JANGAN TAKUT MURTAD!

JANGAN TAKUT MURTAD! 

Bacaan Setahun: 
Im. 21-22 
1 Tim. 3 
Mzm. 15 

“Yang jatuh di tanah yang berbatu-batu itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menerimanya dengan gembira, tetapi mereka itu tidak berakar, mereka percaya sebentar saja dan dalam masa pencobaan mereka murtad” (Lukas 8:13)

Jangan takut murtad ! Kata-kata ini muncul saat seorang penceramah agama menganjurkan berpikir kritis yaitu mempertanyakan hal-hal yang dirasa tak masuk akal dalam mempelajari sebuah keyakinan. Karena ada tradisi meyakini ajaran agama dengan tidak boleh atau bahkan tabu mempertanyakan apapun yang sudah dianggap benar.
Kata-kata: jangan takut murtad, muncul karena ada pendapat kalau bertanya hal-hal mendasar dan tak bisa dijelaskan dengan masuk akal nanti dikhawatirkan orang tersebut murtad. Lalu apalah artinya kalau kita mempercayai sesuatu keyakinan tanpa berani mempertanyakan hal-hal yang menjadi keraguan mendasar? Sebagai gambaran seorang anak balita ketika bertanya darimana asalnya adik, ibunya dengan enteng berkata burung bangau yang mengirimkan. Tetapi bagaimana kalau anak tersebut bertumbuh dewasa dan mulai mempunyai konsep berpikir yang benar? Tak mungkin juga kita jelaskan kalau Sinterklaslah yang mengirimkan!
Jadi perkataan ‘jangan takut murtad’, seharusnya bukan hal yang tabu bagi semua agama karena kalimat ini bisa mempunyai arti jangan takut mengingkari kebenaran yang dirasa tak masuk akal. Karena proses ‘meragukan’ sebenarnya adalah proses berpikir wajar untuk mencari kebenaran yang dirasa paling benar, karena tanpa meragukan sebenarnya kita hanya meng ‘amin’ kan, tanpa berpikir lebih dalam.
Perkataan ‘pada mulanya adalah Firman’ pada Injil Yohanes, kata ‘Firman’ pada kalimat ini ditulis dengan kata LOGOS ( bahasa Yunani ) yang artinya adalah ‘Logic / reason / proof ‘ atau logika / penyebab / bukti, ini bisa diartikan bahwa Firman Tuhan seharusnya tidak tabu untuk diselidiki sehingga bisa dijelaskan secara logika. Itu sebabnya kita tahu kekristenan tidak anti untuk dikritisi betapapun tidak semua orang bisa memahami dengan baik.

Dalam perkembangan beberapa orang dewasa bertindak ambigu yaitu tetap melakukan dan mengikuti ritual agamanya, walau tak lagi yakin akan kebenarannya. Seperti firman Tuhan pada bacaan hari ini jika seseorang tidak bisa memahami secara baik, benar dan mendasar, maka bilamana ada pencobaan atau ujian kehidupan datang maka akhirnya mereka akan murtad. Jadi menurut saya perkataan ‘jangan takut murtad’ dalam hal mempertanyakan kebenaran yang mendasar justru akan menghindari seseorang menjadi murtad. (DD)

Questions:
1. Apakah Anda termasuk orang yang suka meragukan hal yang sudah dianggap kebenaran ?
2. Pernahkah Anda justru menjadi paham walau awalnya meragukan?

Values:
Warga Kerajaan seharusnya cerdas, sehingga berani terus belajar sehingga memahami hal-hal yang mendasar.

Pencerahan dari Sorga muncul karena berani mempertanyakan pertanyaan yang sulit.