JANGAN SEPERTI KUDA ATAU BAGAL
Bacaan Setahun: Kej. 35-36
Mzm. 60
Obaja 1
“Janganlah seperti kuda atau bagal yang tidak berakal, yang kegarangannya harus dikendalikan dengan tali les dan kekang, kalau tidak, ia tidak akan mendekati engkau” (Mazmur 32:9)
Kuda termasuk binatang cerdas, sedangkan bagal, yang adalah hasil kawin silang antara keledai jantan dan kuda betina, termasuk yang setengah cerdas. Baik kuda yang cerdas maupun bagal yang setengah cerdas, jika dibandingkan dengan manusia, adalah binatang yang tak berakal yang harus dikendalikan dengan tali kekang.
Ayat firman Tuhan tadi mengingatkan manusia agar jangan seperti kuda atau baga yang tak punya pengendalian diri, alias liar dan bodoh. Yang menjadi pertanyaan, apa yang bisa mengendalikan keliaran manusia, atau apa yang bisa membuat manusia bisa mengendalikan dirinya?
Saya menyadari, dalam beberapa situasi saya tidak selalu bisa mengendalikan diri. Artinya, ayat Firman di atas mengingatkan saya dan Anda untuk belajar mengendalikan diri di area dimana kita lemah. Sebagai contoh, saya pernah melihat seorang teman yang arif dan rendah hati, tetapi jika dihadapkan dengan makanan, ia menjadi kurang bisa mengendalikan diri. Sepertinya ia perlu trainer atau pendamping untuk selalu mengingatkan dan memotivasi dirinya untuk hidup sehat, terutama perihal makanan. Ada teman lain yang mengurusi hobi tertentu secara berlebihan sehingga tak ada waktu untuk keluarganya. Anda memerlukan “tali kekang” agar hidup Anda bisa seimbang di dalam segala hal.
Hari-hari ini saya melihat banyak anak dan remaja yang kecanduan gadget. Namun, kecanduan gadget sudah merambah ke segala usia, bukan hanya anak-anak. Syaraf dan otak manusia telah begitu aktif dan terbiasa dengan gadget sehingga kalau tak ada wi-fi seperti tak bisa bernafas. Apakah gadget akan mengganggu produktifitas manusia? Atau bahkan gadget akan merubah sifat manusia yang sosial menjadi asosial?
Secara hukum dan di gereja, ketidakmampuan kita mengendalikan diri terhadap kecanduan gadget atau media sosial belum dikukuhkan sebagai pelanggaran atau dosa. Namun, jika kecanduan akan gadgets dan medsos telah sedemikian rupa menganggu produktifitas Anda dan mengganggu hubungan sosial, baik dengan teman maupun anggota keluarga Anda, memakai disiplin “tali kekang” nampaknya perlu dilakukan, walaupun Anda bukan bagal. (DD)
Questions:
1. Apakah Anda telah mempunyai pengendalian diri di semua area hidup Anda?
2. Di dalam hal apakah Anda masih belum bisa mengendalikan diri?
Values:
Setiap warga Kerajaan harus terus belajar mendisiplin diri supaya mempunyai pengendalian diri yang baik.
Kingdom Quote:
Orang yang tak kuasa mengendalikan diri jangan heran jika mendapat sebutan seperti seekor hewan.