GIVING WITHOUT EXPECTING in RETURN (MEMBERI TANPA MENGHARAPKAN BALASAN)
Bacaan Setahun:
Rm. 1:16-32
1 Sam. 9:1-10:16
Mzm. 55
“Tetapi kamu, kasihilah musuh-musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan tanpa mengharapkan balasan apa pun. Upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Maha Tinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan yang jahat.” (Lukas 6:35 – TB2)
Tema renungan minggu keempat Mei 2025 adalah Giving Without Expecting in Return yang memiliki arti Memberi Tanpa Mengharapkan Balasan. Lukas 6:35 (TB2) mengingatkan dan menantang kita untuk hidup dalam pemberian yang tulus, tanpa pamrih, sebagaimana kasih Allah yang melimpah kepada kita. Oleh sebab itu, mari kita belajar tiga hal tentang Giving Without Expecting in Return.
Pertama, Membalas Kebaikan Tuhan – Mazmur 107:1. Kita telah menerima kasih dan anugerah Tuhan yang besar. Oleh sebab itu, sebagai respons, kita diajak untuk membalas kebaikan-Nya melalui tindakan nyata. Mazmur 107:1 (TB) mengajak, “Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik, bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.” Dengan mengingat janji kasih setia Tuhan, kita termotivasi untuk memberikan apa yang kita miliki, tidak hanya kepada mereka yang kita sukai, namun juga kepada orang yang mungkin saja tidak mampu mengembalikannya. Pemberian tanpa pamrih merupakan wujud syukur kita atas kebaikan Tuhan yang telah menyentuh hidup kita. setiap perbuatan kebaikan kita sebenarnya merupakan salah satu cara kita membalas kebaikan Tuhan kepada kita.
Kedua, Tetap Berbuat Baik dalam Segala Keadaan – Roma 12:21. Hidup itu penuh tantangan, namun kasih yang tulus memanggil kita untuk terus berbuat baik, tanpa mengharapkan imbalan. Roma 12:21 (TB) mengingatkan, “Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan.” Dalam situasi sulit sekalipun, kita dipanggil untuk tidak menyerah, melainkan membalas setiap kegelapan dengan cahaya kebaikan. Hal ini menegaskan bahwa kebaikan adalah kekuatan yang mampu mengubah keadaan dan membawa damai.
Ketiga, Gaya Hidup Berbuat Benar dan Baik – 1 Petrus 2:12. Gaya hidup kita adalah cerminan iman dan karakter sebagai anak-anak Allah. 1 Petrus 2:12 (TB) berkata, “Hiduplah sedemikian rupa di antara orang-orang kafir, supaya, dalam segala hal, mereka memuji perbuatanmu yang baik.” Dengan menjalankan hidup yang benar dan konsisten dalam kebaikan, kita tidak hanya menjadi saksi kasih Tuhan, tetapi juga menginspirasi orang lain untuk mengikuti teladan yang mulia. Mari kita terus membagikan gaya hidup berbuat benar dan baik kepada semua orang.
Memberi tanpa mengharap balasan adalah panggilan untuk meneladani kasih Allah yang tiada tara. Dengan membalas kebaikan Tuhan, tetap berbuat baik di tengah segala tantangan, dan menjalani hidup yang penuh integritas, kita menciptakan lingkaran kasih yang mampu mengubah dunia. Marilah kita merenungkan, bahwa setiap pemberian, sekecil apapun, adalah ungkapan iman yang hidup dan bukti nyata kasih Allah yang mengalir melalui diri kita. Stay blessed. (DW)
Questions:
1. Apakah gaya hidup memberi tanpa pamrih masih relevan di masa kini?
2. Bagaimana cara menghadapi orang yang memanfaatkan kebaikan kita?
Values:
Seorang warga Kerajaan Allah adalah pribadi yang mau berkomitmen untuk mempertahankan gaya hidup memberi tanpa pamrih dalam kehidupannya.
Kingdom Quotes:
Gaya hidup memberi tanpa pamrih dihasilkan dari orang yang sadar bahwa dirinya telah mengalami dan menikmati kasih Kristus.