KASIH YESUS SAHABAT KITA

KASIH YESUS SAHABAT KITA 

Bacaan Setahun: 
Kej. 47; Mat. 21 

“Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seseorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Kamu adalah sahabat-sahabat-Ku jika kamu melakukan apa yang Kuperintahkan kepadamu” (AYT – Yohanes 15:13-14)

Persahabatan itu adalah hubungan timbal balik, ikatan yang tumbuh dari kepercayaan bersama. Dalam pembacaan ayat hari ini, Yesus menggambarkan hakikat persahabatan sejati dengan pernyataan yang tegas: “Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seseorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Kamu adalah sahabatsahabat-Ku jika kamu melakukan apa yang Kuperintahkan kepadamu.”

Ketika Yesus menyebut kita “sahabat” artinya keinginan-Nya atau atas kemauannya sendiri meminta jiwa kita juga terpadu dengan jiwa-Nya. Karena keinginan Yesus sepenuhnya ingin memuliakan Bapa maka Yesus pun ingin orang percaya punya sikap demikian. Untuk mencapai hal tersebut tentunya kita harus menyatukan jiwa kita dengan Kristus terlebih dahulu, karena hanya Yesus yang tahu keinginan hati Bapa. Maka ketika orang percaya telah menyatukan diri dengan Kristus akan lebih mudah untuk mengetahui keinginan hati Bapa.

Hal ini pun berlaku di dalam kehidupan keseharian kita, sejujurnya jika tidak ada kesatuan mustahil hal yang kita inginkan bersama bisa tercapai. Itulah pentingnya mengapa Yesus memilih kita sebagai sahabatnya agar kita dapat menjadi satu pemikiran dengan Dia untuk memuliakan Bapa sebagai tujuan kita diciptakan.

Pengorbanan seperti yang dicontohkan oleh Yesus, tak tertandingi. Salib menjadi bukti tak terbantahkan bahwa kasih persahabatan-Nya adalah kasih yang tanpa syarat dan berkorban.

Bukti Yesus adalah Sahabat yang baik adalah saat Dia memberikan hidup-Nya untuk sahabat-sahabat-Nya. Setelah itu Tuhan Yesus menyampaikan perintah-Nya: “Inilah perintahKu: Kamu harus saling mengasihi!”

Menjadi sahabat Yesus, bukanlah sekadar pengakuan belaka, melainkan realitas hidup yang harus terwujud dalam kasih. Kasih ini melampaui kata-kata untuk mencapai tindakan, menegaskan pentingnya sebuah komunitas yang terikat oleh kasih Kristus. Ayat ini menantang para pemercaya untuk mengevaluasi hubungan mereka dengan rekan-rekan seiman—apakah ditandai oleh kasih yang tulus atau tercemar oleh iri dan dengki? (DH)

Questions:
1. Bagaimana pengorbanan Yesus di salib menjadi contoh yang tak tertandingi bagi kita dalam kasih persahabatan?
2. Bagaimana kita dapat menjadikan kasih sebagai dasar hubungan kita dengan sesama, khususnya dalam komunitas orang percaya, dan menghindari iri dan dengki?

Values:
“Kasih persahabatan yang Yesus tunjukkan melalui pengorbananNya di salib tak hanya menjadi contoh, tetapi panggilan bagi kita untuk menjalani hidup yang mencerminkan kasih tanpa syarat.”

Kingdom’s Quotes:
“Menjadi sahabat Yesus bukan hanya tentang pengakuan kata-kata, melainkan tentang realitas hidup yang terwujud dalam kasih dan kesatuan jiwa dengan Kristus.