Tujuan hidup kita adalah mewujudkan gambar Allah dalam seluruh aspek kehidupan kita. Salah satu aspek terpenting adalah kesehatan. Kesehatan adalah kekayaan yang diberikan Tuhan pada kita, dan kita bertugas mengelola dan menjaganya. Kesehatan tidak hanya berbicara tentang keadaan fisik, namun juga hubungan, finansial dan kesehatan iman.
Kesaksian itu benar. Karena itu tegorlah mereka dengan tegas supaya mereka
menjadi sehat dalam iman. (Titus 1:13)
Ternyata yang merupakan prioritas pertama bukanlah kesehatan finansial maupun kesehatan fisik, namun kesehatan iman. Jadi, kita harus meningkatkan iman terlebih dahulu baru kemudian imun. Iman berhubungan sangat erat dengan kesehatan fisik, sebagaimana yang sering diucapkan Tuhan Yesus kepada orang yang disembuhkan: “Imanmu telah menyelamatkan engkau”. Iman perlu dilatih, agar meningkat, bahkan mendominasi dan mencipta. Ketika badai datang kita harus bisa memerintahkan “Teduh!” Apapun problem yang datang, maka kita harus berkata “Berhenti…! Dalam nama Yesus!”
Iman harus dilatih untuk mempersiapkan diri dalam segala hal termasuk kematian, sehingga ketika ada keluarga yang dipanggil Tuhan kita tidak stres, tapi yakin bahwa kematian dalam Tuhan adalah beruntung dan berharga di mata Tuhan.
Hidup sehat dalam Tuhan bukan hanya menekankan pada kesehatan secara fisik, namun hidup sehat dalam segala hal.
Saudaraku yang kekasih, aku berdoa, semoga engkau baik-baik dan sehat-sehat saja dalam segala sesuatu, sama seperti jiwamu baik-baik saja.
Beloved, I pray that you may prosper in all things and be in health, just as your soul prospers. (NKJV)
(Saudara terkasih, saya berdoa engkau makmur dalam segala hal dan tetap sehat, sebagaimana jiwamu juga makmur)
Beloved friend, I pray that you are prospering in every way and that you continually enjoy good health, just as your soul is prospering. (TPT: The Passion Translation)
(Teman yang terkasih, saya berdoa supaya kamu makmur dalam segala hal dan supaya kamu terus menikmati kesehatan yang baik, sama seperti jiwamu yang makmur.
(3 Yohanes 1:2)
Berdasarkan ayat tersebut, jiwa harus dalam keadaan baik terlebih dahulu, baru segala sesuatu yang lain akan baik-baik saja. Hal-hal yang harus kita hidupi agar jiwa kita selalu sehat dan makmur sama seperti jiwa kita yaitu:
PIKIRAN YANG DITAKLUKKAN DI DALAM FIRMAN TUHAN
Dalam kitab Kejadian 3:7 setelah memakan buah pengetahuan tentang yang baik dan jahat, maka Adam dan Hawa takut dan bersembunyi karena mereka sadar bahwa mereka telanjang. Saat itu kesadaran dirinya, yaitu egonya mulai muncul. Awalnya kesadaran mereka hanya ke Tuhan, namun kemudian itu hilang dan berfokus kepada diri sendiri. Kesadaran ke Tuhan inilah yang harus kita latih kembali, yaitu berlatih agar pikiran kita takluk sepenuhnya kepada Tuhan, sehingga kesadaran akan Tuhan menguasai hidup kita. Dengan demikian kita dibebaskan dari stres dan ketakutan, namun sebaliknya jiwa kita menjadi makmur.
MELAKUKAN SEGALA SESUATU DENGAN PENUH SUKACITA
Lalu berkatalah ia kepada mereka: “Pergilah kamu, makanlah sedap-sedapan dan minumlah minuman manis dan kirimlah sebagian kepada mereka yang tidak sedia apa-apa, karena hari ini adalah kudus bagi Tuhan kita! Jangan kamu bersusah hati, sebab sukacita karena TUHAN itulah perlindunganmu!” (Nehemia 8:11)
Sumber sukacita sejati adalah Yesus yang ada dalam diri kita. Renungkan bahwa diri kita dilukis di telapak tangan Tuhan, maka sukacita kita akan naik. Sukacita tidak selalu berarti tersenyum dan tertawa, tetapi mempercayai bahwa Tuhan menyertai dan memperhatikan detil kehidupan kita. Pandemi Covid 19 membuat kekacauan di seluruh dunia, namun sadarilah bahwa Tuhan tidak pernah membiarkan dan meninggalkan kita, Dia bertanggung jawab atas kita umat-Nya.
BERBICARA DENGAN KATA-KATA YANG MENYENANGKAN DAN MEMBANGUN
Ada orang yang lancang mulutnya seperti tikaman pedang, tetapi lidah orang bijak mendatangkan kesembuhan. (Amsal 12:18)
Untuk mengalami jiwa yang sehat dan makmur, maka kita harus berbicara dengan kata-kata yang menyenangkan dan membangun. Jangan memperkatakan yang sia-sia. Jika hari ini kita masih hidup, itu adalah mujizat, bersyukurlah dengan apa yang ada, dan jangan mengeluhkan yang tidak ada. Yang paling berharga pada kita adalah pribadi Yesus yang setia menyertai kita. Teruslah perkatakan kesetiaan Tuhan. Jangan pernah putus asa. Keadaan senang susah, kaya miskin pasti akan berlalu, tetapi kesetiaan Tuhan Yesus kekal dan tidak akan berlalu. Ia akan tetap menyediakan hal-hal yang dahsyat bagi hidup kita.
BERDOA DAN BERPUASA
Pada waktu itulah terangmu akan merekah seperti fajar dan lukamu akan pulih dengan segera; kebenaran menjadi barisan depanmu dan kemuliaan TUHAN barisan belakangmu. (Yesaya 58:8)
Kebenaran Kristus dan kemuliaan Tuhan adalah terang yang terpancar dari kehidupan kita. Supaya kita makmur dalam segala hal, maka kuncinya adalah berdoa dan berpuasa. Tujuan berpuasa adalah agar kita makin percaya kepada Tuhan. Orang yang suka berpuasa rohnya menyala-nyala, jiwanya makmur, serta tubuhnya sehat. Walaupun situasi di sekitar kita bertentangan, namun dengan berpuasa maka kita tetap tenang dan yakin bahwa perkenanan Tuhan ada dalam hidup kita. Kita tahu bahwa segala persoalan sudah selesai ketika Tuhan Yesus berkata “Sudah selesai”. Melalui karya salib Yesus, maka kita bisa datang ke hadapan Allah dan memanggil Dia sebagai Bapa yang menyambut kita.
Agar kita tetap sehat di dalam Tuhan, kita juga harus memperhatikan keadaan fisik kita dengan memperhatikan apa yang kita makan. Ada makanan-makanan yang memang dilarang dalam Firman Tuhan (Yesaya 66:17). Kita juga perlu berolahraga dengan cukup, sekalipun itu tidak perlu menjadi prioritas utama, prioritas yang utama tetap hubungan yang intim dengan Yesus (1 Timotius 4:8). Yang terakhir adalah beristirahat yang cukup sebagaimana disebutkan dalam Markus 6:31. Istirahat yang cukup akan menaikkan imun kita. Jangan lupa melaksanakan Prokes 3M, maka kesehatan akan menjadi milik kita dan pada akhirnya gambar Allah terwujud di dalam kita. Amin. (VW).