KAYA
Bacaan Setahun:
Mzm. 138
2 Taw. 6-7
1 Pet. 4
“Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan” (Amsal 11:24).
Seorang pengusaha hotel datang menginap di hotel yang ia punya, lalu meminta resepsionis menyiapkan kamar tipe standard. Inilah dialognya, “Toni, tolong aku disiapkan satu kamar hotel, standard room.” Resepsionis menjawab, “Siap Pak. Ini kami siapkan kamar, VIP, Pak. Biasanya kalau anak bapak menginap di sini mintanya yang VIP room.” Pengusaha ini menjawab, “Standard Room saja cukup, saya ini anak orang miskin. Kalau anak saya kan anak orang kaya.”
Melalui kisah ini ada nilai moral yang bisa kita pelajari dan renungkan tentang apa sebenarnya arti “kaya.” Banyak orang beranggapan, kaya adalah kalau saya bisa membeli barang mewah, memakai baju branded, dan bisa tidur di VIP room “hotel bintang 7.” Menurut saya orang kaya adalah orang yang bisa “berhitung” – seorang yang mempunyai cara berpikir praktis dan logis dimana keberartiannya tidak ditentukan dengan “atribut luar”, yaitu memakai barang-barang branded. Seorang teman dari Jepang yang berinvestasi di Indonesia, merasa orang Indonesia banyak yang kaya, karena mampu membeli rumah berukuran besar dengan kolam renang pribadi, bak Istana. Mengapa? Karena rumah mereka hanya apartemen berukuran 100m2, namun mereka bisa berinvestasi di Indonesia.
Sekali lagi seorang kaya adalah seorang yang bisa berhitung dan bersikap realistis. Dia sanggup berkata “cukup,” dan tidak suka menghamburkan uang yang tidak berguna. Seorang terkaya di dunia yang bernama Warren buffet, walau ia adalah orang terkaya dengan hartanya yang begitu melimpah, ia bisa saja hidup semewah mungkin di mana saja yang ia maui. Namun ia memilih hidup sederhana di rumah yang dibelinya empat dekade lalu di Omaha. Di usia senjanya saat ini ia menyumbangkan sebagian kekayaannya. Total dermanya saat itu mencapai US$ 31 miliar, sekitar 400 triliun rupiah. Tak mengherankan jika amal itu tercatat sebagai donasi terbesar dalam sejarah Amerika. Uniknya, sebagian derma itu diserahkan ke Bill and Melinda Gates Foundation.
Seperti bunyi firman Tuhan pada bacaan di atas. Ayat ini mempunyai dua arti “ada yang menyebar harta, tapi bertambah kaya,” tetapi juga pasti ada yang menyebar harta menjadi miskin, demikian juga ada yang berhemat secara luar biasa namun selalu berkekurangan, meskipun tentu saja pasti ada juga yang berhemat dan bertambah kaya. Kuncinya adalah bisa “berhitung” yaitu bersikap realistis dan bisa berkata “cukup.” (DD)
Questions:
1. Apakah yang dimaksud kaya di hadapan Allah? Apakah ada hubungan dengan kaya secara harta jasmani ?
2. Bagaimana supaya kita kaya di hadapan Allah?
Values:
Warga kerajaan sejati pasti belajar bagaimana caranya “kaya di hadapan” Sang Raja. Bukan kaya harta tetapi kaya dengan kebaikan.
Kingdom Quote:
Sekaya apapun kita di dunia ini , kekayaan kita tak dapat menjamin kehidupan kita setelah kematian.