Semoga Allah, yang adalah sumber ketekunan dan penghiburan, mengaruniakan kerukunan kepada kamu, sesuai dengan kehendak Kristus Yesus, sehingga dengan satu hati dan satu suara kamu memuliakan Allah dan Bapa Tuhan kita, Yesus Kristus.
(ROMA 15:5-6)
Hadiah yang terbesar dan kekayaan yang melimpah adalah ketika kita melihat bahwa generasi yang kita bina Tuhan pakai lebih daripada apa yang sudah kita kerjakan. Tugas kita adalah membawa kepada pengenalan akan Tuhan sehingga mereka menjadi pribadi-pribadi yang senantiasa bersandar kepada Tuhan sehingga bersama Yesus tidak ada yang tidak mungkin. Berbicara mengenai gereja bukanlah soal gedung gereja, gereja juga bukan suatu program, performa atau ide, tetapi gereja adalah orang-orang yang percaya yang mau diproses dan dibentuk untuk mewujudkan gambar Tuhan sebagai kepala gereja yaitu Yesus Kristus Tuhan.
Jika kita hanya masuk dalam suatu gedung dan kita tidak berfungsi seperti yang Tuhan mau maka kita hanyalah orang-orang yang beragama, tetapi jika kita mau diproses dan dibentuk maka kita adalah bilangan murid-murid Yesus yang senantiasa memuliakan Sang Raja. Gereja bisa saja memiliki jumlah anggota yang banyak, jumlah persembahan yang berlimpah ataupun program kegiatan yang padat tetapi belum tentu memuliakan Tuhan. Untuk itu kita akan belajar dari kebenaran Firman Tuhan dari Roma 15:1-13.
Gereja yang memuliakan Sang Raja adalah Gereja yang:
MEMPERDULIKAN ORANG LAIN
(1) Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri. (2) Setiap orang di antara kita harus mencari kesenangan sesama kita demi kebaikannya untuk membangunnya. (3) Karena Kristus juga tidak mencari kesenangan-Nya sendiri, tetapi seperti ada tertulis: ”Kata-kata cercaan mereka, yang mencerca Engkau, telah mengenai aku.” (4) Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu, telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang pada pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci.
(ROMA 15:1-4)
Di dalam gereja harus ada pelayanan diakonia yang bertujuan untuk memedulikan orang lain yang lemah dalam hal ekonomi. Gereja juga harus memiliki pelayanan misi dengan tujuan untuk menjangkau jiwa-jiwa yang lemah di dalam hal rohani. Gereja juga harus bergerak di dalam dunia pendidikan untuk memperlengkapi umat Tuhan. Jadi setiap apapun yang gereja buat harus memiliki tujuan untuk memedulikan orang lain dengan tidak mementingkan kepentingan diri sendiri. Tuhan adalah kasih, jadi gereja yang memedulikan orang lain akan bergerak dengan penuh kasih dan melakukan yang terbaik seperti untuk Tuhan. Memedulikan orang lain dapat dimulai dari hal-hal sederhana yang dilakukan dengan setiadan konsisten sehingga Tuhan dipermuliakan.
HIDUP RUKUN SESUAI KEHENDAK TUHAN
(5) Semoga Allah, yang adalah sumber ketekunan dan penghiburan, mengaruniakan kerukunan kepada kamu, sesuai dengan kehendak Kristus Yesus, (6) sehingga dengan satu hati dan satu suara kamu memuliakan Allah dan Bapa Tuhan kita, Yesus Kristus.
(7) Sebab itu terimalah satu akan yang lain, sama seperti Kristus juga telah menerima kita, untuk kemuliaan Allah. (ROMA 15:5-7)
Di dalam Mazmur 133:1-3, Raja Daud menuliskan mazmurnya bahwa sungguh alangkah baiknya dan indahnya, apabila kita diam bersama dengan rukun sebab Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya. Di dalam kerukunan bukan berarti tidak ada perbedaan, tetapi ada kerukunan di dalam perbedaan. Jika kita hanya berfokus didalam perbedaan maka kita sedang keluar dari rencana Allah. Didalam perbedaan kita harus saling melengkapi dan mendukung satu dengan yang lain sehingga tercipta kerukunan. Kerukunan sesuai kehendak Tuhan adalah rukun dihati, yaitu sekalipun tidak memiliki kedekatan namun hatinya tetap memedulikan, mengingat dan selalu mau menolong kebutuhan orang lain.
