HEART CHECK UP

HEART CHECK UP 

Bacaan Setahun: 
Rat. 5 , Yoh. 4 

“Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku; lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!” (MAZMUR 139)

Setiap tahun di gereja kami, ada pengecekan darah dan pengecekan ritme jantung secara rutin dengan mendatangkan petugas lab. Namun, menariknya, banyak orang tidak ingin diperiksa darahnya, meskipun biaya pengecekannya ditanggung. Saat ditanya, mereka mengatakan merasa sehat karena rajin berolahraga atau merasa tidak ingin tahu jika ada indikasi penyakit dalam tubuh.

Beberapa orang merasa sehat karena nafsu makannya baik, tidur dengan baik, dan tidak ada masalah saat beraktivitas atau berolahraga berat. Pertanyaannya, apakah seorang yang nafsu makannya baik, pernafasannya normal, dan olahraganya lancar pasti sehat secara fisik dan bebas penyakit? Jika bertanya kepada seorang dokter, jawabannya pasti tidak tentu, karena banyak orang yang sehat secara fisik tetapi meninggal mendadak saat berolahraga di gym, meskipun memiliki badan yang berotot dan usia belum mencapai empat puluh tahun. Mengapa hal ini bisa terjadi?

Saya baru saja menjalani pemeriksaan kesehatan jantung dengan alat MRI dan hasilnya menunjukkan bahwa satu dari tiga pembuluh jantung saya mengalami penyumbatan 50 persen, padahal tekanan darah dan kolesterol saya normal. Dokter memberikan empat jenis obat yang harus rutin diminum dan melarang olahraga berat seperti bulu tangkis atau sepak bola. Menurut dokter, olahraga keras bisa membuat materi yang menyumbat jantung rontok, yang berakibat pembuluh darah tersumbat dan jantung berhenti. Inilah sebabnya banyak atlet yang sehat tibatiba meninggal mendadak karena mereka tidak pernah melakukan pemeriksaan kesehatan jantung.

Paralel dengan kesehatan fisik, “heart check up spiritual” juga sangat penting. Barubaru ini, saya membaca berita tentang seseorang yang dikenal sebagai “sehat secara rohani.” Dia aktif dalam pelayanan gereja, baik hati, suka menolong, penulis buku rohani laris, dan bahkan menjadi gembala terkenal di gereja. Namun, akhirnya dia bercerai dan mengumumkan bahwa dia tidak lagi percaya kepada iman Kristen.

Jika seseorang yang terkenal dengan pelayanannya tiba-tiba menghadapi masalah dan bahkan meninggalkan iman, pasti itu bukanlah hal yang tiba-tiba terjadi. Ada “penyumbatan” yang tidak disadari yang akhirnya berakibat pada kegagalan spiritual, seperti serangan jantung rohani.

Karena itu, penting untuk melakukan “cek up rohani” guna mendeteksi “penyumbatan rohani” sekecil apapun. Kita harus menghindari makanan spiritual yang mengandung “kolesterol jahat,” agar kita tidak mengalami “spiritual heart attack.” Setiap orang harus berani berkata, “Selidiki hatiku, ujilah aku, kenalilah cara berpikirku, bersihkan hatiku.” Hal ini perlu dideteksi sehingga jika ada tanda-tanda masalah (penyakit) secara rohani, kita dapat mengatasinya dengan segera sebelum terlambat. Setuju? (DD)

Questions:
1. Mengapa ada orang yang sehat tiba-tiba meninggal mendadak?
2. Bisakah hal serupa terjadi dalam aspek rohani, di mana seorang pelayan Tuhan tiba-tiba menjadi ateis? Apa yang harus kita lakukan?

Values:
Sebagai warga Kerajaan yang baik, kita perlu memiliki komunitas untuk saling membangun dan saling menopang dalam aspek rohani.

Kingdom’s Quotes:
Membuka diri untuk koreksi dan nasihat dari orang lain adalah langkah terbaik untuk menghindari kesesatan.