HILIRISASI

HILIRISASI 

Bacaan Setahun: 
Ul. 21-22 , Ams. 9 

“karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak.” (Ibrani 12:6-7 – TB)

Indonesia adalah negara yang sangat kaya dengan berbagai hasil alam baik berupa hasil hutan,  tambang maupun laut. Selama berpuluh-puluh tahun semua hasil alam tersebut hanya diekspor langsung dalam bentuk bahan mentah dengan harga murah. Setelah diolah di luar negeri, lalu diimpor kembali sebagai barang jadi dengan harga yang lebih mahal. Aneh, tetapi itulah yang terjadi, Indonesia sebagai sumber bahan baku hanya menjadi konsumen dari sumber alamnya sendiri dan tidak memperoleh nilai tambah apapun. Hal inilah yang mendorong pemerintah sekarang melakukan kebijakan hilirisasi yaitu mengolah bahan mentah sendiri menjadi bahan setengah jadi atau bahkan menjadi barang jadi yang tentu saja akan bernilai jauh lebih tinggi dan membawa manfaat sebesar-besarnya bagi bangsa sendiri.

Sebagai bahan baku yang perlu dihilirisasi, demikianlah bangsa Israel ketika keluar dari ‘tambang’ Mesir. Mereka penuh dengan kotoran Mesir yang bernilai rendah, suka memberontak, tegar tengkuk dan senang dengan berhala. Untuk itulah mereka perlu proses hilirisasi seperti yang tercatat dalam Yeremia 18:6 “Masakan Aku tidak dapat bertindak kepada kamu seperti tukang periuk ini, hai kaum Israel!, demikianlah firman TUHAN. Sungguh, seperti tanah liat di tangan tukang periuk, demikianlah kamu di tangan-Ku, hai kaum Israel!”

Seperti tanah liat yang tidak bernilai dan hanya diinjak-injak orang, perlu diolah, dibersihkan dan dibentuk agar suatu hari menjadi perabot yang bernilai tinggi. Mereka mengalami berbagai macam kesulitan, tekanan, kekurangan, penindasan bahkan peperangan untuk menjadikan mereka menjadi bangsa yang sepenuhnya takut kepada Tuhan.

Sebagai umat pilihan Tuhan, kita yang ada sekarang ini juga ternyata mengalami proses hilirisasi yang sama, dibentuk dari bahan baku orang berdosa untuk menjadi sama dan serupa dengan gambaran anak-Nya Yesus Kristus (Roma 8:29). Hal ini dilakukan Bapa yang menghajar kita sebagai anak-anak-Nya seperti yang disebut dalam Ibrani 12:6-7. Jika tidak mengalami proses hilirisasi itu, maka itu sama dengan anak-anak gampang, artinya menjadi pribadi yang tidak berguna dan tidak berharga.

Tentu saja proses hilirisasi itu faktanya bukanlah sesuatu yang mudah dan ringan, tetapi suatu proses yang serius, dikerjakan oleh Tangan Sang Ahli yaitu Bapa sendiri. Itu berarti kita harus kehilangan banyak hal yang tidak berguna seperti kesombongan, keegoisan, mementingkan diri sendiri. Maka tidak heran jika seringkali kita harus diperhadapkan dengan hal-hal seperti disalah mengerti orang, diperlakukan tidak adil, diremehkan, tidak dihargai orang, menderita kekurangan dan berbagai kesulitan hidup lainnya yang tentu saja ganjaran seperti itu tidak mendatangkan sukacita tapi dukacita (Ibrani 12:11). Namun jika kita menyadari hal-hal semacam itu sebagai proses hilirisasi maka kita akan bersukacita dan bersyukur kepada Bapa. Halleluyah. (LS)

Questions:
1. Entah disadari atau tidak, adakah sekarang anda sedang mengalami proses hilirisasi?
2. Dapatkah anda membedakan proses yang sedang terjadi dalam hidup anda sebagai hilirisasi atau akibat kesalahan sendiri?
Values:
Proses hilirisasi itu bukanlah sesuatu yang mudah dan ringan, tetapi suatu proses yang serius, dikerjakan oleh Tangan Sang Ahli yaitu Bapa sendiri

Kingdom’s Quotes:
Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya? (Ibrani 12:7)