ISI KEPALA

ISI KEPALA 

Bacaan Setahun:

Kis. 17:16-34
Hak. 7-8
Ayub 37

“Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan yang patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu” (Filipi 4:8 – TB)

Beberapa waktu lalu viral kata-kata Bapak Presiden Prabowo “nd*smu etik.” Dalam renungan ini, saya tidak membahas tentang politik atau kata-kata viral tersebut. Namun, hal itu menjadi inspirasi bagi saya sebagai penulis untuk merenungkan kata ndas dalam bahasa Jawa yang berarti ‘kepala’.

Sering kali orang berkata, “Coba renungkan apa isi kepalamu?” Tentu yang dimaksud bukanlah isi kepala secara fisik, seperti tempurung kepala, tengkorak, atau otak kiri dan otak kanan yang ada di dalam kepala kita. Ada juga yang berkata sambil memegang kepala, “Coba pikir baik-baik.” Jadi, isi kepala menggambarkan isi pikiran kita.

Lalu, apa yang memenuhi isi kepala kita setiap hari? Pikiran kita adalah medan pertempuran yang menentukan arah hidup kita. Jika kepala kita dipenuhi dengan kekhawatiran, ketakutan, atau pikiran negatif, maka hati kita pun akan terbeban dan tindakan kita akan mencerminkan hal itu. Namun, jika kita memilih untuk mengisi pikiran dengan kebenaran firman Tuhan, maka hidup kita akan dipenuhi dengan damai sejahtera dan sukacita.

Rasul Paulus mengingatkan jemaat di Filipi untuk memikirkan hal-hal yang benar, mulia, adil, suci, dan patut dipuji. Ini bukan sekadar nasihat moral, tetapi prinsip hidup yang membawa kita lebih dekat kepada Tuhan. Pikiran yang dipenuhi firman Tuhan akan membentuk karakter yang kuat dan kehidupan yang berkenan kepada-Nya.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali dihadapkan dengan berbagai informasi, gosip, dan berita negatif yang tanpa sadar merusak pola pikir kita. Jika tidak berhati-hati, kita bisa tenggelam dalam kecemasan dan kekhawatiran yang berlebihan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menyaring apa yang kita masukkan ke dalam pikiran.

Salah satu cara menjaga isi kepala kita tetap bersih adalah dengan merenungkan firman Tuhan setiap hari. Firman Tuhan adalah pelita bagi setiap langkah hidup kita (Mazmur 119:105). Marilah kita berkomitmen untuk mengisi pikiran kita dengan hal-hal yang membangun, menguatkan, dan membawa kita makin dekat kepada Tuhan. (RJ)

Questions:
1. Apakah pikiran kita selama ini lebih banyak dipenuhi dengan hal-hal positif dan membangun atau justru hal-hal negatif dan mengkhawatirkan?
2. Apa langkah konkret yang bisa kita lakukan hari ini untuk mengisi pikiran kita dengan firman Tuhan dan hal-hal yang baik?

Values:
Pikiran yang penuh Firman Tuhan akan menuntun langkah hidup kita sesuai kehendak Tuhan.

Kingdom Quotes:
Pikiran kita menentukan langkah hidup kita.