JAWABAN TUHAN ATAS DOA
Bacaan Setahun:
1 Taw. 26-27
1 Pet. 1
“Tentang hal itu aku sudah tiga kali berseru kepada Tuhan, supaya utusan Iblis itu mundur dari padaku. Tetapi jawab Tuhan kepadaku: “Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.” Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.” 2 Korintus 12:8-9
Sejak tanggal pernikahan kami, kami merindukan segera memiliki anak, bahkan seluruh keluarga besar pun merindukan hal yang sama. Namun hingga setahun pernikahan, bahkan empat tahun pernikahan, kami belum diberikan apa yang telah kami rindukan tersebut dari Tuhan. Sepanjang penantian cukup lama itu, kami sungguh-sungguh belajar tentang memahami jawaban Tuhan atas doa, dan akhirnya pada tahun kelima pernikahan, kami diberi kesempatan memiliki seorang putri, dan tidak seberapa lama kami langsung diberikan lagi seorang putra.
Kisah Paulus dalam 2 Korintus 12 adalah contoh tentang Tuhan yang menjawab TIDAK pada doa yang dimintakan. Sebaliknya, jika kita baca Matius 8:2-3, ini adalah kisah di mana Tuhan menjawab “Iya” terhadap pergumulan dari seorang yang sakit kusta. Pergumulan kita adalah berusaha untuk mengerti apa yang Tuhan mau dalam hidup. Bagaimana kita mendeskripsikan jawaban Tuhan atas doa kita?
Yang pertama adalah jawaban Tunggu. Tunggu adalah hal yang paling menarik dalam proses. Hasil dari proses menunggu doa adalah jawaban “tidak” atau “ya”. Contoh tokoh dalam Alkitab yang harus melalaui proses menunggu adalah Habakuk. Setelah Habakuk menunggu, jawaban Tuhan adalah “tidak”. Pada akhirnya dia mengetahui panggilan hidupnya untuk menemani umat yang sedang kesusahan dan tersiksa (Hab. 3:17-19).
Yang kedua, jawaban Iya. Ketika Tuhan menjawab “ya”, ada dua pemahaman. Yang pertama doa yang menjadi keinginan kita sama dengan keinginan Tuhan. Yang kedua jawaban Tuhan melampui doa kita. Namun jangan menjadi sombong rohani. Karena kesombongan akan membawa kejatuhan Rohani dalam hidup kita. yang ketiga, jawaban Tidak. Sebagai manusia pasti punya cita-cita dan pengharapan dan ingin menjadi lebih dari orang lain. Ketika Tuhan menjawab “tidak” biarlah hati kita tidak menjadi tawar. Paulus mengatakan bahwa dia rela kesulitan dalam mengikut Kristus (2 Kor. 12:9). Contoh dalam Alkitab yaitu ketika Yesus berdoa di taman Getsemani agar biarlah cawan berlalu dari diri-Nya namun Bapa menjawab “tidak” agar kita semua diselamatkan.
Semua urgensi dari jawaban “tidak” adalah untuk kebaikan kita pada akhirnya. Apapun pergumulan kita hari-hari ini, jangan merasa Tuhan tidak mendengar doa kita. Tuhan akan menjawab doa kita dengan cara-Nya sendiri. Belajarlah menunggu secara konsisten sambil menjalani proses sehingga kerohanian kita bertumbuh dan percaya suatu hari kita akan menerima kebaikan dari Tuhan (Rom. 8:28).
Jawaban doa adalah hak dan kedaulatan-Nya, sedangkan tugas kita menjalani proses dalam menunggu jawaban “tidak” atau “ya”. (JB)
Questions:
1. Apakah Anda merasa ada doa yang belum dijawab Tuhan?
2. Apa yang Anda lakukan untuk bisa memahami jawaban Tuhan atas doa Anda?
Values:
Tuhan akan menjawab doa kita dengan cara-Nya sendiri. Belajarlah menunggu secara konsisten sambil menjalani proses sehingga kerohanian kita bertumbuh.
Kingdom Quote:
Jawaban doa adalah hak dan kedaulatan-Nya, sedangkan tugas kita menjalani proses dalam menunggu jawaban.