KEBODOHAN YANG PALING BODOH
Bacaan Setahun:
Yeh. 45-46
Why. 21
Mzm. 84
“Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.” Roma 12:2
Bulan Desember, merupakan bulan terakhir dari serangkaian tahun dalam kalender masehi. Bulan Desember ini menjadi bulan yang penuh dengan semarak sukacita karena seluruh dunia merayakan perayaan Natal, yang telah menjadi perayaan sukacita bukan hanya untuk umat Kristen, tetapi menjadi moment kegembiraan seluruh dunia. Namun bulan Desember juga kerap menjadi bulan persiapan untuk menyambut tahun yang baru, yang tentunya selalu diharapkan akan menjadi tahun ke arah perubahan yang lebih baik. Banyak orang ataupun organisasi merencanakan perubahan yang lebih baik di tahun yang baru dengan terlebih dahulu melakukan evaluasi perjalanan pribadi atau kinerja organisasi sepanjang tahun yang telah dilalui.
Jika kita mengambil waktu sejenak untuk merenungkan perjalanan sepanjang tahun 2022 ini, maka perubahan kualitas apakah yang telah terjadi atau kita lakukan sepanjang tahun ini? Mengapa kita perlu menengok sebentar perjalanan perubahan kita ini? Seorang tokoh terkenal Albert Einstein pernah ungkapkan pernyataan berikut “Sukses adalah kesediaan melakukan tindakan berbeda untuk mendapatkan hasil yang berbeda. Adalah kebodohan yang paling bodoh, ketika seseorang melakukan hal yang sama dan mengharapkan hasil yang berbeda.“
Berapa banyak dari kita melewati tahun demi tahun dalam karya maupun pelayanan kita dengan terus melakukan hal yang relatif sama, tetapi kita berdoa agar kiranya Tuhan memberikan hasil yang berbeda. Di tengah berbagai kondisi perubahan yang terus terjadi tetapi ternyata kita tetap melakukan hal yang sama, maka hal itulah yang oleh Einstein disebutkan sebagai kebodohan yang paling bodoh. Sebuah ungkapan lain yang terkenal berkata; perubahan itu adalah sebuah hal yang pasti, dan satu-satunya yang tidak berubah adalah perubahan itu sendiri.
Berbicara perubahan maka kita diperhadapkan dengan pilihan, yaitu apakah kita yang mengambil inisiatif untuk berubah dan kemudian berdampak pada perubahan keadaan, ataukah perubahan keadaanlah yang akan memaksa kita berubah. Ada orang yang baru mulai berubah kebiasaan melakukan olahraga dan diet, setelah divonis dokter alami sakit jantung. Ada mahasiswa yang baru berpikir akan belajar lebih rajin setelah terancam drop out dari kampus. Perubahan yang terjadi hanya karena keadaan yang memaksa kita berubah tentunya memberi kita rasa yang tidak nyaman, penuh keterpaksaan. Tetapi jika inisiatif perubahan itu datang dari diri sendiri, tentunya akan memberikan semangat yang lebih positif. Bagaimana inisiatif perubahan ini bisa dilakukan?
Mulailah dengan inisiatif melakukan rencana perubahan. Mungkin merubah tujuan, merubah sikap atau merubah tindakan. Siap berubah? (HA)
Questions:
1. Puaskah Anda dengan kinerja Anda selama tahun 2022 ini?
2. Sudahkah Anda membuat perencanaan untuk perubahan yang signifikan di tahun 2023?
Values:
Perubahan itu adalah sebuah hal yang pasti, dan satu-satunya yang tidak berubah adalah perubahan itu sendiri.
Kingdom Quote:
Allah kita tidak berubah, tetapi Allah suka melakukan perubahan.