God Perspective | Pdt. Yosi Here

Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.
(Amsal 4:23)

Selalu akan ada ruang untuk menemukan kebaikan Tuhan di dalam kehidupan kita jika kita melihat segala sesuatu dalam hidup kita menggunakan sudut pandang dan pola pikir Tuhan. Kata melihat (see) terbagi dalam 3 kondisi yaitu inside (melihat ke dalam) yaitu melihat apa yang ada di dalam, seperti melihat virus atau bakteri melalui mikroskop. Yang kedua adalah foreside yaitu melihat jauh ke depan dan yang ketiga adalah overside yaitu kemampuan untuk mengawas sekitar. Ketika kita diisi dan dipenuhi dengan cara pandang Tuhan maka kita tidak hanya mampu melihat ke dalam, jauh ke depan maupun melihat sekitar tetapi kita dimampukan untuk melihat apa yang belum pernah kita lihat karena iman kita menuntun kepada garis akhirnya. Ada begitu banyak tantangan dan persoalan yang sudah kita lewati, tetapi jika hari ini kita masih ada maka ada tuntuntan dan penyertaan Tuhan yang kita alami dalam hidup kita. Ada beberapa tahap agar kita memiliki cara pandang Tuhan yaitu:

  1. LOOK UP (MELIHAT KE ATAS)

Nyanyian ziarah. Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung; dari manakah akan datang pertolonganku? (Mazmur 121:1)

Hanya orang yang memiliki pengharapan yang mampu melihat ke atas dan jauh ke depan. Orang yang tidak memiliki pengharapan akan selalu menyalahkan diri sendiri, menyalahkan keadaan, menyalahkan situasi atau menyalahkan orang lain bahkan tidak jarang mereka menyalahkan kesempatan yang sudah Tuhan berikan. Raja Daud mencoba untuk melihat jauh ke depan, ia melayangkan matanya ke gunung-gunung, artinya Daud berusaha melihat ketidak mungkinan tetapi bersama dengan Tuhan.

Tuhan memberikan janji yang tidak saja dinikmati oleh sebagian orang, tetapi bisa kita alami dalam hidup kita seperti halnya Yusuf atau Daud yang mereka pikir bukan tempat yang terbaik, tetapi di tempat tersebut mereka bisa melihat janji Tuhan dan bahkan melihat pertolongan Tuhan terjadi dalam hidupnya.

  1. LOOK IN (MELIHAT KE DALAM)

Tetapi berfirmanlah Tuhan kepada Samuel: “Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi Tuhan melihat hati.”
(1 Samuel 16:7)

Untuk dapat melihat hati kita harus memiliki kemampuan untuk melihat ke dalam. Seringkali kita memiliki kemampuan untuk mengkoreksi orang lain, tetapi tidak memiliki kemampuan untuk mengkoreksi diri sendiri untuk melihat kekurangan dan keterbatasannya. Kita harus jujur pada diri sendiri. Pengampunan bukan untuk menghakimi orang lain, tetapi justru untuk memerdekakan dan membebasan diri kita. Selama kita tidak mengampuni maka kita akan hidup dalam masa-masa yang  berat karena kita selalu mengharapkan orang lain untuk berubah, padahal Tuhan mau kitalah yang berubah.

Apa yang kita lihat maupun dengar dari orang-orang di sekitar kita dapat mengubah cara pandang kita dan rasa-rasanya kita senang untuk mendengar orang yang selalu memberikan berita-berita negatif dalam hidup kita. Dari kisah 12 pengintai yang dikirim Musa, bangsa Israel lebih percaya kepada 10 orang pengintai yang berkata negatif daripada berita yang dibawa oleh Yosua dan Kaleb yang mengatakan perkataan positif. Mari mulai saat ini kita lebih mendengar suara Tuhan dan melihat ke dalam dari pada mendengar perkataan manusia di sekitar kita yang membuat kita takut, kuatir, gentar dan kehilangan damai sejahtera.

