HAL-HAL KECIL

HAL-HAL KECIL 

Bacaan Setahun:

Kis. 23:23-24:9
Hak. 20
Mzm. 45

“Sebab seluruh hukum Taurat tercakup dalam satu firman ini, yaitu: “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!” (Galatia 5:14)

Cuaca di kota saya akhir-akhir ini terasa rada ekstrim, setelah panas sempat melanda, kembali hujan deras datang diiringi angin ribut yang sempat mengoyak atap jemuran. Pagi ini kami tergesa-gesa hendak ke luar menunaikan tugas, ketika kendaraan baru saja keluar garasi, kami melihat roda ban belakang kempes; terpaksa mobil kembali parkir dan terlihat sebuah sekrup menancap di ban itu. Saya bermaksud menggunakan dongkrak hidraulik kecil untuk mengganti bannya, namun ternyata benda itu tidak dapat berfungsi; sementara dongkrak bawaan mobil tersangkut di tempatnya tidak bisa diturunkan. Setelah menenangkan diri agar bisa berdoa (1 Petrus 4:7), saya menghubungi sopir bapak gembala tetangga dengan maksud pinjam dongkrak, namun beliau bahkan datang ke rumah dan membantu menggantikan ban, sehingga masalah terselesaikan. Bantuan yang tampaknya tidak spektakuler itu ternyata menjadi berkat dan teladan kehidupan yang tidak mementingkan diri sendiri.

Menanggapi panggilan mempersiapkan jalan bagi Allah di tengah musim meratakan gunung tinggi hati, mempraktikkan hidup yang tidak mementingkan diri sendiri terdengar muskil, bagaikan misi yang tidak mungkin dicapai di tengah dunia yang serba egois ini. Firman Tuhan dalam 1 Yohanes 3:16 mewajibkan kita untuk menyerahkan nyawa untuk saudarasaudara kita sama seperti Kristus telah menyerahkan nyawaNya untuk kita, sementara Galatia 5:14, memerintahkan untuk mengasihi sesama kita manusia seperti diri kita sendiri. Manusia di masa yang sukar ini disebutkan akan mencintai dirinya sendiri (2 Timotius 3:2) dengan cara menjadi hamba uang, menyombongkan diri, menjadi pemfitnah dan pemberontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih. Namun puji Tuhan, sebagai orang percaya yang memperoleh kasih karunia, kita dimampukan untuk hidup tidak mementingkan diri sendiri di tengah dunia yang mengutamakan keinginan daging, keinginan mata dan keangkuhan hidup (1 Yohanes 2:16).

Karena itu, hidup yang tidak hanya berfokus pada diri sendiri senantiasa dimulai dengan hal-hal kecil atau pilihan-pilihan yang nampaknya sederhana, yakni ketika kita memilih untuk mendahulukan orang lain, lebih mendengar daripada banyak berbicara, berbagi hal-hal sederhana, menunjukkan kebaikan, kepedulian dan kemurahan hati. Menjalani hidup dengan tidak berpusat pada diri sendiri juga berarti mau mengesampingkan keinginan pribadi, dan dengan senang hati mementingkan kehendak Tuhan, mengutamakan kasih dan pelayanan terhadap sesama, mengikuti teladan Kristus untuk memuliakan namaNya dan menjadi berkat bagi sesama. (YL)

Questions:
1. Bagaimana menerapkan ‘mengasihi sesama manusia seperti dirimu sendiri’ dalam kehidupan sehari-hari?
2. Apa yang membuat orang percaya mampu mengasihi orang lain, pada saat yang sama juga mengasihi diri sendiri?

Values:
Menjalankan kehidupan yang tidak mementingkan diri sendiri dimulai lewat berbagi kebaikan dalam hal-hal kecil.

Kingdom Quotes:
Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudaraKu yang paling hina ini, kamu melakukannya untuk Aku. (Matius 25:40)