IMAN YANG KREATIF
Bacaan Setahun:
Kej. 6-7
Luk. 4
“Karena pikir perempuan itu, “Kalau saja aku dapat menjamah jubah-Nya, aku akan sembuh.” Segera pendarahannya berhenti, dan dia merasakan bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya” (AYT – Markus 5:28-29)
Seorang perempuan yang sangat frustasi karena sakit pendarahan yang tidak kunjung sembuh selama 12 tahun memaksa dia untuk bergerak di dalam iman yang melampaui segala batasan kultural. Ia adalah seorang perempuan yang di mata orang Yahudi sebagai kelompok second-class. Ia tidak boleh bergaul dengan laki-laki atau mendekati laki-laki di tempat umum apalagi kalau laki-laki itu adalah seorang Rabbi. Budaya ini tentunya dipahami oleh semua orang termasuk perempuan tersebut. Tapi apa daya, penyakitnya yang tidakkunjung sembuh membuat ia harus menjadi kreatif dalam arti positif. Ketika masyarakat terikat oleh stigma dan pandangan masyarakat yang membatasi pergerakannya sebagai seorang wanita, namun dorongan untuk memperoleh kesembuhannya membuat ia bertindak kreatif sekaligus nekad.
Saya tidak tahu siapa yang mengajari perempuan ini untuk mendapatkan ide menjamah ujung jubah Yesus. Saya yakin tidak pernah ada orang mengajarinya dan bahkan belum pernah ada kisah dalam sejarah kesembuhan datang melalui ujung jubah seseorang. Namun sekali lagi iman itu mendorongnya untuk bertindak kreatif. Apa yang tidak pernah dipikirkan oleh manusia lain, ia pikirkan. Apa yang belum pernah terlintas di benak manusia lain, ia sudah memikirkannya. Apa yang tidak pernah dilakukan oleh manusia lain ia lakukan. Dan melalui imannya ia bertindak melampaui semua batasan itu dan ternyata tidak sia-sia. Ada kuasa mengalir melalui iman dan direspons oleh kuasa dalam diri Yesus. Dan terjadilah mukjizat kesembuhan. Itulah iman yang kreatif. Itulah iman yang tidak melihat aturan manusia. Itulah iman yang hanya berurusan dengan Allah. Itulah iman yang menerobos batasan kultural. Yang pasti kreativitas imannya mendorongnya untuk memperoleh kesembuhannya.
Kalau kita dalam kondisi yang tertekan kiranya iman itu muncul dalam diri kita. Tidak perlu lagi ada teori yang mengikat, mengekang, ataupun budaya yang menghalangi sebab iman yang kreatif itu hanya melihat kepada Sang Penguasa Alam Semesta yaitu Yesus Kristus sebagai Allah yang Maha Kreatif. Mintalah kepada Dia yang Sumber Kreatif itu untuk memberikan kreativitas yang melampaui segala batasan manusia. (DH)
Questions:
1. Seperti apakah iman yang kreatif itu?
2. Apa penghalang iman kreatif bekerja?
Values:
Iman yang kreatif bekerja melampaui segala batasan manusia.
Kingdom Quote:
Allah itu kreatif, maka milikilah iman yang kreatif.