JAM DINDING VS MANUSIA
Bacaan Setahun:
Za. 13-14
Mrk. 13
Mzm. 75
“Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.” (Efesus 2:10)
Hampir setiap orang mempunyai jam dinding di rumahnya. Jam Dinding bisa bekerja jika dipasang baterai di dalamnya. Tetapi jika baterainya habis, maka jam dinding ini akan mati dan tidak bisa bekerja lagi. Jam Dinding itu akan berfungsi, jika baterai di dalamnya juga berfungsi. Jam Dinding akan terus bekerja dan berdaya guna, dilihat orang atau tidak, ia tetap berdenting. Dihargai orang atau tidak, ia tetap berputar. Walaupun tak seorang pun mengucapkan terima kasih, ia tetap bekerja.
Demikian juga dengan manusia, ketika Tuhan menciptakan manusia dan memberi ”baterai”, yaitu nafas hidup, sebenarnya Tuhan memiliki tujuan. Tuhan menaruh daya berupa potensi supaya manusia bisa bekerja atau berkarya. Terlebih lagi kita sebagai orang percaya, diberikan kemampuan-kemampuan khusus untuk berkarya, berguna dan menjadi berkat bagi sesama. Satu hal yang tak bisa diabaikan adalah bahwa Tuhan memberi kekuatan kepada kita untuk tetap bekerja sesuai tujuan-Nya, meskipun situasi di sekitar kita terkadang tidak mendukung. Ketika kita sudah ditebus oleh Tuhan, hidup kita bukan lagi milik kita, tetapi sepenuhnya milik Tuhan. Tuhan sudah mempersiapkan pekerjaan untuk kita. Hal inilah yang diajarkan oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Efesus, ”Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya”. Maka, tidak ada alasan bagi orang percaya untuk diam karena minder, atau karena malas, atau karena merasa tidak dihargai orang lain.
Lalu bagaimana jika ”baterai” yang diberikan itu sudah memudar? Ya harus diganti dan diperbarui lagi. Jam Dinding yang baterainya habis pasti mati atau tidak berfungsi, maka harus diberikan baterai yang baru. Demikian juga Tuhan menghendaki supaya orang percaya tetap berguna sampai pada akhirnya di mana ”baterai” di dalam dirinya telah kehabisan dayanya, yaitu ketika Tuhan memanggilnya untuk menghadapNya.
Mari, selama Tuhan masih memberi kita hidup, selama ”baterai” yang diberikan Tuhan masih berfungsi, kita lakukan hal-hal yang baik dan berguna bagi sesama, serta berkenan bagi Tuhan. Ingat, kepada Tuhanlah kita mempertanggungjawabkan apa yang kita lakukan. Dan hanya DIAlah yang akan menghargai dan memberi upah menurut pandanganNya. Amin. (AU)
Questions:
1. Apakah Anda sudah menggunakan hidup Anda untuk menggenapi tujuan Tuhan?
2. Apakah Anda punya talenta? Apakah talenta tersebut sudah dimanfaatkan untuk melayani Tuhan dan sesama?
Values:
Tuhan menaruh daya berupa potensi supaya manusia bisa bekerja atau berkarya untuk kemuliaan-Nya.
Kingdom Quote:
Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. (Kolose 3:23)