HOLYWINGS
Bacaan Setahun:
1 Taw. 6
Yoh. 17
“Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan. Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh”_
(Efesus 5:17-18).
Baru saja terjadi kehebohan luar biasa, akibat cara marketing yang aneh yaitu memberi gratis minuman beralkohol bagi pengunjung di Cafe Holywings yang bernama Muhammad dan Maria. Berita ini segera viral karena iklan ini dimuat di media sosial milik Cafe Holywings. Dan buntutnya, berakibat fatal yaitu tuduhan penistaan agama yang berlanjut dengan penutupan hampir semua Cafe Holywings.
Mengapa hal ini terjadi? Hal apa yang bisa menjadi pelajaran bagi kita sebagai bangsa ataupun umat beragama di Indonesia?
Saya bisa melihat kebijakan yang hanya memihak kepada agama mayoritas. Perhatikan ketika Cafe yang menyajikan minuman keras memberi nama ‘Holywings’, sebenarnya ini adalah bentuk kreatifitas yang kebablasan karena disematkan kata ‘Holy’ yang artinya suci atau kudus. Kata “holy” dalam kekristenan sangat populer untuk menggambarkan sifat ALLAH, seperti dalam kata “Holy Spirit” yang adalah perwujudan pribadi ketiga ALLAH dalam doktrin Trinitas.
Saat itu penamaan yang melecehkan Kekristenan ini tak ada larangan dari pemerintah. Penamaan Cafe Holywings yang melecehkan Kekristenan ini sukses yaitu banyaknya remaja Kristen yang menjadi pelanggan. Tentu saja banyak juga pelanggan yang beragama lain juga datang karena kata “holy” menyamarkan bahwa cafe ini menjual minuman keras. Bagi team kreatif kemudian membaca bahwa ‘nyrempet simbol Agama’ asal tidak terang-terangan ternyata tidak apa-apa. Sehingga muncullah kreativitas minus sensitivitas yang lain yang memang sudah menjadi sifat Holywings sejak awal. Dan akhirnya pembiaran ini berakibat seperti bom waktu ketika nyerempet sensivitas agama mayoritas, yaitu memberi minuman gratis pengunjung yang bernama Muhammad dan Maria. Maka sebagai masyarakat kita bisa melihat “gambar besar” bahwa kebijakan pemerintah selama ini berat sebelah, yaitu hanya berpihak kepada mayoritas.
Jika ada hal yang merugikan minoritas pemerintah kehilangan sensitivitas dan melakukan pembiaran. Sudah saatnya semua berlaku adil dan benar walau keadilan dan kebenaran seringkali terasa pahit, kalau tidak akan banyak ‘bom waktu’ yang lain akan meletus. (DD)
Questions:
1. Menurut Anda apakah kreatifitas itu baik?
2. Kreatifitas yang bagaimana yang Anda nilai buruk? Bisakah terjadi kreatifitas di dunia pelayanan seperti di dunia sekuler?
Values:
Warga Kerajaan seharusnya juga seorang yang kreatif namun tanpa melanggar nilai kebenaran Kerajaan Sorga.
Kingdom Quote:
Kreativitas seharusnya bukan barang tabu, bahkan di dunia pelayanan di Gereja.