GUSTI ORA SARE, MANUNGSA AKEH LUPUTE!

Bacaan Setahun: 
Kej. 25 
Luk. 17 
Mzm. 11 

GUSTI ORA SARE, MANUNGSA AKEH LUPUTE! 

“Ia takkan membiarkan kakimu goyah Penjagamu tidak akan terlelap. Sesungguhnya tidak terlelap dan tidak tertidur Penjaga Israel.”Mazmur 121:3-4

Perkataan “Gusti ora sare“, sudah tidak asing lagi di telinga kita. Kalau kita sering baca Firman Tuhan sebenarnya berkali-kali melalui Firman-Nya, Tuhan meyakinkan kita bahwa Dia eksis, Dia selalu hadir. Dia juga hadir saat kita kecewa karena ditipu dan orang yang menipu hidupnya enak. Tuhan menasihatkan kita untuk tidak marah tapi menantikan perbuatan Tuhan. “Berdiam dirilah di hadapan TUHAN dan nantikanlah Dia; jangan marah karena orang yang berhasil dalam hidupnya, karena orang yang melakukan tipu daya.

Berhentilah marah dan tinggalkanlah panas hati itu, jangan marah, itu hanya membawa kepada kejahatan. Sebab orang-orang yang berbuat jahat akan dilenyapkan tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN akan mewarisi negeri.” (Mazmur 37:7-9)

Bahkan ketika orang yang memusuhi kita mengalami bencana, Tuhan mengingatkan kita untuk tidak menjadi gembira – meskipun kenyataannya tidak jarang kita mengutuki orang yang kita benci, sehingga kita sangat senang ketika mereka mengalami bencana. “Jangan bersukacita kalau musuhmu jatuh, jangan hatimu beria-ria kalau ia terperosok, supaya TUHAN tidak melihatnya dan menganggapnya jahat, lalu memalingkan murkanya dari pada orang itu.”(Amsal 24:17-18) Dalam hal ini, sebenarnya kitalah yang sering tertidur, kapan kesadaran rohani kita tertidur? Kesadaran rohani kita sedang tertidur ketika kita membenci musuh kita. Kesadaran rohani kita juga sedang tertidur saat kita melakukan dosa tanpa rasa bersalah.

Kita juga bisa lengah atau terlena saat tak ada masalah, disaat itulah kita bisa terlena – ingat raja Daud jatuh dalam dosa perzinahan dengan Betzeba, saat ia santai dan tak lagi berperang. Itu sebabnya ada pepatah dalam bahsa Jawa “Manungsa akeh lupute“, manusia banyak lepas sasaran (banyak salah). Bagaimana supaya kita tidak terlelap secara rohani? Kita harus selalu “Eling lan waspada” (sadar dan waspada). “Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar.” (1 Tesalonika 5:6)
Tuhan Yesus menasihati murid-murid-Nya kala Dia berdoa di taman Getsemani, “Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan; roh memang penurut, tetapi daging lemah.” Perhatikan, daging kita lemah, roh kitalah yang kuat, jika kita terus memberi kenyamanan kepada daging kita maka yang terjadi adalah spiritual kita lemah. Supaya kita selalu terjaga adalah banyak berdoa dan membaca Firman secara rutin. Karena tidak ada seorangpun (yang masih hidup di dunia) yang imun terhadap dosa. Anda mengerti? (DD)

Questions :

1. Mengapa kita tak boleh bersukacita saat orang yang memusuhi kita mengalami bencana?
2. Kapan kesadaran rohani kita tertidur?

Values :
Warga Kerajaan Sorga memahami apapun rencana jahat orang seseorang, Tuhan bisa membalikkan untuk kebaikannya.

Kemarahan dan kebencian adalah sikap yang mengakibatkan kewaspadaan rohani kita melemah.