KECIL TAPI LUAR BIASA

KECIL TAPI LUAR BIASA 

Bacaan Setahun: 
Mzm. 144 
Ul. 28 

“Memang biji itu yang paling kecil dari segala jenis benih, tetapi apabila sudah tumbuh, sesawi itu lebih besar dari pada sayuran yang lain, bahkan menjadi pohon, sehingga burung-burung di udara datang bersarang pada cabang-cabangnya.” (Matius 13:32)

Saat kita membaca atau mengerti cerita ilustrasi Yesus ini, bagi kita orang Indonesia kerapkali salah mengerti dengan tanaman Sawi yang ada di Indonesia yang sering digunakan sebagai menu sayur. Kita jadi sulit mengerti ketika sayur sawi yang kita kenal dIsebut di Alkitab sebagai tanaman yang besar sehingga burung-burung bisa bersarang, karena sawi yang kita kenal itu tanaman yang tumbuhnya ditanah hingga saat di petiknya. Apakah Firman Tuhan salah ?
Biji sesawi Jika lihat ukurannya maka ukuran biji sesawi ini memang benar-benar sangat kecil, sekitar 0,2 mm. Namun meskipun ukurannya sangat kecil, namun Biji sesawi memiliki berbagai fungsi yang luar biasa. Biji Sesawi ini biasa dipakai sebagai bahan penyedap makanan. Di bagian benua Indian, biji sesawi bahkan langsung digoreng pada minyak; biji-biji itu cepat masak dalam minyak dan meletus menebarkan aroma dan rasa sedap pada minyak. Biji sesawi mengandung pelbagai macam vitamin: A, Thiamin (B1), Riboflavin (Vit. B2), Niacin (Vit. B3), B6, Folate (Vit. B9), B12, C, E, K; juga Mengandung protein, Energi & Mineral: karbohidrat, lemak, kalsium, zat besi, magnesium, phosphorus, potassium, sodium, zinc, dll.
Meskipun benih awalnya nampaknya sangat kecil, tapi ketika bertumbuh maka biji sesawi ini dapat menghasilkan sebuah tanaman yang begitu besar, rimbun (sekilas nampak seperti beringin) sehingga benarlah Firman Tuhan katakan, bahwa burung dapat hinggap di dahan-dahannya, dan kita juga bisa berteduh di bawahnya.
Melalui perumpamaan ini apa yang Allah ingin ajarkan kepada kita? Yang pertama adalah jangan pernah kecilkan nilai hidup kita. Karena Ketika Allah yang besar berada di dalam diri kita, hidup kita menjadi pribadi yang bernilai mulia. Yang kedua adalah dalam kekaryaan maka prinsip ini sedang mengajarkan kepada kita untuk tidak meremehkan hal-hal yang nampaknya kecil yang dipercayakan Tuhan kepada kita. Matius 25:23, Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
Seringkali kita tidak menyadari bahwa dibalik hal-hal yang kecil sebenarnya sedang tersimpan potensi, atau perkara-perkara yang besar. Tantangannya adalah…maukah kita setia mengerjakan hal-hal yang nampaknya kecil dan sederhana? (HA)

Questions:
1. Hal kecil apa yang saat ini di dalam hidup Anda yang bisa Anda maksimalkan untuk menjadi sesuatu yang berdampak besar?
2. Apakah Anda akan setia terhadap perkara-perkara kecil?

Values:
Seringkali kita tidak menyadari bahwa dibalik hal-hal yang kecil sebenarnya sedang tersimpan potensi, atau perkara-perkara yang besar.

Dengan iman sebiji sesawi Anda bisa hadapi “gunung“ situasi kehidupan Anda.