JALAN MENANJAK KUALITAS KARAKTER
Bacaan Setahun:
2 Raj. 10-11
Mzm. 36
“Ketika Yesus melihat orang banyak itu, naiklah Ia ke atas bukit dan setelah Ia duduk, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya. Maka Yesuspun mulai berbicara dan mengajar mereka, kata-Nya: “Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.” (Matius 5:1-3)
Saya teringat ketika pada waktu kecil di sekolah minggu, maka sang kakak pengajar sekolah minggu sering menghadiahkan gambar-gambar kecil peristiwa di Alkitab. Salah satunya ayang paling terkenal adalah gambar Kotbah Yesus di bukit, di mana dalam gambar tersebut ditunjukkan Yesus sedang duduk di bukit bersama ratusan orang untuk mendengarkan kotbah Yesus yang sangat terkenal.
Jika kita memperhatikan latar belakang seluruh peristiwa ini, maka situasi ini diawali dengan pelayanan Yesus yang sangat luar biasa di daerah Galilea, di mana Yesus melakukan pelayanan yang disertai kuasa untuk menyembuhkan, mengusir setan. Akibat dari pelayanan ini maka banyak orang yang kemudian mengikuti Yesus. “Maka orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia. Mereka datang dari Galilea dan dari Dekapolis, dari Yerusalem dan dari Yudea dan dari seberang Yordan.” (Matius 4:25)
Apa yang Anda pikirkan dan rasakan jika setelah pelayanan, ratusan atau ribuan orang memutuskan mengikuti atau mengelu-elukan kita? Alih-alih tergoda dengan sanjungan “fans” yang ada, Yesus justru memutuskan untuk meninggalkan mereka di dataran dan memutuskan untuk naik ke bukit yang lebih tinggi, dan membutuhkan “effort“ untuk mendaki ke sana.
Dari ratusan atau ribuan (multitude) orang yang mengikuti, Firman Tuhan menggambarkan hanya murid-muridNya (sedikit orang) yang tetap mengikuti Yesus naik ke atas bukit tersebut. Dan mereka inilah yang menunjukkan kualitas sebagai murid Yesus yang rela membayar harga untuk sesuatu yang berharga.
Di bukit yang tinggi inilah para murid kemudian mendapat serangkaian pengajaran dasar kekristenan, yaitu kotbah ucapan bahagia Yesus di bukit, dan serangkaian pengajaran yang keluar langsung dari mulut Yesus, yang kemudian disebut sebagai pengajaran dasar rasul-rasul dari Matius pasal 5-7. Hal ini bermakna, tidak ada hal kualitas karakter bernilai yang didapatkan oleh orang yang tidak siap membayar harga atau rela berproses di dalamnya. Bagaimana dengan orang banyak yang lain? Matius 8 menunjukkan jawabannya. Setelah Yesus turun dari bukit, orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia (Mat 8:1) Apakah maknanya? Mereka hanya tertarik pada fenomena mujizat yang ditunjukkan Yesus, tetapi hanya muridNya yang tahu hal terpenting dan lebih bernilai, yaitu kualitas karakter. Tipe manakah Anda? (HA)
Questions:
1. Apakah kualitas karakter Anda sudah menyerupai Kristus?
2. Apakah Anda akan membayar harga yag mahal untuk sebuah kualitas karakter?
Values:
Karakter setiap warga Kerajaan Sorga harus bertumbuh makin membaik, serupa dengan karakter Rajanya, Yesus Kristus.
Kingdom Quote:
Mujizat terbesar adalah saat hidup kita berubah memiliki karakter Kristus .