KASIH MULA-MULA PADAM

KASIH MULA-MULA PADAM 

Bacaan Setahun: 
Ul. 2-3 
Ef. 5 

“Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula. Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat” (Wahyu 2:4-5).

Rasul Yohanes menulis surat kepada jemaat Efesus yang adalah jemaat yang tetap giat melayani namun telah meninggalkan kasih mula- mula (first love). Kalau kita pelajari dengan seksama, mengapa mereka bisa kehilangan ‘first love’? Kita dapati ternyata jemaat Efesus adalah jemaat yang perfeksionis. Mereka juga lebih condong melayani dengan kekuatan sendiri. Hal ini berakibat mereka gampang sakit hati dan mudahnya muncul kejengkelan atau kebencian terhadap orang yang dianggap bermotif tidak benar atau teman pelayanan yang hanya mengambil keuntungan.
Saya teringat kepada pelayanan Marta dan Maria dari Betania. Marta “menegur” Yesus karena membiarkan Maria tidak menolongnya saat Ia sibuk di dapur menyiapkan makanan untuk Yesus. Sebab Maria, saudaranya itu, duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya, sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: “Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku.” Tetapi Tuhan menjawabnya: “Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya” (Lukas 10:39-42).
Marta giat melayani dengan kekuatan diri sendiri dan ingin dipuji. Ia banyak kuatir dan berakibat menyusahkan diri dengan banyak perkara. Ia iri kepada adiknya, Maria.
Jadi iri hati dan kebencian kepada sesama bisa menjadi penyebab kasih kepada Tuhan memudar. Hal yang sama juga terjadi pada pernikahan. First love dapat hilang, jika sakit hati pada pasangan makin menumpuk.
Mari kita instropeksi diri kita. Masihkah gairah cinta kepada Tuhan tetap seperti semula? Jangan simpan kebencian! Terbukalah dalam semua hubungan. Kembangkan penerimaan dan pengampunan karena tak ada manusia yang sempurna. Nyalakan kembali nyala api cinta mula- mula Anda. Supaya seperti Maria kita memilih bagian pelayanan yang terbaik yang tak akan pernah diambil dari pada kita, yaitu melayani dengan tak pernah kehilangan kasih mula- mula. Melayani bukan dengan kekuatan diri sendiri dan bukan dengan motif untuk dipuji. (DD)

Questions:
1. Pernahkah Anda mengalami cinta mula-mula dengan Tuhan?
2. Apa penyebab seorang kehilangan kasih mula- mula?

Values:
Nilai terbesar di dalam kerajaan adalah Kasih Sang Raja. Jika Anda telah kehilangan Kasih, Anda telah kehilangan semuanya.

Adalah mustahil mengasihi Allah yang tak kelihatan dan sekaligus membenci saudaranya yang kelihatan.