Glorify The King Through Me | Pdt. Dr. Christy Indra Tjiptamulya

Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.” (Matius 5:16)

Sebagai perwakilan Kerajaan Allah di bumi ini kita telah menerima terang Kristus yang ajaib, oleh sebab itu kita harus memancarkan terang itu di depan semua orang yang belum menerima terang Kristus supaya mereka melihat perbuatan dan perubahan hidup kita sehingga melalui hidup kita semakin memuliakan Bapa kita yang di Sorga. Visi, Misi dan Nilai-nilai yang telah kita terima dari para pemimpin di gereja lokal ini bukan hanya slogan dan jargon semata tetapi harus kita nyatakan dalam kehidupan kita sehari-hari sehingga semua orang bisa mengenal Tuhan melalui hidup kita.

Ada 4 Hal yang yang dapat kita pelajari dari Matius 5:16 ini yaitu:

PERBUATAN-PERBUATAN BAIK

(9) Sebab itu sejak waktu kami mendengarnya, kami tiada berhenti-henti berdoa untuk kamu. Kami meminta, supaya kamu menerima segala hikmat dan pengertian yang benar, untuk mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna, (10)  sehingga hidupmu layak di hadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal, dan kamu memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah, (Kolose 1:9-10)

Rasul Paulus mendengar banyak orang-orang di Kolose yang mendengar berita Injil karena pemberitaan dari Epafras. Sehingga Rasul Paulus tiada berhenti-henti berdoa sehingga mereka semakin bertumbuh di dalam pengenalan yang benar akan Tuhan. Orang-orang percaya yang baru bertobat harus dibina. Tugas kita sebagai orang percaya terutama gembala Komsel adalah  membina dan mendoakan mereka. Kita meminta kepada Tuhan agar mereka menerima hikmat dan pengertian yang benar untuk mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna. Kehendak Tuhan dalam hidup kita adalah menjadikan kita manusia baru yang tidak sama lagi dengan sebelum kita bertobat. Kita dibenarkan karena darah Kristus yang tercurah di kayu salib menebus dosa-dosa kita. Apa yang baik belum tentu benar, tetapi yang benar sudah pasti baik. Kita harus mengerti kehendak Tuhan dengan sempurna sehingga hidup kita layak dihadapannya dan  berkenan kepada Tuhan. Hari-hari ini banyak ajaran-ajaran sesat yang mulai melenceng dari kebenaran Tuhan. Mungkin diawal kelihatan baik, tetapi sedikit saja melenceng tetapi jika kita tidak sadar maka akan semakin menyesatkan. Kita harus benar-benar agar tidak mudah tertipu. Jika kita diberkati Tuhan hidup kita harus menjadi berkat bagi orang lain. Jangan berharap pada kekayaan yang kita miliki melainkan pada Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati. Kita harus tetap berbuat baik, sehingga menjadi kaya dalam kebajikan, suka memberi dan membagi (1 Timotius 6:17-18). Demikian juga sebagai orang muda  harus bisa menguasai diri dalam segala hal dan menjadi teladan dalam berbuat baik dengan jujur dan bersungguh-sungguh di dalam pengajaran (Titus 2:6-7).

MEMULIAKAN TUHAN

(5) Semoga Allah, yang adalah sumber ketekunan dan penghiburan, mengaruniakan kerukunan kepada kamu, sesuai dengan kehendak Kristus Yesus, (6) sehingga dengan satu hati dan satu suara kamu memuliakan Allah dan Bapa Tuhan kita, Yesus Kristus.
(Roma 15:5-6)

Tuhan memberikan kita kerukunan, jangan ada pertengkaran diantara kita, perbedaan pendapat pasti ada, tetapi kita harus bisa mengelola konflik sehingga setiap masalah yang ada dapat diselesaikan dengan baik. Jangan ada  iri hati atau sikap membanding-bandingkan dengan orang lain, kelebihan yang satu menutupi kekurangan yang lain sehingga dengan satu hati dan satu suara kita memuliakan Allah dan Bapa Tuhan kita. Setiap kita yang telah menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat serta sudah dibaptis maka tubuh kita adalah bait Roh Kudus. Kita harus memelihara dan muliakanlah Allah dengan tubuh kita supaya tetap sehat dan kudus. (1 Korintus 6:19-20). Kita harus senantiasa berdoa supaya Allah menganggap kita layak bagi panggilan-Nya dan dengan kekuatan-Nya menyempurnakan kehendak kita untuk berbuat baik dan menyempurnakan segala pekerjaan iman sehingga nama Yesus, Tuhan kita, dimuliakan di dalam kita (2 Tesalonika 1:11-12).

MEMULIAKAN BAPA

Tetapi sekarang, ya TUHAN, Engkaulah Bapa kami! Kamilah tanah liat dan Engkaulah yang membentuk kami, dan kami sekalian adalah buatan tangan-Mu.
(Yesaya 64:8)

Kita sebagai buatan tangan Bapa yang diciptakan menurut gambar dan rupa Allah sesuai dengan kehendakNya ibarat seorang penjunan yang membentuk tanah liat menjadi sebuah karya yang indah. Namun karena keinginan mata, keinginan daging dan keangkuhan hidup maka manusia jatuh dalam dosa. Kita harus bisa menguasai diri dan menjauhkan diri dari ketiga hal tersebut, sebab jika kita hidup menurut daging, kita akan mati; tetapi jika oleh Roh kita mematikan perbuatan-perbuatan tubuh dan kita akan hidup. Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah. Kita tidak lagi menerima roh perbudakan yang membuat kita menjadi takut, tetapi kita telah menerima Roh yang menjadikan kita anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: “ya Abba, ya Bapa!” (Roma 8:13-15)

Orang yang belum menerima Roh Kudus tidak akan mudah menerima bahwa Tuhan yang kita sembah adalah Bapa kita, karena mereka tidak mengerti apa yang dimaksudkan tersebut. Jika kita menyebut-Nya Bapa, maka kita harus hidup di dalam kekudusan sebab Allah kita kudus dan Ia akan menghakimi semua orang menurut perbuatannya, maka hendaklah kita hidup dalam takut akan Tuhan selama ada di dunia ini.

 

SORGA

Jenguklah dari tempat kediaman-Mu yang kudus, dari dalam sorga, dan berkatilah umat-Mu Israel, dan tanah yang telah Kauberikan kepada kami, seperti yang telah Kaujanjikan dengan sumpah kepada nenek moyang kami — suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.” (Ulangan 26:15)

Sorga adalah tempat yang kudus tahta Allah. Kita yang sudah diangkat menjadi anak-anak Allah dan menjadi bilangan Israel Rohani kitapun berhak menerima janji Allah yang sudah diberikan kepada Bangsa Israel yaitu suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya. Artinya Tuhan tidak akan membiarkan hidup kita kekurangan. Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang besar dan hidup oleh sebab itu kita harus hidup didalam kebesaran Tuhan sehingga melalui hidup kita nama Tuhan semakin dipermuliakan. Amin. (RCH).