KAPUSAN JANJI (TERBOHONGI JANJI)

Bacaan Setahun:

1 Taw. 9

Luk. 11

 

“Adapun Allah, jalan-Nya sempurna; janji TUHAN adalah murni; Dia menjadi perisai bagi semua orang yang berlindung pada-Nya.”Mazmur 18:31

 

Yuni Shara penyanyi imut yang terkenal melalui album tembang kenangan, diajak membuat album oleh mendiang Didi Kempot. Proyek ini dibuat saat wabah covid sudah merebak. Awalnya Yuni Shara merasa enggan karena tema patah hati tidak nyaman ia nyanyikan. Ini berkaitan dengan kisah hidupnya yang sering gagal dalam asmara, namun akhirnya ia setuju. Pakem lagunya sama, tema patah hati, lebih parah lagi judul lagunya “kapusan janji”. Ini Proyek Didi Kempot terakhir dan belum sempat di “release“, ia telah keburu berpulang, ambyar sudah air mata penggemar, kesedihan membunca.
Kata kapusan janji, atau terbohongi janji, berkonotasi dari sisi yang berjanji tidak bermaksud berbohong, namun keadaan membuat ia tak bisa menepati janji. Dan dari sisi yang menerima janji berkata, aku terbohongi (tidak sengaja dibohongi). Kapusan atau terbohongi adalah tipikal janji manusia yang walaupun tak bermaksud tidak menepati janji tetapi seringkali janjinya tak terlaksana. Ini tepat sekali dengan pepatah jawa yang berkata “manungso kui panggone luput“, yang arti hurufiahnya, “manusia itu tempatnya kesalahan“. Dapat diartikan adalah lumrah/biasa kalau manusia tak bisa menepati janji.
Itu sebabnya Firman Tuhan sering mengingatkan, jangan menggantungkan pengharapan kepada manusia, karena berpengharapan kepada manusia sering mengecewakan. Dari sisi yang lain, juga ada nasehat yang bagus, jangan berjanji saat hatimu bergembira atau jangan berjanji saat engkau jatuh cinta, janji yang diucapkan saat jatuh cinta seringkali “irasional“ atau tidak masuk akal. Walau mungkin dari sisi yang berjanji memang berniat menyenangkan kekasihnya. Hal ini tidak heran kalau banyak pasangan kekasih atau suami-istri setelah beberapa tahun menikah terjadi konflik, gara-gara janji yang tak kunjung tergenapi.
Lalu bagaimana sikap kita? Melihat fenomena “kapusan janji“, yang pertama siapkan hati untuk tak terlalu berharap kepada janji manusia, karena adalah biasa kalau janji manusia itu rapuh, walau mungkin yang berjanji itu mencintaimu. Yang kedua jangan mencintai pasangan secara bersyarat, yaitu kamu cinta karena ia berjanji sesuatu kepadamu, sebab jikalau pasanganmu tak bisa menepati janjinya maka cintamu akan lenyap. Yang ketiga, jangan terlalu gampang berjanji, karena kita bukan Tuhan yang berjanji dan dan selalu dapat menepati.
Pada akhirnya, sobat ambyar, mungkin saja kita merasa “kapusan janji“ karena kita terlanjur jatuh hati dan terlanjur berharap banyak kepada idola kita, Mas Didi Kempot. Namun ia manusia biasa, walau ia ingin selalu ada dan menghibur kita yang lara, ia telah berpulang mendahului kita. Biarlah lagunya saja yang terus menghibur kita, yang mengajarkan hati yang lara tetapi tetap berjoget bahagia. Mas Didi, aku kapusan, tapi aku ikhlas. (DD)

Questions :
1. Pernahkah Anda kecewa dengan janji orang yang Anda cintai? Dan mengapa ia tak menepati janjinya?
2. Upaya apa supaya Anda tak menjadi sakit hati dengan janji seseorang?

Values :
Setiap orang termasuk warga Kerajaan sekalipun mempunyai kelemahan, itu sebabnya kita harus hati-hati dalam berjanji, dan dilarang bersumpah.

Janji-janji tinggal janji, bulan madu hanya mimpi, itu ironi sebuah janji, tetapi janji Tuhan murni dan teruji.