KELUAR DARI ZONA NYAMAN
Bacaan Setahun:
Hos. 7 ,Rm. 11, Mzm. 145
“Sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Matius 20 : 28)
Kecenderungan orang kalau sudah ada di zona nyaman sulit untuk melakukan perubahan dan menerima perubahan. Hal itu sering kita jumpai di dalam sebuah organisasi, sebuah struktur, dan juga dalam sebuah komunitas yang digerakkan oleh sistem. Mengerjakan sesuatu yang rutinitas, terjadwal rapi, teratur, bertemu dan berinteraksi dengan orang yang ituitu saja, tidak jarang ketika diperhadapkan sesuatu yang ‘dadakan’ atau di luar sistem, kenyamanannya menjadi terganggu. Akibatnya, mereka akan komplain, mengeluhkan mengenai perubahan yang terjadi, dan menganggap perubahan justru sebuah kekacauan bagi mereka. Padahal yang sebenarnya terjadi adalah mereka yang tidak siap menerima perubahan, karena sudah terlalu nyaman dengan zona mereka.
Firman Tuhan justru menyatakan bahwa, kita harus siap sedia memberitakan firman/menjadi saksi di dalam segala kondisi, baik atau tidak baik keadaannya (2 Timotius 4:2a). Kapan kondisi itu dikatakan tidak baik? Ketika ada hal-hal yang terjadi diluar perencanaan kita sebelumnya. Bagimana cara mengatasinya? Keluar dari zona nyaman kita, mau mengalami perubahan dan menerima perubahan. Ingat akan identitas kita yang sebelum-sebelumnya yang sudah kita pelajari, bahwa kita adalah agen perubahan, kita adalah garam dunia, kita adalah terang dunia, dan kita adalah duta Kerajaan Allah, yang mau tidak mau harus siap melakukan perubahan dan siap menerima perubahan.
Komunitas Kerajaan Allah adalah wadah yang Tuhan berikan kepada kita untuk keluar dari zona nyaman. Kita digesek, kita dibentuk, kita dipertajam lewat saudara seiman, bahkan dengan pemimpin. Kita yang tadinya mungkin gagap bicara, yang tadinya cuma jadi pengunjung di komsel, tiba-tiba disuruh kesaksian, disuruh pimpin doa, atau pimpin pujian, pasti akan canggung, karena disuruh melakukan sesuatu yang di luar zona nyaman. Namun tahukah Anda, ketika Anda berani keluar dari zona nyaman, melakukan apa yang tadinya Anda canggung lakukan, maka disaat itulah Anda sedang mengalami pertumbuhan dan perubahan.
Demikian halnya dengan melayani sesama, tidak semudah mengucapkan. Dibutuhkan effort dan ‘mati’ terhadap diri sendiri. Firman Tuhan katakan: Anak manusia datang bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani! Itu artinya bila Yesus saja yang notabene anak Allah, Dia Tuhan bisa melakukan apa pun, tetapi mau turun dari sorga yang mulia untuk melayani kita, apakah itu tidak cukup memberikan keteladanan bahwa Dia saja keluar dari zona nyamannya untuk melakukan kehendak BapaNya, lalu bagaimana dengan kita? (LA)
Questions:
1. Hal apa yang membuat seseorang sulit mengalami perubahan dan menerima perubahan?
2. Apa yang terjadi bila kita berani keluar dari zona nyaman?
Values:
Melayani Tuhan dan sesama adalah cara Tuhan melatih dan membentuk kita keluar dari zona nyaman
Kingdom’s Quotes:
Bila Anda ingin mengalami dan menerima perubahan, keluarlah dari zona nyaman!