KAMU ADALAH GARAM DUNIA

KAMU ADALAH GARAM DUNIA 

Bacaan Setahun: 
Kel. 7-8 ,Mat. 28, Mzm. 67 

“Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.” (Matius 5:13)

Setiap dari pada kita pasti tahu betul apa fungsi garam dalam kehidupan sehari-hari.  Apalagi bagi ibu-ibu rumah tangga, yang kesehariannya berkecimpung di dunia perdapuran, yang ahli masak memasak, tahu betul rasanya makanan bila kurang garam atau tanpa garam. Naluri mereka seolah tahu berapa banyak takar garam yang harus mereka taburkan pada masakan agar rasanya tidak kurang asin atau terlalu asin.

Ketika Tuhan Yesus berkotbah di atas bukit, ia memberi identitas kepada para murid yang mendengarkan pengajaran-Nya; “Kamu adalah garam dunia!” Artinya, kehidupan para murid harus memberi rasa bagi orang-orang yang mereka jumpai, baik saat mereka melayani maupun ketika mereka berada di tengah-tengah keluarga mereka. Identitas yang Yesus berikan kepada para murid jelas, sama halnya fungsi garam bagi makanan yang kita nikmati sehari-hari.

Saudara dan saya adalah murid Kristus, yang memiliki identitas yang jelas, di mana kita berada harus membawa pengaruh yang baik, memberi rasa yang nikmat, dan menjadi berkat bagi Tuhan dan sesama. Bila garam itu tidak ada rasanya atau tawar, maka Firman Tuhan katakan, bahwa ia tidak berguna, ujung-ujungnya akan dibuang dan diinjak orang. Demikian dengan kehidupan kita sebagai orang-orang percaya, bila hidup kita ini tawar, tidak memberi rasa, tidak memberi manfaat bagi orang-orang yang ada di sekitar kita, maka yang terjadi adalah hidup kita akan menjadi cemoohan dan batu sandungan.

Apakah manfaat garam dalam kehidupan sehari-hari? Ternyata garam memiliki banyak manfaat, antara lain: detoksifikasi (pengeluaran racun dalam tubuh), menurunkan berat badan, memperbaiki kondisi kulit, membantu sistem pencernaan, menjaga keseimbangan elektrolit, dan membuat tidur lebih nyenyak. Nah, apakah hidup kita juga sudah sebermanfaat seperti garam seharusnya? Apakah Kehadiran kita sudah menjadi penetralisir, membuang racun, memberi keseimbangan, memperbaiki, dan memberi ketenangan bagi sesama kita?

Memberi garam pada makanan pun harus dengan takaran yang cukup, jangan berlebih, juga jangan sampai kurang. Demikian juga dengan kehidupan kita, rasanya harus pas. Pas kita hadir, pas orang lain merasakan manfaatnya. Pas kita bicara, pas orang lain benar-benar diberkati dengan apa yang kita katakan. Pas kita berdoa, pas orang lain juga merasakan dampak dari doa yang kita naikkan. Itulah sebabnya Yesus berkata : “Kamu adalah garam dunia!” (LA)

Questions:
1. Sebutkan manfaat garam di dalam kehidupan sehari-hari!
2. Apa makna bahwa hidup kita adalah garam dunia?

Values:
Identitas murid Kristus bukan saja menjadi serupa dengan Kristus, melainkan garam dunia; memberi rasa dan manfaat bagi dunia ini.

Kingdom’s Quotes:
Memberi rasa itu penting, namun harus dengan takaran yang pas.