KENAPA TAKUT KEPADA HUKUMAN TUHAN?

Bacaan Setahun: 
Pkh. 10-12 
Mrk. 3 

KENAPA TAKUT KEPADA HUKUMAN TUHAN? 

”Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus. (Roma 8:1)

Agama-agama di dunia memiliki kemiripan yaitu ada sosok Tuhan yang memerintahkan umatNya berbuat baik dan tidak berbuat dosa. Jika ditaati selama hidup maka akan ada ganjarannya yaitu surga tempat di mana hanya ada kesenangan dan mendapatkan segala kenikmatan. Sebaliknya jika dilanggar maka ada ancaman hukuman akan masuk neraka kelak, tempat hukuman dengan segala kesengsaraannya yang mengerikan.

Namun sayangnya, perintah dan larangan yang dibebankan semuanya bertentangan dengan kodrat manusia yang lebih suka kepada dosa dan kejahatan. Akibatnya banyak orang taat beragama karena takut kepada hukuman kelak, namun tidak sedikit juga yang kemudian tidak peduli dan tidak percaya kepada adanya Tuhan. Ataupun tetap percaya adanya Tuhan tetapi berpikir untuk berbuat baik nanti saja pada saat sudah dekat-dekat menghadapi hari kematian. Dan ternyata banyak juga orang yang mengaku beragama Kristen yang hidup dengan cara demikian. Tetap mengaku percaya tetapi juga hidup dengan tidak takut kepada Tuhan.

Namun kalau kita meneliti kebenaran dari Alkitab, ternyata bahwa di dalam Kristus sudah tidak berlaku cara-cara beragama seperti itu dengan ancaman hukuman. Malahan dalam Yohanes 3:17 ”Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.” Jika demikian apakah hukuman itu tidak ada?

Tetap ada seperti dikatakan dalam Yoh. 3:18 ”Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.” Tetapi bukan Tuhan yang menghukum, manusialah yang menempatkan dirinya dalam hukuman itu.

Lalu seperti apakah hukuman itu? Yoh 3:19 Dan inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat.” Seringkali orang berpikir bahwa hukuman itu kelak ketika sudah mati, tetapi ternyata selagi hidup orang sudah berada dalam hukuman. Contoh sederhana, orang yang hidup dalam gelap, hidup dalam ketakutan, kegelisahan, kuatir, kehilangan damai sejahtera sebenarnya sudah menjadi hukuman yang berat.

Manusia sebenarnya sadar bahwa apa yang mereka lakukan itu tidak baik, tetapi justru menikmati hukuman itu dalam kebodohan. Padahal Tuhan sudah menyediakan damai sejahtera jika kita tinggal di dalam Dia.

Yohanes 14:27 “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.” Amin. (LS)

Questions:
1. Apakah anda paham kebenaran ini, bahwa di dalam Dia sudah tidak ada penghukuman lagi?
2. Apakah anda selama ini sudah mengalami hidup dalam damai sejahtera Allah? Saksikan.

Values:
Bukan Tuhan yang menghukum, manusialah yang menempatkan dirinya dalam hukuman itu.

Kingdom Quote:
Jika bisa hidup damai sejahtera dalam kebenaran, kenapa harus hidup dalam ketakutan.