KENDARAAN MUSIBAH

KENDARAAN MUSIBAH 

Bacaan Setahun: 
Mzm. 25 
2 Raj. 22 
Yoh. 9 

“Besok pagi, pada waktu seperti ini, Aku akan mengirim seorang laki-laki dari tanah Benyamin kepadamu. Kamu akan mengurapinya menjadi raja atas umat-Ku Israel. Dia akan menyelamatkan umat-Ku dari tangan orang Filistin. Sebab, Aku telah memperhatikan umat-Ku. Tangisan mereka telah sampai kepada-Ku” (AYT – 1 Samuel 9:16)

Perhatikan pada pembacaan ayat hari ini, dikatakan bahwa Allah berkata, “Aku akan MENGIRIM seorang laki-laki….” Pertanyaannya adalah, dengan cara bagaimanakah Allah mengirimkan? Kendaraan apakah yang dipakai? Berapa cepat kendaraan itu? Pikiran dan otak kita menangkap secara otomatis alur logika dan cara umum untuk merespons sebuah pertanyaan atau pernyataan. Tetapi cara kerja berbeda. Sama sekali berbeda. Ia tidak mengirimkan kendaraan untuk menjemput Saul. Dia juga tidak mengutus sesosok malaikat untuk menjemputnya. Tetapi, Allah menjemput Saul melalui “kendaraan” musibah yaitu hilangnya keledai-keledai ayah Saul, Kish.

Hilangnya keledai-keledai ini sepertinya hal yang natural dan biasa terjadi pada setiap orang. Bukankah kita juga kadang mengalami musibah termasuk musibah kehilangan, entah itu barang, pekerjaan, pacar, atau bahkan kematian orang-orang yang kita cintai. Kita semua setuju kalau musibah ini adalah kerugian buat kita semua.

Namun beda dengan Allah. Dia Ahli dalam merangkai dan meramu setiap peristiwa dalam hidup kita, termasuk musibah, untuk menggenapkan rencana-Nya dalam hidup kita.

Tidak terkecuali musibah yang dialami oleh Kish. Dalam perjalanan pencarian keledai-keledai itulah, Allah menuntun Saul untuk bertemu dengan Nabi Samuel supaya ia diurapi menjadi raja atas Israel. Dengan kata lain, musibah adalah alat bagi Allah untuk menyatakan rencana-Nya. Jadi jangan heran bila kebenaran ini telah tertulis dalam surat Roma, “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara. Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya (Roma 8:28-30).

Jangan anggap musibah sebagai kesialan, tapi anggaplah sebagai sarana bagi Allah untuk menyatakan rencanaNya bagi kita.(DH)

Questions:
1. Bagaimana Allah bekerja dalam hidup kita?
2. Benarkah bila cara Allah seringkali sulit kita pahami? Mengapa?

Values:
Hidup tanpa musibah adalah fatamorgana.

Kingdom Quote:
Musibah di tangan Allah yang berdaulat adalah alat bagi Allah untuk kemuliaan-Nya.