HIDUP YANG BERMANFAAT

HIDUP YANG BERMANFAAT 

Bacaan Setahun: 
Yes. 8-10, Mikha 6-7 

“Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.” (Yohanes 15:16)

Selamat datang bulan Desember. Bulan ini kita diberi tema “Fruitful Living” atau “Hidup  Yang Bermanfaat” di mana ayat penuntun mengatakan “supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap”. Saya menafsirkannya sebagai perintah untuk pergi dan menghasilkan buah, tidak hanya diam saja di gereja dan sibuk dengan urusan rutinitas.

Inilah kata-kata perpisahan yang diucapkan ibunya kepada Agnes, “Pergilah! Letakkan tanganmu dalam tangan Yesus dan berjalanlah bersama Dia”. Gadis yang berusia delapan belas tahun dengan tubuh yang kurus kecil itu pergi dari Skopye, bekas Yugoslavia, menuju Irlandia. Agnes Gonxha Bejaxhiu lahir tanggal 27 Agustus 1910. Dengan berbagai perasaan yang saling bercampur, Agnes meninggalkan orang tuanya dan sanak saudaranya untuk menjadi biarawati Loreto. Sekarang seluruh dunia dengan penuh hormat mengakui bahwa Agnes memang benarbenar berjalan bersama Yesus. Ia dianugerahi hadiah oleh Paus Johanes XXIII. Ia diundang untuk berbicara di sidang umum Perserikatan Bangsa-Bangsa. Tentunya kita pasti sudah pernah mendengar nama panggilannya, Mother Teresa.

Sejak remaja, Mother Teresa mempunyai visi untuk melayani menjadi misionaris di India, tepatnya di Kalkuta. Di tempat itu dia dengan sejumlah suster, setiap pagi pukul 04.30 mengawali hari dengan meditasi, lalu mencuci pakaian, kemudian sarapan, dan sesudah itu berangkat ke lorong-lorong kota Kalkuta untuk mengajar abjad kepada anak-anak gelandangan atau membersihkan luka-luka orang sakit. Mengacu kepada ucapan Tuhan Yesus di dalam Matius 10:8, “Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma.”Dia berjanji bahwa dia tidak mau dibayar dengan apa pun.

Bagaimana dengan kita? Seringkali kita melayani di gereja karena sesuatu yang berkaitan dengan materi atau kehormatan semata, bahkan pelayanan banyak yang dijadikan sebagai mata pencaharian, padahal seharusnya kita melayani bukan untuk itu, tetapi untuk Tuhan Yesus. Kita dapat belajar dari Mother Teresa yang mau melayani dengan cuma-cuma tanpa mengharapkan balas jasa dari orang yang ditolongnya.

Marilah kita melayani dengan tulus. Layanilah orang yang tidak bisa membalas pelayanan Anda, karena di situlah buah-buah Anda akan dinikmati semua orang, amin. (AU)

Questions:
1. Apakah pelayanan Anda bermanfaat bagi setiap orang? Apa yang Anda lakukan?
2. Apakah pelayanan Anda dilakukan dengan CumaCuma atau berdasarkan untung rugi karena terkait dengan finasial Anda? Saksikan!

Values:
Seorang warga Kerajaan Sorga seharusnya memiliki motivasi murni di setiap pelayanannya, yaitu untuk memuliakan Raja semata.

Kingdom’s Quotes:
“Sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.” – Matius 20:28