Bacaan Setahun:
Hak. 14-15
Kis. 25
IN GOD (DOLLAR) WE TRUST
“Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.” I Timotius 6:10
Pada mata uang Dollar Amerika ada tertulis kalimat “in God we trust”, sebuah ungkapan yang sepertinya kontradiktif dan satire. Karena pada kenyataannya kita lebih tenang bila mempunyai banyak uang. Kita jadi gelisah bila tak punya uang atau kita bisa melupakan Tuhan bila kita mempunyai banyak uang, karena dengan uang kita hampir dapat mengatur segala sesuatu. Seperti ungkapan “uang bukan segalanya, tetapi segalanya butuh uang”.
Kalimat “In God we trust” yang ditulis di mata uang ini tentu ada maksudnya, mengapa sampai ditulis dengan ukuran cukup besar. Rupanya bapak-bapak pendiri negara Amerika Serikat ingin melandaskan pendirian negaranya berdasarkan prinsip-prinsip atau nilai-nilai yang ada di dalam Alkitab. Mereka menyadari bahwa uang dapat menggoyahkan iman seseorang. Artinya uang bisa menjadi “tuhan” bagi seseorang sehingga orang tersebut bisa tanpa sadar menghalalkan segala cara demi mendapatkan uang.
Ketika saya bertemu rekan bisnis dari Jepang, saya bertanya apa agama mayoritas orang Jepang. la menjawab agama orang Jepang adalah “uang”. Rekan bisnis saya yang dari Jepang ini jujur bahwa tanpa sadar banyak orang beragamakan uang. Maksudnya mereka formalnya beragama namun tanpa sadar motivasi di dalam kehidupannya yang terutama adalah uang. Di dalam Alkitab diungkapkan bahwa pesaing utama Tuhan bukanlah iblis tetapi uang/harta. “Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.” (Matius 6:24).
Mamon adalah dewa kekayaan, gambaran uang yang banyak dipuja orang. Pertanyaan besarnya adalah apakah benar Anda lebih percaya kepada Tuhan daripada kepada uang. Pada prakteknya hampir semua pertikaian, semua kecurangan, semua ketidakbenaran, semua kekuatiran, semua kemarahan, kalau ditelusuri penyebab utamanya adalah uang. Jadi sebenarnya uanglah yang lebih mendominasi hati manusia bukan Tuhan. Kesadaran akan uang yang lebih berkuasa dari Tuhan, harusnya menjadi PR terbesar untuk kita koreksi saat ini karena kalau tidak, kita akan sekedar hanya menjadi orang beragama yang kelihatan baik tetapi sebenarnya kita telah kehilangan keyakinan akan kedaulatan Tuhan. Artinya uanglah yang menjadi Tuhan kita. Anda mengerti ? (DD)
Question:
1. Menurut Anda benarkah uang dapat menggoyahkan iman kita?
2. Saat seperti apakah yang bisa menjadikan UANG dapat membuat kita melupakan Tuhan?
Values:
Ujian terbesar warga Kerajaan seringkali bukan saat tidak punya uang tetapi saat mempunyai banyak uang.
Kingdom Quote:
Sikap kita berkaitan dengan uang dapat menjadi ukuran iman kita kepada Tuhan.