KEMAH SEMENTARA ATAU TEMPAT KEDIAMAN KEKAL?

KEMAH SEMENTARA ATAU TEMPAT KEDIAMAN KEKAL? 

Bacaan Setahun: 
Yes. 33-35 
Mzm. 65 
Rm. 7 

“Karena kami tahu, bahwa jika kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman di sorga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal, yang tidak dibuat oleh tangan manusia” (2 Korintus 5:1)

Bila menyaksikan konten-konten di medsos, kita akan dibawa mengagumi pencapaian para content creator yang mengekspos hunian baru mereka, yang nilainya bisa mencapai harga fantastis. Salahkah bila mereka atau kita diberkati dengan rumah baru yang nilainya fantastis? TIDAK! Tuhan mau dan senang memberkati anak-anak-Nya, bukan hanya soal rumah saja, tetapi untuk hal-hal yang lainnya juga. Namun yang harus kita perhatikan adalah bahwa hal itu bukan segalanya dan bukan tujuan akhir kita.

Rumah di bumi yang kita tempati sekarang diibaratkan sebuah ‘kemah’. Demikian halnya dengan tubuh kita, tempat roh dan jiwa kita berdiam. Rasul Paulus menekankan bahwa itu hanyalah sebuah ‘kemah’, sewaktu-waktu dapat dibongkar dan tidak dapat ditinggali lagi. Ini berarti semua pencapaian yang ada di dunia ini sifatnya sementara, hanya merupakan hak guna. Tidak ada satu pun manusia yang bisa mengklaim semua pencapaian itu adalah milik yang harus dipertahankan, baik rumah secara fisik (bangunan dan isinya), maupun rumah yang adalah tubuh kita, tempat roh dan jiwa kita berdiam.

Ada hal yang jauh lebih penting dan utama yang harus menjadi fokus kita, yaitu tempat kediaman yang kekal. Tidak banyak orang memikirkan hal ini, bahkan untuk mempersiapkannya pun mungkin tidak. Rasul Paulus mengatakan bahwa tempat kediaman tersebut buatan tangan Allah, di sana kita berpakaian dan tidak kedapatan ‘telanjang’ karena pakaian yang kita kenakan adalah terbuat dari kain lenan yang bermakna perbuatan benar orang-orang kudus-Nya. Sangat jauh berbeda dengan yang ada di dunia, segala sesuatu sifatnya tidak permanent. Mau semewah atau sebagus apa pun, kalau kita sudah dipanggil pulang, tidak bisa kita bawa ke liang lahat. Bahkan, tubuh seatletis bagaimana pun, wajah secantik atau segagah apa pun, kalau kita sudah menjadi jenazah dan diturunkan di liang lahat, sudah tidak ada yang bisa dibanggakan. Hanya satu yang kekal dan bisa kita bawa sampai di depan tahta pengadilan Kristus, yaitu perbuatan, iman, dan keselamatan yang kita kerjakan selama kita hidup, itulah yang harus dipertanggung jawabkan.

Mari, persiapkan diri kita menjelang hari yang dinanti. Arahkan hati dan mata kita kepada tempat kediaman yang kekal, yaitu langit dan bumi yang baru. (LA)

Questions:
1. Jelaskan apa perbedaan kemah sementara dengan tempat kediaman kekal?
2. Hal kekal apa saja yang bisa kita bawa dan pertanggungjawabkan sampai di depan takhta pengadilan Kristus?

Values:
Jika kita memiliki identitas sebagai warga Kerajaan Sorga, maka kita akan fokus dengan hal-hal yang kekal bukan kemah yang sementara.

Kingdom Quote:
Di dunia ngengat, karat, dan pencuri dapat merusak hunian yang fantastis. Namun, di Surga ngengat, karat, bahkan pencuri tidak dapat merusaknya. Mana yang Anda pilih?