Bacaan Setahun:
Mzm. 35
Yer. 18-19
Ibr. 3
HIDUP YANG BERPUSAT PADA KRISTUS
Karena kami tidak pernah bermulut manis — hal itu kamu ketahui — dan tidak pernah mempunyai maksud loba yang tersembunyi — Allah adalah saksi — juga tidak pernah kami mencari pujian dari manusia, baik dari kamu, maupun dari orang-orang lain, sekalipun kami dapat berbuat demikian sebagai rasul-rasul Kristus” (1 Tesalonika 2:5-6).
Menyertakan Allah dalam sebuah pengakuan itu adalah suatu hal yang tidak main-main. Namun Paulus berani menyatakan itu bahwa ia tidak pernah bermulut manis dan tidak ada maksud loba yang tersembunyi. Artinya ia berani menjamin ketulusan hatinya. Ia juga tidak mencari pujian dari manusia karena pelayanan yang tulus hanya fokus kepada tugas yang Tuhan berikan.
Inilah hidup yang berpusat pada Kristus. Kemanapun ia berputar maka putarannya menuju kepada Kristus. Ke arah kemanapun ia melangkah arah hidupnya untuk Kristus. Jadi segala apapun yang dikerjakan dilandasi pada ketulusan hati yang tidak dapat dipungkiri lagi sebab Allah sanggup untuk memeriksa hati kita yang paling dalam sekalipun.
Setiap keinginan untuk pemujaan bagi dirinya sendiri pastilah akan berakhir ke dalam bencana. Ketika manusia mengejar popularitas bagi dirinya sendiri maka akan berakhir pada malapetaka. Sama ketika Lucifer, Sang Putra Fajar, ketika ia berada di tempat yang istimewa sebagai malaikat yang memimpin penyembahan di surga, namun ia tergoda untuk mencari kemuliaan bagi dirinya sendiri, maka Allah melemparkannya ke bumi dan menjadi setan. Godaan pemujaan bagi dirinya sendiri pasti akan berakibat fatal.
Kita mempunyai akun di berbagai media sosial. Ingat, ini bukanlah tempat untuk mencari pemujaan bagi diri sendiri. Namun inilah tempat kita berkarya bagi kemuliaan Kristus. Temukan jiwa-jiwa terhilang di sosial media. Hubungi teman-teman yang sudah jauh dari Tuhan. Carilah mereka yang terhilang supaya kita bisa membawa mereka kepada Kristus. Bukan berarti kita sama sekali tidak boleh “eksis” di dunia sosial media, tetapi eksistensi kita harus ada misinya. Bukan misi bagi diri sendiri. Misinya harus bermuatan kemuliaan bagi Kristus.
Jadilah pelayan Tuhan yang bermotif lurus dan tidak tenggelam dalam ambisi pribadi. Lakukanlah dengan motif untuk kemuliaan-nya bukan untuk kemuliaan diri kita. Kalau kita bekerja lakukanlah bukan sekedar untuk memenuhi kebutuhan kita dan keluarga kita tetapi untuk kemuliaan Tuhan. Jika kita berputar bergerak dan melakukan apa saja terarah kepada Kristus maka semua ego kita akan menjadi hancur.
Apa kata Alkitab, “… Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah” (1 Kor. 10:31). (DH)
Questions:
1. Mengapa hidup harus berpusat pada Kristus?
2. Godaan apa saja yang membuat hidup kita gagal berpusat pada Kristus?
Values:
Bencana diawali ketika hidupmu mulai berpusat pada diri sendiri.
Kingdom Quote:
Kekristenan sejati bukanlah hidup untuk diri sendiri.