KEKUATAN DIRI YANG MENJADI KELEMAHAN

KEKUATAN DIRI YANG MENJADI KELEMAHAN 

Bacaan Setahun: 
Yes. 58-60 
2 Pet. 1 

“Sebab itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh!” (1 Korintus 10:12)

Tokoh legendaris sekaligus mantan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela pernah mengungkapkan sebuah statement: “Hati-hati dengan kekuatanmu karena kekuatanmu bisa menjadi kelemahan yang menjatuhkanmu.” Pernyataan ini nampaknya agak berbeda karena biasanya kita diminta berjaga-jaga atau berhati-hati dengan hal-hal yang menjadi kelemahan kita. Pernyataan Nelson Mandela ini juga bisa saja bermakna berhati-hatilah dengan perbuatan-perbuatan baik yang dilakukan karena bisa jadi itu menjadi penyebab persoalan.

Hari-hari ini kita kerap melihat beberapa orang menggunakan kekuatan posisi mereka justru untuk merugikan orang lain atau melakukan tindakan menyalahgunakan kekuasaan dan jatuh dalam perangkap korupsi, jual beli jabatan, dan sebagainya. Beberapa tokoh agama atau spiritual justru kemudian terlibat dalam perilaku pelecehan seksual atau manipulasi atau penipuan “mujizat Tuhan”.

Pemilik Lembaga Pendidikan berasrama juga menggunakan otoritas dan pengaruhnya justru untuk melakukan tindakan pelecehan terhadap beberapa muridnya. Dalam area psikologi, diketahui orang-orang dengan tipe kepribadian tertentu misalnya dominan, memiliki faktor kekuatan dalam ketegasan, kecepatan pembuatan keputusan, tetapi tanpa kedewasaan karakter dapat akibatkan sikap-sikap mau menang sendiri, ketidak pedulian kondisi orang lain. Atau mereka yang memiliki tipe kepribadian stabil yang tenang, sabar, mengalah tanpa kedewasaan karakter dapat terjebak pada kondisi-kondisi ketidak tegasan, kompromis, dan sikap suka menunda-nunda penyelesaian persoalan.

Kisah Simson di Alkitab digambarkan sebagai tokoh yang memiliki berbagai potensi kekuatan sebagai seorang anak muda. Simson dianugerahkan kekuatan pada faktor fisik, selain itu ia juga telah mengenal visi hidup dari Tuhan yang sangat jelas, yaitu membebaskan orang Israel dari penjajahan Filistin. Bahkan Simson pun juga menerima kekuasaan sebagai seorang hakim (semacam jabatan Bupati pada saat sekarang). Alih-alih menggunakannya secara masif dan terencana, untuk mengerjakan tugas ini, Simson justru menggunakannya untuk sekedar menarik perhatian lawan jenis, membuat teka-teki, mengungkapkan emosi-emosi sesaat marahnya, dan kemudian kembali terjebak dalam hubungan terlarang dengan Delilah yang berakibat hilangnya kekuatan supranaturalnya. Mata yang dicungkil sebagai simbol sebuah visi hidup yang dimatikan.

Itulah sebabnya melalui Firman Tuhan yang kita baca hari ini, Tuhan mengingatkan kita kembali agar kita berhati-hati dengan faktor kekuatan diri kita. Langkah terbaik untuk mencegah hal ini adalah dengan membangun kualitas karakter kerendahan hati dan sikap hati mau diajar (teachable) seperti yang digambarkan oleh Yesus, “Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.” (Mat 11:29) . Apakah kekuatan kita saat ini? (HA)

Questions:
1. Mengapa kita harus berhati-hati dengan kekuatan kita sendiri?
2. Sudahkah anda mengenali kekuatan dan kelemahan Anda saat ini? Bagaimana Anda mengelolanya?

Values:
Langkah terbaik untuk mencegah penyalahgunaan kekuatan diri adalah dengan membangun kualitas karakter kerendahan hati dan sikap hati mau diajar.

Kingdom Quote:
Serahkan kekuatan kita dalam kendali kekuatan Allah.