JANGAN DUDUK-DUDUK SAMPAI MATI!
Bacaan Setahun:
Mzm. 108
1 Taw. 18-21
“Empat orang yang sakit kusta ada di depan pintu gerbang. Berkatalah yang seorang kepada yang lain: “Mengapakah kita duduk-duduk di sini sampai mati?” (AYT – 2 Raja-raja 7:3)
Seorang kusta itu lalu berkata di ayat-ayat berikutnya, “Jika kita berkata: Baiklah kita masuk ke kota, padahal dalam kota ada kelaparan, kita akan mati di sana. Dan jika kita tinggal di sini, kita akan mati juga. Jadi sekarang, marilah kita menyeberang ke perkemahan tentara Aram. Jika mereka membiarkan kita hidup, kita akan hidup, dan jika mereka mematikan kita, kita akan mati.” Lalu pada waktu senja bangkitlah mereka masuk ke tempat perkemahan orang Aram. Tetapi ketika mereka sampai ke pinggir tempat perkemahan orang Aram itu, tampaklah tidak ada orang di sana. Sebab TUHAN telah membuat tentara Aram itu mendengar bunyi kereta, bunyi kuda, bunyi tentara yang besar, sehingga berkatalah yang seorang kepada yang lain: “Sesungguhnya raja Israel telah mengupah raja-raja orang Het dan raja-raja orang Misraim melawan kita, supaya mereka menyerang kita” (ayat 4-6).
Bagi orang yang berpenyakit kusta pada zaman perjanjian Lama sesungguhnya mereka tidak memiliki harapan hidup yang layak. Mereka dikucilkan dan jauh dari masyarakat karena memang hukum Taurat menyatakan demikian. Mereka bahkan kehilangan pengharapan dan hanya menunggu kematian menjemput. Justru apa yang dibuang dan yang sudah tidak dianggap lagi dapat dipakai oleh Allah untuk menjadi alat-Nya.
Ketika mereka berpikiran untuk tidak menjadi sia-sia dengan duduk-duduk saja menanti ajal maka mereka memberanikan diri ke perkemahan orang Aram. Siapa tahu mereka mendapatkan makanan dan dikasihani di sana. Dan mereka sama sekali tidak pernah berpikiran pada akhirnya justru mereka menemukan perkemahan orang Aram kosong, karena Allah yang mengusir mereka dengan kedahsyatan.
Akhirnya orang yang dibuang oleh masyarakat dan dikucilkan justru menjadi berkat dengan mewartakan berita baik tentang perkemahan orang Aram yang kosong. Tanpa melakukan apa-apa orang Israel menjarah seluruh harta benda orang Aram. Di tangan Allah yang perkasa tidak ada manusia yang tidak berguna. Serendah dan sehina apa manusia itu ketika hidupnya diberikan kepada Allah, maka Dia sanggup melakukan perkara di luar jangkauan kita.
Jangan menganggap diri kita tidak berguna. Jangan berpikiran bahwa kita memiliki talenta yang kecil atau bahkan kita merasa tidak memiliki talenta namun sesungguhnya Tuhan dapat memakai siapa saja untuk kemuliaanNya. Yang penting adalah tidak “duduk-duduk sampai mati” namun bergerak, bertindak, dan aktif melakukan sesuatu. Dan Allah yang akan bekerja menyatakan kemuliaannya melalui orang yang aktif dan yang tidak mengasihani diri sendiri. (DH)
Questions:
1. Mengapa orang kusta pada masa Perjanjian Lama tidak memiliki masa depan cerah?
2. Apa yang membuat orang kusta itu bertindak nekad dengan pergi ke perkemahan orang Aram?
Values:
Semua hidup manusia tidak ada artinya ketika tidak diserahkan kepada Allah.
Kingdom Quote:
Tuhan sanggup mengubah masa depan gelap menjadi cerah.