Hidup Dipimpin oleh Roh Kudus | Pdm. Handoko Pangarso

Tujuan Allah menciptakan kita adalah supaya hidup kita berbuah. Ketika kita berbuah, maka gambar Kristus diwujudkan dan Kerajaan Allah hadir melalui hidup kita di bumi seperti di sorga.

Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. (Yohanes 15:5)

Di luar Kristus kita tidak dapat berbuah, menjadi berkat dan  menyenangkan hati Tuhan. Yesus berkata bahwa kita tetap diberi kesempatan untuk mulai berbuah, namun kesempatan tersebut ada batasnya, dan selanjutnya kita akan ditebang. (Lukas 13:6-9) Untuk dapat berbuah, kita harus mengosongkan diri, baik dari ego maupun hawa nafsu dan mengizinkan Roh Kudus memimpin kehidupan kita. (Filipi 2:5-8)

Ahli Waris yang Diperhamba.

Identitas kita adalah sebagai ahli waris Kerajaan Allah, karena kita adalah anak-anak-Nya. Namun ketika kita masih dipimpin oleh kedagingan, maka kita adalah ahli waris yang diperhamba. Alkitab menggambarkan ini sebagai anak yang belum dewasa, yang belum akil balig. (Galatia 4:1-3)

Hukum Taurat adalah Penuntun bukan Penentu

Hidup yang dipimpin oleh hukum Taurat akan diberatkan oleh berbagai peraturan yang sukar, yang menjadikan kita frustrasi, karena melakukannya dengan kekuatan sendiri.  Sedangkan kehidupan yang dipimpin oleh Roh akan dimampukan oleh kekuatan Roh, sehingga mendatangkan kehidupan. Namun hukum Taurat memang harus ada terlebih dahulu, sehingga kita mengerti bahwa kita tidak bisa hidup di bawah hukum Taurat, sebaliknya kita hanya bisa hidup karena dibenarkan dan dipimpin oleh Roh melalui iman kepada karya Kristus. (Galatia 3:22-26)

Bangunan Bait Suci dan Persamaan dengan Bait Suci Rohani (Tubuh, Jiwa dan Roh)

Bangunan bait suci terdiri dari tiga bagian, yaitu Pelataran, Ruang Kudus dan Ruang Maha Kudus. Ini merupakan gambaran dari hidup kita yang adalah bait suci rohani, yang terdiri dari Tubuh, Jiwa dan Roh. Hidup kita adalah bait suci tempat Tuhan berdiam. Ia mau kita hidup kudus karena Ia adalah Allah yang kudus. (I Korintus 6:19)

SIAPAKAH YANG MEMIMPIN HIDUP KITA?

DIPIMPIN oleh KEHENDAK KEDAGINGAN (Bios)
Kita harus membangun hidup kita di atas identitas yang benar yaitu bahwa kita adalah anak Allah yang dikasihi-Nya, yang telah ditebus melalui iman kepada karya Yesus di kayu salib. Identitas yang benar sebagai orang yang dikasihi Allah akan membuat kita bertindak atas dasar kasih Allah.

Sebaliknya, identitas yang salah dibangun berdasarkan pembenaran diri sendiri, dengan cara-cara yang diyakininya sendiri. Hidupnya akan mengikuti dorongan ego dan hawa nafsunya, sehingga cenderung menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya. Inilah kehidupan yang dipimpin oleh kedagingan yang akan berakhir kepada maut. (Roma 8:13)

DIPIMPIN oleh KEHIDUPAN JIWA (Psuche)

Kehidupan jiwa adalah kehidupan yang didorong oleh intelektualitas pikiran dan kehendak manusia. Orang yang menjalani kehidupan jiwa berjuang untuk mencapai sukses di dalam pekerjaannya, menjalin hubungan yang baik di dalam keluarga, mengelilingi dirinya dengan kawan – kawan dan berusaha untuk untuk menjaga hubungan yang baik dengan orang lain.  Mengutamakan  kehidupan dengan hal hal yang berharga dan bernilai, berusaha menjadikan kualitas pribadinya sempurna dan membangun hidupnya berdasarkan perbuatan baik dan sifatnya sosial. Namun bisa saja semua ini dilakukan tanpa dorongan kasih Allah, tetapi bertujuan akhir untuk kepentingan dirinya sendiri. (1 Korintus 13:1-3)

DIPIMPIN oleh ROH (Zoe)

Kehidupan yang dipimpin oleh Roh tidak menuruti ego ataupun hawa nafsu, memiliki pikiran dan perasaan Kristus yang mau berkorban bagi kepentingan orang lain. Dipimpin oleh Roh artinya bertindak semata-mata karena dorongan kasih Allah. Tujuan akhirnya bukanlah untuk kepentingan diri sendiri, namun agar Tuhan disenangkan dan nama-Nya dipermuliakan. Hal ini juga membuat kita dekat dengan Tuhan sehingga bisa berseru “ya Abba, ya Bapa”. (Yohanes 1:4, Roma 8:14-16)

Hidup dipimpin Roh memampukan kita untuk mempersembahkan kurban persembahan yang sejati. Kurban yang sejati adalah kehidupan yang kudus dan berkenan kepada Allah. Kehidupan kita akan seperti hangus dibakar saat kita menyangkal diri dan memikul salib. Namun ini akan menghasilkan bau yang harum yang sangat menyenangkan hati Tuhan. (Roma 12:1, Mazmur 69:10)

Apakah nama anda tertulis dalam Kitab Kehidupan Anak Domba?

Saat ini kita hidup di akhir dari akhir zaman. Menjelang kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali, kita harus memastikan bahwa nama kita tertulis dalam kitab kehidupan Anak Domba. (Wahyu 21:17) Tidak semua orang yang berseru “Tuhan, Tuhan” dikenal oleh Tuhan Yesus. (Matius 7:23) Kita hanya dikenal dengan baik ketika kita hidup kudus dan bergaul karib dengan-Nya. Ini hanya dapat dilakukan dengan mentaati Firman-Nya, yaitu memikul salib dan menyangkal diri setiap hari, serta bersedia dipimpin oleh Roh, karena keinginan daging dan keinginan Roh selalu bertentangan.

Bertobatlah karena Kerajaan sorga sudah dekat. Berlatihlah untuk selalu hidup dalam pimpinan Roh, sehingga hidup kita menghasilkan buah. Saat wujud gambar Kristus ada di dalam kita, maka Kerajaan Allah semakin dinyatakan dan nama Tuhan semakin dipermuliakan melalui hidup kita. Amin. (VW).