KASIH YANG BERKORBAN

KASIH YANG BERKORBAN 

Bacaan Setahun: 
Kel. 8-9 
Mzm. 135 

“Sedang mereka melemparinya Stefanus berdoa, katanya: “Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku.” Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring: “Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!” Dan dengan perkataan itu meninggallah ia.” (Kisah Para Rasul 7:59-60)

Tanaman karet adalah tanaman tahunan yang dapat hidup hingga sekitar 30 tahun. Walaupun bukan tanaman asli di Indonesia, namun perkembangan tanaman karet di Indonesia sangat pesat. Banyak manfaat tanaman karet yang bisa digunakan oleh manusia dan lingkungan. Beberapa orang hanya mengetahui manfaat tanaman karet ini sebagai bahan baku untuk pembuatan karet. Bahan baku pembuatan karet dibuat dari getah tanaman karet. Getah karet yang dihasilkan oleh pohon karet ini berwarna putih seperti susu dan berbentuk cairan.

Getah karet ini diambil dengan cara disadap yaitu dengan cara melukai bagian pohon karet secara mengerucut kebawah sehingga getah tersebut turun ke ember atau tempat penampungan getah yang sudah disiapkan sebelumnya. Apakah Anda pernah berpikir bahwa untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi orang lain, kita harus mau berkorban. Mungkin kita harus dilukai seperti pohon karet, atau kita harus mengalami kesakitan dan penderitaan lebih dahulu agar kita bisa merasakan penderitaan orang lain.
Di dalam Alkitab, selain Tuhan Yesus sendiri, murid-murid Tuhan juga mengalami aniaya dan penderitaan, agar mereka bisa mengabarkan Injil. Dan akhirnya mereka menjadi martir di akhir hidup mereka dalam melaksanakan Amanat Agung Tuhan.

Bukan saatnya kita hidup dengan mementingkan diri sendiri, yang penting saya selamat, tetapi marilah kita menyediakan hidup kita untuk orang lain, khususnya bagi mereka yang belum diselamatkan. Ingatlah firman Tuhan yang berbunyi ”sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.” (Matius 20:28). Kasih Yesus Kristus kepada manusia yang berdosa, sungguh sangat dalam dan tak dapat dibandingkan dengan kasih mana pun yang terdapat di dunia! Mengapa demikian? Yesus menyerahkan diriNya mati di kayu salib bukan untuk orang-orang yang mengasihiNya saja, tetapi juga untuk orang-orang yang menusukkan paku-paku yang tajam ke dalam tubuhNya. Di kayu salib Yesus berkata: ”Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat” (Lukas 23:34).

Jika pohon karet bisa berkorban dengan terus dilukai untuk menghasilkan getah, bagaimana dengan kita? Maukah kita memberikan kasih kepada orang lain, walaupun kita teraniaya dan menderita, seperti kasih Kristus, kasih yang berkorban. Amin. (AU)

Questions:
1. Apakah kasih dapat tumbuh dari aniaya dan penderitaan? Diskusikan. 2. Menurut Anda apakah kasih yang berkorban, seperti kasih Yesus dapat dilakukan oleh orang percaya?

Values:
Yesus menyerahkan diriNya mati di kayu salib bukan untuk orang-orang yang mengasihiNya saja, tetapi juga untuk orang-orang yang menusukkan paku-paku yang tajam ke dalam tubuhNya.

Kingdom Quote:
Jika Anda berhenti mengasihi karena tersakiti, berarti selama ini kasih yang Anda lakukan hanya sekedar ‘pansos’.