BUKAN UNTUK DILAYANI MELAINKAN UNTUK MELAYANI
(8) Yang aku maksudkan ialah, bahwa oleh karena kebenaran Allah Kristus telah menjadi pelayan orang-orang bersunat untuk mengokohkan janji yang telah diberikan-Nya kepada nenek moyang kita, (9) dan untuk memungkinkan bangsa-bangsa, supaya mereka memuliakan Allah karena rahmat-Nya, seperti ada tertulis: ”Sebab itu aku akan memuliakan engkau di antara bangsa-bangsa dan menyanyikan
mazmur bagi nama-Mu.” (ROMA 15:8-9)
Gereja yang memuliakan Tuhan adalah gereja yang melayani, bukan untuk dilayani. Terutama kita sebagai hamba-hamba Tuhan, kita bukanlah ‘boss’ tetapi hamba yang melayani Sang Raja dan pekerjaanNya melalui setiap jiwa-jiwa yang Tuhan percayakan kepada kita. Jadi kita juga belajar untuk bisa menerima masukan dan memberi masukan jika ada hal-hal yang tidak sesauai dengan kebenaran Firman Tuhan.
DIPENUHI DENGAN ROH SUKACITA
(10) Dan selanjutnya: ”Bersukacitalah, hai bangsa-bangsa, dengan umat-Nya.”
(11) Dan lagi: ”Pujilah Tuhan, hai kamu semua bangsa-bangsa, dan biarlah segala suku bangsa memuji Dia.” (12) Dan selanjutnya kata Yesaya: ”Taruk dari pangkal Isai akan terbit, dan Ia akan bangkit untuk memerintah bangsa-bangsa, dan kepada-Nyalah bangsa-bangsa akan menaruh harapan.” (13) Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan.
(ROMA 15:10-13)
Sukacita tidak bisa didapatkan di manapun juga. Sukacita adalah salah satu dari buah Roh dan sukacita adalah pribadi Yesus. Jadi ketika kita menerima Yesus sebagai Tuhan dan juru selamat secara pribadi maka sukacitaNya ada di dalam hidup kita. Bagaimana sukacita Tuhan melimpah di dalam hidup kita adalah dengan menghidupi Firman Tuhan dengan tidak jemu-jemu, sekalipun proses hidup dan begitu banyak masalah terjadi dalam hidup kita. Kita percaya bahwa Tuhan pasti menolong di dalam setiap masalah yang kita hadapi. Sukacita juga berbicara tentang manusia batin kita yang tetap menyala-nyala sekalipun menghadapi banyak masalah dan persoalan. Firman Tuhan mengatakan bahwa hati yang gembira adalah obat yang manjur, hati yang gembira inilah yang menunjukkan bahwa kita menghidupi Firman Tuhan. Jadi roh sukacita yang memenuhi hidup kita adalah pribadi Yesus yang memimpin dan menguasai hidup kita sehingga kemanapun kita pergi roh kita tetap menyala-nyala, tubuh kita sehat dan makmur sampai nama Tuhan dipermuliakan. Belajarlah bersukacita meskipun dalam pergumulan, karena pada saat kita percaya pada kebaikan Tuhan maka kita akan menemukan sukacita. Sukacita kita tidak ditentukan atas apa yang terjadi dalam hidup kita melainkan atas apa yang Yesus sudah lakukan melalui dan di dalam hidup kita. Sukacita yang sesungguhnya tidak didapatkan saat kita memperoleh yang terbaik di dalam segala hal, melainkan di dalam percaya kepada Yesus yang mampu melakukan yang terbaik di dalam segala hal. Apapun keadaan bersama Tuhan pasti ada solusi. Amin. (RSN)