  1. LOOK BACK (MELIHAT KE BELAKANG)

Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: ‘Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.”
(Yohanes 1:29)

Melihat ke belakang bukan berarti melihat masa lalu atau kesalahan masa lalu dan mengasihani diri sendiri. Pada zaman Yohanes Pembabtis, Yesus belum disalibkan, Yohanes mampu melihat kasih karunia Allah bahwa Yesus adalah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia. Kita hidup di zaman kasih karunia, dimana Yesus sudah menebus hidup kita. Karya salib yang sudah Tuhan kerjakan 2000 tahun yang lalu mengingatkan kita bahwa tidak ada yang sanggup memisahkan kita dengan kasih Allah dan kita sudah diselamatkan. Kita tidak pernah tahu bagaimana cara Tuhan dan bagaimana Tuhan menuntun langkah hidup kita. Kita hanya perlu percaya bahwa kematian-Nya tidak sia-sia untuk hidup kita. Miliki cara pandang yang sama agar kita tidak mudah digoyahkan dengan ketakutan yang sama sebelum kita mengenal Tuhan. Kita harus hidup dengan iman bahwa Tuhan sudah mengangkat kita dari lumpur dosa dan Tuhan bersihkan serta pulihkan hidup kita sehingga kita sangat berharga di mata-Nya menjadi perwakilan Kerajaan Allah di bumi ini. Lihat ke belakang kepada Tuhan yang mampu mengubah kehidupan kita.

  1. LOOK AROUND (MELIHAT SEKELILING)

“Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi” (Matius 5:14)

Hari-hari ini ada kamera yang luar biasa yang mampu menunjukkan 360 derajad sekeliling kita yang biasa disebut dengan kamera 360. Kita harus melihat sekeliling kita dengan sudut pandang Tuhan bahwa dimanapun kita berada, kita tidak mungkin lagi menyembunyikan status kita sebagai perwakilan Kerajaan Allah yang mampu menerangi dunia yang gelap ini. Dimanapun kita berada, hidup kita harus menjadi kesaksian tentang Yesus. Bukan waktunya lagi kita menyembunyikan diri sebab di luar sana tidak lagi sembunyi-sembunyi menyerang dan menghancurkan iman kita. Lihat orang-orang di sekitar kita, tolong mereka, lepaskan berkat dan pengampunan bagi mereka.

  1. LOOK AHEAD (MELIHAT JAUH KE DEPAN)

Sebab itu, saudara-saudaraku yang kekasih, sambil menantikan semuanya ini, kamu harus berusaha, supaya kamu kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di hadapan-Nya, dalam perdamaian dengan Dia. (2 PETRUS 3:14)

Melihat jauh ke depan apa yang Tuhan akan lakukan dalam hidup kita. Jika Tuhan sudah membuktikan kasih dan karya-Nya dalam hidup kita hari-hari ini, tidak ada lagi alasan untuk kita kuatir akan masa depan kita. Kadangkala kita perlu disadarkan dengan apa yang sudah Tuhan kerjakan dalam hidup kita. Jangan mengecilkan pertolongan dan karya Tuhan di waktu lalu. Tuhan tetaplah Tuhan yang akan tetap menolong dan memberikan kita masa depan yang penuh dengan pengharapan. Apapun masalah yang kita hadapi Tuhan tetaplah sama, dahulu, sekarang dan selamanya. Ketakutan kitalah yang akan mengecilkan Tuhan. Oleh sebab itu ketika kita membuang segala kekuatiran, ketakutan dan keraguan maka Tuhan akan tetap Tuhan yang menolong dan memampukan kita menghadapi segala tantangan yang terjadi maka kita akan melihat campur tangan Tuhan di dalam hidup kita. Apapun yang yang kita kerjakan, pandang hanya kepada Tuhan sehingga hidup kita kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di hadapan-Nya. Tuhan tidak mau melihat apa yang sudah kita lakukan di masa lalu, tetapi Tuhan mau melihat keputusan dan kesetiaan kita hari ini serta apa yang mau kita kerjakan bersama Dia di masa depan. Amin. (RCH).