HIDUP SEBAGAI AGEN PERUBAHAN
Bacaan Setahun:
Yer. 14-16 , Ibr. 2
“Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikit pun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah.” (Kisah Para Rasul 20:24)
Seorang penulis Amerika bernama Ken Blanchard suatu kali pernah mengatakan, ”Kunci Suntuk kepemimpinan yang sukses hari ini adalah pengaruh, bukan otoritas.” Pengaruh dari seorang pemimpin datang bukan karena dia behasil menggunakan otoritasnya untuk menggerakkan orang, sebaliknya pengaruh itu berasal dari keberhasilannya menghadirkan inspirasi kepada yang dipimpinnya. Kepemimpinan adalah persoalan keteladanan, bukan kepura-puraan. Seperti Yosua, Yusuf, dan Eleazar bin Harun, kualitas kepemimpinan akan dibuktikan oleh waktu.
Paulus menceritakan kehidupannya sebagai rasul kepada jemaat Efesus, kepada penatua yang datang ke Miletus (ay.18). Dalam memberitakan Kristus, dia memang menghadapi banyak situasi sulit dan kerap membuatnya menangis. Para pembencinya, bahkan sering mengancam akan membunuhnya (ay.19). Namun, dia tetap berjuang dan terus melayani demi kebaikan jemaat Efesus (ay.20). Baginya, Injil harus dibagikan kepada banyak orang. Paulus berharap pelayanannya mencapai garis akhir (ay.24). Dia ingin mewariskan sesuatu yang baik bagi jemaat Efesus.
Gaya hidup pengikut Kristus harus berbeda dan wajib memberi dampak positif. Teladan Paulus menginspirasi jemaat yang dilayaninya. Dia berusaha membangun cara hidup baru kepada orang-orang percaya agar merasakan kasih karunia Kristus. Walau tidak lagi ada di tengah jemaat, tetapi keteladanannya masih tinggal bersama mereka.
Bagaimana dengan kita? Kita harus berdampak bagi kehidupan. Jika pergi dari suatu tempat, kita harus memastikan bahwa keadaannya kelak akan berubah lebih maju. Warisan integritas kita sebagai pengikut Kristus adalah jaminannya. Peran kita sudah ditetapkan. Kita adalah penatalayanan Injil, bukan penjaga penjara. Penatalayanan harus membagikan yang ada padanya, bukan menyimpannya. Kita adalah penatalayanan yang ditugasi memberitakan kabar baik kepada semua orang dengan kemerdekaan dari Tuhan. Gereja bukan ruangan untuk melestarikan kebenaran, melainkan pusat pendistribusian. Elisa memberi seorang perempuan, buli-buli minyak yang tidak pernah habis. Namun, kita diberi Tuhan ladang minyak, sumber minyak yang tidak pernah kering, itulah firman Tuhan
Bila iman menyatu dengan kesaksian, terjadilah ledakan. Paulus mengatakan bahwa Injil adalah ”kekuatan Allah” yang menyelamatkan setiap orang yang percaya (Roma 1:16). Beritakanlah Injil, maka kuasanya akan nyata. Peran kita sudah ditetapkan, yaitu hidup sebagai agen perubahan, tidak peduli apakah Anda, STh, Mth bahkan Doktor Teologi, jika Anda tidak memberitakan Injil, Anda bukan murid Kristus, Anda setuju? (AU)
Questions:
1. Apakah Anda tahu tentang peran Anda sebagai orang percaya?
2. Apa tugas Anda terkait dengan peran tersebut? Diskusikan!
Values:
Bila iman menyatu dengan kesaksian, terjadilah ledakan penuaian jiwa-jiwa bagi KerajaanNya.
Kingdom’s Quotes:
Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, jadilah agen pewarta Injil sekarang juga!