INTERVENSI ILAHI

INTERVENSI ILAHI 

Bacaan Setahun: 
Kel. 12 
Mat. 1 

“Abraham berkata tentang Sara, istrinya, “Dia adalah adikku,” sehingga Abimelekh, raja Gerar, menyuruh orang untuk mengambil Sara. Akan tetapi, pada suatu malam, Allah berkata kepada Abimelekh dalam mimpi, firman-Nya, “Kamu akan mati sebab perempuan yang kauambil itu adalah istri orang lain” (AYT – Kejadian 20:2-3)

Kalau kita menganggap bahwa Abraham itu adalah orang yang hebat 100% sepertinya kita harus mengoreksinya kembali. Sekalipun ia disebut sebagai Bapa orang percaya dan dipilih oleh Allah untuk kelak keturunannya melahirkan Mesias namun hidupnya bukannya tanpa cacat. Rupanya ia sama dengan kebanyakan para pria lainnya yang pengecut, egois, dan takut mati. Sebab dua kali yang bertindak pengecut dengan berbohong serta tidak mengakui Sara sebagai istrinya bukan untuk kepentingan istrinya atau yang lainnya tapi untuk memuaskan egonya yang takut mati.

Di pasal 12 ia sudah berbohong kepada orang Mesir dan mengatakan bahwa Sara adalah adiknya dan nyaris diperistri oleh Firaun namun Allah menulai bangsa Mesir sehingga Sara dilepaskan dan dikembalikan kepada Abraham.

Lalu di pasal 20 ini ia melakukan kesalahan yang sama dan mengaku bahwa Sara adalah adiknya, meskipun sebenarnya Sara memang setengah saudara dengan Abraham (bdk. ay 12). Tetapi karena Sara sudah menjadi istri Abraham, maka tidak seharusnya Abraham berdalih untuk membenarkan dirinya. Sebab di ayat 2 dikatakan bahwa Abraham diam saja ketika Sara diambil Abimelekh dan hendak diperistri. Dalam hal ini lagi-lagi Allah melakukan intervensi sehingga Sara dilepaskan dan dikembalikan kepada Abraham dalam posisinya sebagai istri.

Kelemahan Abraham terlihat di sini bahwa dia bertindak egois dan takut mati! Ia rela mengorbankan istrinya hanya untuk supaya dia hidup. Dia lupa bahwa tugas seorang suami adalah melindungi istrinya. Namun Allah harus intervensi untuk menjaga supaya janji Allah tergenapi melalui Abraham.

Tanpa sadar kita juga banyak melakukan kebodohan dan tindakan pengecut. Tanpa sadar pula kita sering keluar dari jalur kehendak Tuhan namun Allah yang penuh dengan kasih melakukan intervensi untuk hidup kita. Jangan melawan intervensi Allah sebab kita akan babak belur. Milikilah kepekaan akan pimpinan-Nya dan bertobatlah ketika kita keluar dari jalur kehendak Allah. Arahkanlah hidup kita lagi pada destiny yang Tuhan sudah tetapkan bagi kita. (DH)

Questions:
1. Mengapa Abraham harus berbohong dan tidak mengakui Sara sebagai istrinya? 2. Bagaimana cara Allah berintervensi?

Values:
Allah sering melakukan intervensi tanpa kita sadari.

Kingdom Quote:
Intervensi Allah adalah untuk menggenapkan janji-Nya dalam hidup kita.