagai perjanjian Tuhan dan memiliki kemampuan yang superior.

 

Identitas lain yang Tuhan berikan kepada kita yaitu kita adalah Garam Dunia. Artinya, kita menjadi pengaruh. Bukan dunia yang memengaruhi kita, tetapi kita yang memengaruhi dunia. Dalam Matius 5:13 “Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.” Secara geografis kadar garam yang tertinggi di Israel terdapat di laut mati. Garam ini berasal dari batuan yang ada di Laut Mati dengan melalui proses batu itu dimasukkan dalam air. Mineral yang mengandung garam keluar dari batu itu. Jika mineral garam itu sudah tidak ada lagi maka batu itu tidak ada gunanya. Hanya bisa digunakan untuk menjadi jalan setapak yang diinjak orang.

 

Salah satu tanda orang yang memiliki garam, dia akan menjadi “peacemaker/pembawa damai.” Tertulis di Markus 9:50 “Garam memang baik, tetapi jika garam menjadi hambar, dengan apakah kamu mengasinkannya? Hendaklah kamu selalu mempunyai garam dalam dirimu dan selalu hidup berdamai yang seorang dengan yang lain.” Kita harus mempunyai garam yaitu Sang Raja Damai, Yesus tinggal dalam hati kita.

 

Bagaimana kita bisa menjadi pengaruh? Dalam Lukas 14:34-35 dikatakan, “Garam memang baik, tetapi jika garam juga menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya baik untuk ladang maupun untuk pupuk, dan orang membuangnya saja. Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!” Perhatikan kata “Hendaklah ia mendengar” Artinya apa yang kita dengar, harus kita mengerti dan dilakukan dalam hidup kita sehingga hidup kita menjadi jawaban bagi dunia. Beberapa fungsi garam yaitu mencegah tekanan darah rendah, membantu menjaga kesehatan tulang, mencegah gangguan perkembangan otak, membantu sistem pencernaan, menjadi bahan pengawet alami, menghilangkan kotoran di kompor, wajan besi dan talenan, menguji kesegaran telur, membantu mengelola stress.

 

Inilah identitas kita sebagai warga Kerajaan Allah dalam 1 Petrus 2:9 “Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang Ajaib.” Sebagai Imam, kita mewakili Allah untuk berbicara kepada seseorang dan diberkati untuk memberkati orang lain. Kita sebagai bangsa yang kudus, hidup kita dipisahkan dari sistem dunia. Sebagai garam, kita menjadi pengaruh dengan menceritakan segala perbuatan besar Tuhan, menghidupi nilai-nilai Kerajaan Allah dan memiliki gaya hidup Kerajaan Allah yang memengaruhi dunia. Kita menjadi pengaruh seperti ragi yang mengembangkan sistem Kerajaan Allah di bumi. Seperti yang dikatakan Yesus dalam perumpamaan tentang Kerajaan Sorga dalam Matius 13:33 tertulis “Dan Ia menceriterakan perumpamaan ini juga kepada mereka “Hal Kerajaan Sorga itu seumpama ragi yang diambil seorang perempuan dan diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai khamir seluruhnya.” Oleh sebab itu ingatlah identitas kita adalah generasi yang dipilih Tuhan untuk menjadi pengaruh. G3P, Generasi Pilihan Pembawa Pengaruh. Pengaruh kita bukan hanya secara “Rohani” tetapi juga “Jasmani”

 

Bagaimana kita bisa tetap konsisten menjadi pengaruh sebagai garam dunia? 

Berani Mengakui Kelemahan Kita

2 Korintus 12:9 Tetapi jawab Tuhan kepadaku “Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna. Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.” Semua yang kita peroleh, semua hanya karena Tuhan yang memampukan kita. Sadar bahwa semua karena Tuhan. Jika kita mengakui kelemahan kita maka Tuhan yang akan turun tangan untuk menolong kita. Mari lakukan bagian kita. 

Selalu Yakin Dia Ada Dalam Hidup Kita

Yohanes 6:35 Kata Yesus kepada mereka: “Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.” Bersama Tuhan, kita akan melakukan perkara yang besar. Jadilah diri sendiri dan lakukan dengan maksimal karena kita yakin DIA ada dalam hidup kita.

Setia Menjalani Proses

1 Korintus 10:13 Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.” Setialah dalam segala proses yang diijinkan Tuhan. Ciri orang yang setia dalam proses, dia selalu bekerja yang bernilai, berpikir untuk hari esok, bertanggung jawab, memiliki integritas dan antusias sampai dia mencintai proses dan menjadi orang yang lebih dari pemenang.

Memiliki Kerinduan Untuk Memedulikan Orang Lain

Matius 28:19-20 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” Ayat ini tidak hanya bicara tentang hal-hal rohani. Apa saja yang kita miliki, ajarkanlah kepada orang lain dan mulai memuridkan mereka.

 

Bersiaplah menjadi G3P, Generasi Pilihan Pembawa Pengaruh. Di mana saja kita berada, kita adalah garam dunia. Kita mengembangkan sistem Kerajaan Allah di bumi dan menyatakan kemuliaan Allah melalui hidup kita. Halleluyah. Tuhan Yesus memberkati. (RJ)