IA DAN SEISI RUMAHNYA TAKUT AKAN ALLAH

IA DAN SEISI RUMAHNYA TAKUT AKAN ALLAH 

Bacaan Setahun: 
1 Taw. 27-29, Mzm. 30 

“Di Kaisarea ada seorang yang bernama Kornelius, seorang perwira pasukan yang disebut pasukan Italia. Ia saleh, ia serta seisi rumahnya takut akan Allah dan ia memberi banyak sedekah kepada umat Yahudi dan senantiasa berdoa kepada Allah.” (Kisah Para Rasul 10:1-2)

Like father like Son, adalah pepatah dalam bahasa Inggris yang sering kita dengar. Ini mirip  dengan pepatah: buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Artinya seorang anak akan menirukan apa yang ayahnya lakukan. Singkatnya seorang Ayah menentukan karakter anaknya, jika anak mendapat teladan yang buruk yang dilihat dari kebiasaan yang ayahnya lakukan pada saat masa balita ataupun remaja, maka anaknya akan berprilaku buruk pula.

Sebenarnya peran ayah bukan hanya menentukan perilaku anaknya tetapi juga menentukan mau dibawa ke mana rumah tangganya. Ada pepatah jawa yang mengatakan: “sewargo nunut, neroko katut”. Artinya, peran ayahlah yang menentukan apakah istri dan anaknya menuju ‘sorga’ ataupun ‘neraka’. Jadi kehadiran seorang ayah sangatlah penting, namun sebenarnya bukan hanya kehadiran tetapi juga keteladanan yang baik dan arah tujuan hidup yang baik.

Dunia yang baik dan teratur, bukan terjadi karena di dunia ini ada hukum, polisi, hakim dan penjara, bahkan agama. Dunia menjadi damai dan tentram bisa terjadi jika para ayah memberikan keteladanan yang baik kepada seisi rumahnya. Ayah yang baik dan bertanggung jawab akan menjadikan anggota seisi rumah sehat secara jiwa dan secara mental.

Pada prakteknya, banyak terjadi seorang ayah Kristen tidak berperan baik terhadap anak-anaknya, namun justru ada ayah yang bukan seorang Kristen memberikan keteladan yang baik bagi seisi rumahnya. Contoh di Alkitab adalah Kornelius, ia seorang perwira Romawi dan bukan orang Yahudi, yang sering disebut kafir namun karena perannya sebagai seorang ayah yang baik, dikatakan ia dan seisi rumahnya ‘takut akan Allah’. Maka yang terjadi, Petrus yang anti dengan orang non Yahudi, diperintahkan Tuhan melalui mimpi untuk tidak menolak kedatangan Kornelius dan mendoakannya untuk percaya kepada Kristus.

Pesan renungan hari ini, menjadi seorang ayah yang baik adalah tanggung jawab utama seorang pria. Sehingga seorang pria seharusnya menjadi ayah yang baik di rumah terlebih dulu sebelum menjadi seorang yang aktif melayani di gereja. Menjadi gembala yang baik di rumah tangganya adalah panggilan utama seorang pria. Dan seperti perwira yang bernama Kornelius yang berperan sebagai ayah yang baik bagi seisi rumahnya, sehingga ia ‘mengguncangkan sorga’ dan Tuhan memerintahkan Petrus yang anti non Yahudi untuk mendoakannya.

Maka jangan pernah berhenti dan jangan perputus asa untuk terus berperan menjadi ayah yang baik bagi seisi rumah Anda, karena Anda akan mendapat dukungan dari sorga. Anda setuju? (DD)

Questions:
1. Apa arti buah jatuh tak jauh dari pohonnya?
2. Mengapa peran seorang ayah yang baik sangat penting?

Values:
Warga Kerajaan Sorga harusnya menganggap sebuah kehormatan punya peran seorang ayah yang menentukan arah hidup keluarganya.

Kingdom’s Quotes:
Tanpa punya kesadaran bahwa peran seorang ayah adalah panggilan yang mulia, maka seorang ayah tak akan berperan maximal.