JANGKAU KELUAR!

JANGKAU KELUAR! 

Bacaan Setahun: 
Ayb. 41-42 ,Rm. 8 

“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,” (Matius 28:19)

Perintah Yesus dalam Amanat Agung ini mengingatkan kita bahwa pelayanan gereja tidak boleh terbatas hanya pada lingkaran jemaat. Gereja dipanggil untuk menjangkau lebih jauh, melampaui tembok gereja, dan membawa Kabar Baik kepada mereka yang belum mengenal Kristus.

Seringkali, kita merasa nyaman melayani di dalam komunitas iman kita sendiri. Ada rasa aman dan terlalu nyaman kalau hanya melayani mereka yang sudah kita kenal dan memiliki keyakinan yang sama. Namun, jika kita hanya fokus pada jemaat, kita berisiko menjadi komunitas yang eksklusif dan tertutup, bertentangan dengan misi Kristus untuk menjangkau semua orang. Pelayanan yang menjangkau keluar memiliki beberapa aspek penting.

Pertama, ini adalah tentang mematuhi perintah Kristus. Yesus tidak mengatakan “tunggu sampai orang datang kepada-Mu,” tetapi “pergilah.” Ini adalah panggilan untuk mengambil inisiatif, keluar dari zona nyaman kita, dan secara aktif mencari mereka yang membutuhkan Injil. Kedua, pelayanan ke luar mencerminkan kasih Allah yang inklusif. Allah mengasihi seluruh dunia (Yohanes 3:16), bukan hanya mereka yang sudah menjadi bagian dari gereja. Ketika kita melayani di luar jemaat, kita mendemonstrasikan kasih Allah yang tidak membeda-bedakan. Ketiga, pelayanan ke luar membawa perspektif baru dan pertumbuhan bagi gereja. Berinteraksi dengan mereka yang memiliki latar belakang dan pandangan berbeda dapat memperkaya pemahaman kita tentang iman dan membantu kita melihat Injil dari sudut pandang yang baru.

Namun, melayani di luar jemaat bukan tanpa tantangan. Kita mungkin menghadapi penolakan, ketidakpahaman, atau bahkan permusuhan. Kita mungkin merasa tidak siap atau tidak mampu. Tetapi justru dalam tantangan inilah iman kita diuji dan ditumbuhkan. Pelayanan ke luar juga membutuhkan kreativitas dan adaptabilitas. Kita perlu belajar “bahasa” dari mereka yang kita layani, memahami kebutuhan dan pergumulan mereka, dan menyampaikan Injil dengan cara yang relevan dan bermakna bagi mereka. Yang penting, pelayanan ke luar harus dilakukan dengan kerendahan hati dan kasih yang tulus. Kita bukan datang sebagai orang yang “lebih baik,” tetapi sebagai sesama pencari kebenaran yang telah menemukan jawaban dalam Kristus dan ingin berbagi Kabar Baik ini.

Dalam bukunya “The Master Plan of Evangelism,” Robert E. Coleman menulis, “Tujuan utama dari semua pelayanan kepada masyarakat adalah untuk membawa orang kepada pengetahuan akan Kristus dan membimbing mereka dalam iman.” Marilah kita memperluas visi pelayanan kita. Sambil tetap melayani jemaat dengan setia, mari kita juga berani melangkah keluar, membawa terang Kristus ke dalam kegelapan dunia. Dengan demikian, kita tidak hanya membangun gereja, tetapi juga memperluas Kerajaan Allah di bumi. (DH)

Questions:
1. Dalam setahun terakhir, berapa banyak waktu dan energi yang Anda curahkan untuk melayani di luar jemaat dibandingkan dengan di dalam jemaat?
2. Apa ketakutan atau hambatan terbesar yang menghalangi Anda untuk melayani orang-orang di luar gereja? Diskusikan!
Values:
Jangkauan kita seharusnya sejauh kasih Allah – tanpa batas dan tanpa syarat.

Kingdom’s Quotes:
Pelayanan sejati tidak menunggu orang datang, tetapi pergi mencari mereka yang terhilang.