KECIL TAPI DAHSYAT
Bacaan Setahun:
Bil. 1-2 , Mzm. 68
“Kata-Nya lagi: “Dengan apa hendak kita membandingkan Kerajaan Allah itu, atau dengan perumpamaan manakah hendaknya kita menggambarkannya? Hal Kerajaan itu seumpama biji sesawi yang ditaburkan di tanah. Memang biji itu yang paling kecil dari pada segala jenis benih yang ada di bumi. Tetapi apabila ia ditaburkan, ia tumbuh dan menjadi lebih besar dari pada segala sayuran yang lain dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar, sehingga burung-burung di udara dapat bersarang dalam naungan
Tuhan Yesus menggunakan perumpamaan tentang biji sesawi untuk menggambarkan hal Kerajaan Allah. “Sesawi” dalam teks Yunaninya adalah “Sinapeōs” dan hampir semua Alkitab bahasa Inggris menerjemahkannya sebagai “Mustard”. Biji sesawi merupakan biji yang terkecil dengan diameter hanya sekitar 1 milimeter, namun jika di tanam maka akan bertumbuh menjadi pohon besar setinggi 2-3 meter. Tanaman ini memiliki daun besar bergerombol terutama di pangkal tanaman. Cabang batang tengahnya berlimpah di bagian atasnya dan menghasilkan sejumlah besar bunga kuning dan buah kecil. Oleh karena itu, tanaman ini terlihat seperti semak besar yang memungkinkan burung bersarang di cabangcabangnya. Dari sesuatu yang kecil dan hampir tidak kelihatan tetapi membuahkan hasil yang nyata. Jadi perumpamaan biji sesawi ini menunjuk pada perkembangan dan perluasan Kerajaan Allah secara ekstensif (ukuran atau besarnya) dari sesuatu yang kecil dan seolah-olah tidak berarti tetapi penekanannya pada hasil akhir yang luar biasa besar.
Tuhan Yesus juga menghendaki kehidupan kita sebagai warga Kerajaan Allah untuk bertumbuh dan berkembang sehingga menjadi pengaruh bagi dunia. Berbicara mengenai dunia jangan kita berpikir terlalu jauh, memang ada orang-orang yang dipakai Tuhan untuk menjangkau sampai ke ujung bumi, namun jika kita seorang guru maka dunia kita adalah dunia pendidikan, jika kita seorang pengusaha maka dunianya adalah dunia bisnis, jika kita seorang hamba Tuhan sepenuh waktu maka dunianya adalah dunia pelayanan dan sebagainya. Kita tidak perlu menjadi orang hebat atau punya jabatan terlebih dahulu agar hidup kita bisa menjadi pengaruh, tetapi kita harus sadar bahwa hidup kita memang sudah ditentukan untuk menjadi pengaruh bagi dunia kita.
Pada bagian yang lain Tuhan Yesus juga menegaskan: “Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu.” Dengan jelas Yesus menekankan hasil yang luar biasa, sebab dengan iman sebesar biji sesawi mampu melakukan hal-hal yang dahsyat. Iman yang mampu memindahkan gunung adalah iman yang sejati sebagai karya Allah yang dianugerahkan kepada setiap orang percaya. Penting bagi kita untuk senantiasa mendekat kepada Allah dan mengerti FirmanNya karena iman yang sejati diciptakan Roh Kudus dalam diri kita. Dengan iman tersebut kita percaya bahwa keterbatasan kita tidak mampu menghalangi kuasa Allah dinyatakan melalui hidup kita. (RSN)
Questions:
1. Pelajaran apa yang dapat kita petik dari perumpamaan biji sesawi?
2. Apakah iman yang sejati dan bagaimana dampaknya?
Values:
Biji sesawi yang kecil dan hampir tidak kelihatan tetapi membuahkan hasil yang nyata, demikian juga dengan kehidupan kita sebagai warga Kerajaan Allah yang memiliki iman sebesar biji sesawi akan mampu melakukan halhal dahsyat bagi kemuliaan Tuhan.
Kingdom’s Quotes:
Iman yang sejati adalah iman yang kecil tapi dahsyat. Sebesar biji sesawi tapi mampu memindahkan gunung